BAB II

15 2 0
                                    

Anne yang tidak terlalu memedulikan sosok tersebut pun terus melanjutkan aktivitas lari paginya, lama-kelamaan jarak antara mereka mulai dekat. Tak terasa Anne sudah berada di belakang pria tersebut. Tanpa berfikir panjang, Dilihatnya kaki pria tersebut. Anne bisa bernafas lega saat ia melihat kaki pria tersebut menapak tanah, Anne pun tak memedulikan nya dan ia pun melanjutkan aktivitas lari paginya.

Tak terasa sudah berapa lama Anne berlari, dan ternyata ia sudah berada di depan rumahnya. Setelah Anne sudah selesai melaksanakan olahraga paginya, ia memasuki rumahnya. Dilihatnya bibi yang sedang memasak di dapur, dan lagi-lagi dia tidak melihat kehadiran sosok ayahnya. Mungkin pria itu masih terlelap dalam tidurnya.

Anne pun berlalu pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua, ia pun langsung membersihkan dirinya setelah tadi berolahraga. Keringat pun sudah membasahi tubuhnya. Anne pun berlalu menuju kamar mandinya. 1 jam berlalu, akhirnya Anne selesai dengan kegiatan mandi paginya. Setelah ia selesai memakai baju dan mengoleskan sedikit skincare ke wajahnya, ia langsung keluar kamar dan menuju ruang makan untuk menyantap sarapan paginya.

Akhirnya setelah sekian lama ia selalu sarapan sendiri, hari ini Agra Aldebaran Denta yang tak lain adalah sang Ayah sudah berada di meja makan menunggunya untuk sarapan bersama. Anne pun mulai menghampiri ayahnya dengan wajah berseri.

"Eh anak ayah udah bangun?" Tanya Agra seraya mengoleskan selai ke roti dan memberikan kepada anaknya itu.

"Iya yah, tumben ayah udah bangun jam segini?" Tanya Anne seraya menarik kursi di sebelah sang ayah.

"Iya, Ayah kangen sarapan pagi sama kamu. Udah lama juga kan ayah ngga sarapan bareng sama kamu." Jawab Agra seraya meletakkan roti selai kacang di atas piring milik Anne.

"Iya, udah lama banget." Ucap Anne seraya memakan roti selai kacang miliknya.

"Oh iya, kamu hari senin udah mulai ujian kan?" Tanya Agra mulai membuka topik pembicaraan.

"Iya udah mulai." Jawab Anne seraya meneguk susu hangat yang telah tersaji di sebelahnya.

"Belajar yang bener ya, biar nilainya makin bagus." Ucap Agra sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang tersusun rapi.

"Iya ayah, aku pasti bakal belajar lebih giat lagi." Jawab Anne singkat.

"Hari ini kamu sibuk ngga?" Tanya Agra sembari menyeruput kopi miliknya.

"Enggak kok, emang ada apa?" Jawab Anne penasaran.

"Ayah mau ngajak kamu pergi, nanti selesai sarapan kamu siap-siap ya." Jawab Agra.

Anne pun hanya mengangguk tanda setuju, setelah ia selesai makan, ia kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian. Ia tidak tau ayahnya akan mengajaknya kemana tapi yang pasti ia sangat bahagia, karena sudah lama sekali ayahnya tidak pernah mengajaknya untuk keluar rumah.

-----------------------------------------------------------------

Selama berada di mobil di mobil, hanya suara mobil saja yang terdengar. Baik sang Ayah ataupun Anne tidak ada yang mengawali perbincangan, untungnya Anne membawa buku novel miliknya. Setidaknya membaca buku bisa membuat dirinya nyaman walaupun dalam keheningan.

Lembar demi lembar ia baca, akhirnya Anne mengalah dan memulai perbincangan singkat di mobil.

"Ayah, kita mau kemana pagi-pagi gini?" Tanya Anne seraya melihat ke arah ayahnya.

"Ayah mau ajak kamu ke suatu tempat, Ayah yakin kamu pasti suka tempat itu." Jawab Agra seraya mengelus puncak kepala Anne.

Anne pun memilih tak berbicara lagi, ia kembali fokus kepada novel miliknya.

"TERJEBAK MASALALU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang