BAB XVII

3 0 0
                                    

Tak terasa sudah 1 bulan berlalu Anne bersekolah, itu tandanya ia sudah 1 bulan tak bertemu dengan Jayson. Karena Jayson sibuk dengan pekerjaannya di Semarang. Dan Anne sibuk dengan sekolahnya di Bandung, entah kapan mereka akan bertemu lagi. Semoga saja secepatnya.

Disaat Anne sedang memikirkan Jayson, pacarnya itu seperti orang yang dapat membaca pikirannya. Karena tiba-tiba saja ia mengirimkan pesan singkat padanya. Anne pun langsung membuka pesan dari Jayson itu.

#chat

Anne, apa kabar. Happy mensiv yang pertama ya. Sorry aku gabisa ke Bandung dulu soalnya disini lagi banyak kerjaan.

Iya Je gapapa ko, yang penting kamu disana baik-baik aja ya. Jangan lupa makan😊.

Kamu juga semangat belajarnya, jangan main handphone terus.

Ya enggalah, ini juga pegang hp karena kamu chat aku.

Yaudah aku mau kerja dulu ya🥰

Anne tak membalas pesan dari Jayson karena guru mata pelajaran kedua sudah datang. Hari ini ia memiliki 4 mata pelajaran yang harus ia pelajari. Mata pelajaran kedua ini adalah salah satu dari beberapa mata pelajaran yang Anne suka.

2 jam berlalu bel istirahat pun berbunyi, semua siswa dan siswi keluar dari kelasnya masing-masing. Semua siswa laki-laki langsung berlarian menuju masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur dan beberapa siswi wanita pun mengekori mereka.

Sekarang Anne sedang berada di kantin sekolah bersama dengan Ara, karena kebetulan mereka berdua sedang ada tamu bulanan jadi mereka memilih untuk pergi ke kantin dan membeli beberapa makanan ringan.

Sudah hampir sebulan ia bersekolah, ia masih belum bisa berbicara dengan Abel. Padahal anak itu sudah bersekolah setelah masa orientasi siswa kemarin selesai. Namun Anne sedikit canggung untuk memulai pembicaraan dengannya.

Disaat Anne sedang menunggu Ara yang sedang membeli ayam geprek di salah satu outlet yang berada di kantin, tanpa sengaja ia melihat Iza berjalan di depannya. Namun ada yang aneh dengan cara berjalan anak itu. Anne terus menelisik cara Iza berjalan, namun tetap saja ia menemukan sesuatu yang janggal dengan caranya berjalan.

Disaat Anne tengah fokus memperhatikan Iza, tiba-tiba saja Ara datang mengagetkannya.

"Heh, bengong mulu!" Ujar Ara mengagetkan.

Anne yang tadinya sedang fokus memperhatikan Iza pun langsung mengelus dadanya yang berdegup karena kaget. 

"Ra, bisa ngga sih kalo dateng tuh salam kek. Ngga usah ngagetin bisa kan." Rengek Anne pada Ara.

setelah Anne menjawab pertanyaan Ara, ia kembali memperhatikan Iza, namun anak itu sudah menghilang entah kemana. Padahal tak lama Anne memalingkan pandangannya dari Iza.

"Hahah iya sorry sorry. Oh iya ini ayam geprek buat lo." Ujar Ara memberikan satu porsi ayam geprek untuk Anne.

"Eh tumben nraktir. Tapi kan aku bawa bekel, nanti bisa makan bareng. Tapi thanks lo udah di traktir." Ujar Anne dengan senyum menggoda Ara.

"Apaan sih, males banget aku traktir kamu. Ini tadi dikasih sama bu kantin, katanya titipan buat kamu." Ujar Ara menjelaskan.

"Lah dari siapa dong ini?" Tanya Anne bingung

Ara hanya mengedikan bahu tanda tak tau lalu pergi menuju kelas, Anne pun mengekori Ara dari arah belakang.

------------------------------------------------------------------

Bel pulang sekolah pun berbunyi, semua siswa dan siswi berbondong bondong untuk duluan keluar dari sekolah ini. Karena mereka sudah sangat lelah dan jenuh dengan semua pelajaran yang mereka terima. Bagaimana mereka tidak jenuh, hampir 8 jam mereka belajar disekolah dan harus bisa menerima semua pelajaran yang diberikan oleh guru mereka.

Anne berjalan di koridor lantai 2, ia berjalan sendirian karena hari ini Ara kebagian tugas piket. Anne yang sudah lelah pun meminta pamit pada Ara untuk pulang terlebih dahulu. Pada saat Anne tengah berjalan di koridor tanpa sengaja ia berpapasan dengan Abel. Abel sempat melirik ke arah Anne namun saat Anne melirik balik ke arahnya, Abel justru membuang muka dan bergegas pergi meninggalkan Anne.

Anne pun kembali bersedih, ia membalikan badannya dan melihat Abel yang makin jauh pergi meninggalkannya. Namun rasa rindu yang sudah tak bisa Anne tahan pun akhirnya ia berteriak memanggil Abel.

"ABEL!!!!" Teriak Anne dengan sebulir cairan bening yang keluar dari kedua bola matanya yang kecoklatan itu. 

Abel yang sedari tadi menahan air matanya dan mengesampingkan rasa rindunya itu pun akhirnya luluh dan membalikan badannya. Kini Abel tengah menatap Anne dari jauh dan begitu pun sebaliknya. Begitu lama mereka saling menatap, kedua pipi mereka pun mulai basah dengan air mata yang sedari tadi sudah jatuh.

Mereka berdua pun berlari dan saling berpelukan melepas rindu. Sudah lama mereka tidak bertegur sapa, sudah lama pula mereka tak pernah pergi bersama. Dan akhirnya benteng pertahanan Abel pun luluh melihat sahabatnya yang sudah lama ia rindukan itu kembali.

Cukup lama mereka berpelukan, dan akhirnya mereka pun melonggarkan pelukannya dan saling menatap.

"Bel, segitu marahnya ya kamu sama aku. Maaf soal ke egoisan aku kemarin. Kamu tau sendiri kan segimana aku pengen banget pergi dari Bandung, dan disaat itu emang bener-bener aku gabisa balik ke Bandung. Sorry ya." Ujar Anne berusaha menjelaskan dengan air mata yang terus berjatuhan.

"Iya aku ngerti ko, kemarin juga pas aku pulang ke Bandung. Aku nitipin kamu ke si Jayson, dia beneran nemenin kamu kan?" Tanya Abel.

"Oh berarti dia nemenin aku gara-gara kamu toh." Jawab Anne seraya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Iyalah, mana aku bisa ninggalin kamu disana sendirian. Jadi ya karena cuma ada si Jayson yaudah aku titip aja kamu ke dia." Jawab Abel.

Anne hanya tersenyum mendengar jawaban sahabatnya yang khawatir dengan dirinya, ada rasa bahagia saat ia tau sahabatnya ini masih peduli dengannya.

Karena suasana sudah mulai mencair, Anne pun ingin bertanya perihal Iza yang tadi ia lihat di kantin. Namun Iza tak seperti Iza yang biasanya.

Selagi mereka berjalan, Anne pun menanyakan kecurigaannya tersebut pada Abel.

"Oh iya bel, Iza udah sehat ya sekarang. Soalnya tadi aku liat dia di kantin tapi pas aku mau nanya ke dia, dianya malah melengos aja pergi. Apa dia masih marah sama aku?" Tanya Anne.

Sontak pertanyaan Anne membuat Abel kaget dan melotot namun Abel tak menjawab pertanyaan Anne itu. Namun Abel memberitahu Anne, jika ia ingin tau bagaimana keadaan Iza, besok ia akan mengantarkannya esok hari setelah pulang sekolah.

Anne yang melihat gelagat Abel yang aneh pun makin bingung, apa yang telah terjadi dengan Iza, dan kalau emang Iza belum masuk sekolah. Lantas siapa yang ia lihat pagi tadi di kantin?







~Happy Reading~

❤Jangan Lupa Vote And Coment❤

*See u.

"TERJEBAK MASALALU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang