BAB XVI

3 0 0
                                    

Setelah Ditho meninggalkan Anne di kantin sekolah, Anne tak langsung pergi menuju kelas. Ia pergi ke taman belakang sekolah, tempat dimana ia bertemu dengan Iza.

Dulu disini, mereka bertiga bertemu dan akhirnya bisa menjadi sahabat sejati hingga saat ini. Namun setelah pertengkaran Anne dengan Abel waktu itu, ia belum bertemu dengannya hingga hari ini.

Hari pertama sekolah yang Anne harapkan adalah bertemu dengan Abel dan Iza, namun mereka malah tak masuk sekolah. Apa mereka masih marah padanya. Atau jangan-jangan Iza belum sembuh, atau yang paling mengerikan mereka pindah sekolah gara-gara permasalahan di Semarang kemarin? Tapi tidak mungkin mereka pindah sekolah, bisa saja mereka tau bahwa hari ini tidak ada pembelajaran makanya mereka tak masuk sekolah.

"Ayo Anne berfikirlah positif, jangan selalu berpikiran negatif terhadap mereka. Ingat Abel itu temanmu sejak kecil dan tidak mungkin ia meninggalkanmu hanya karena hal itu. Dan untuk Iza, dia teman yang baik dan selalu mengerti keadaan Anne maupun Abel. Jadi tidak mungkin mereka marah hanya karena permasalahan yang kemarin." Gumam Anne dalam hati untuk menyemangati dirinya sendiri.

"Oh, ini orangnya." Ucap salah satu siswi yang tiba-tiba saja berada di taman belakang sekolah.

Anne pun hanya diam namun tetap menelisik siapa orang ini sebenarnya. Apakah Anne pernah bertemu dengannya? Atau jangan-jangan dia salah satu fans Jayson yang tak suka dengan hubungannya.

"Maaf, kamu siapa ya?" Tanya Anne sopan.

"LO GAUSAH TAU SIAPA GW, YANG PASTI GW BENCI SAMA LO." Bentak Siswi tersebut tepat di depan muka Anne.

"Bentar ya, kita kenal aja ngga. lagian ini baru masuk sekolah, GAUSAH NYARI PERKARA DEH LO!!" Ucap Anne sedikit meninggikan suaranya.

"Wah, berani juga lo ya." Ucap siswi tersebut seraya memutari tubuh Anne.

"Buat apa juga gw takut, gw gaada salah apa-apa juga." Ujar Anne dengan wajah lurus.

"Gini deh, lo ada masalah apa sama gw. Kalo berani ngomong berdua aja, gausah bawa pasukan. Lo tau kan gw kelas mana, temuin gw di kelas gw tapi lo sendiri. Gausah bawa prajurit menye menye kaya mereka." Ucap Anne sambil menunjuk beberapa siswi lainnya yang turut hadir di taman belakang tersebut.

"EH LO SONGONG YA NUNJUK-NUNJUK GW." Emosi salah satu siswi yang ditunjuk.

"Gapapa gw songong, seenggaknya gw bisa ngadepin lo semua SENDIRI!!" Ujar Anne menekankan kata Sendiri, lalu setelah mengucapkan kalimat itu ia pergi meninggalkan beberapa siswi yang masih mematung mendengar ucapan Anne.

Setelah kejadian yang kurang mengenakan tadi di taman belakang, Anne pun kembali ke kelasnya dan menelungkupkan wajahnya diatas kedua tangannya. Ia berusaha mengistirahatkan tubuhnya sejenak, terlalu banyak hal yang ia pikirkan hari ini.

Disaat Anne sudah mulai terlelap dalam tidurnya, dering telfon terdengar dari saku baju seragam milik Anne. Dengan malas Anne mengangkat telfon tersebut yang tak lain adalah Jayson.

Sambungan Telfon :

Halo Je, ada apa?

Lo lagi belajar? Kalo ia sorry gw ganggu bentar.

Engga ko, kenapa? Mau pamit?

Hehe iya, ini gw udah di Bandara. Maaf gw ngga sempet nunggu lo pulang.

Iya gapapa, lagian kenapa dadakan sih?

Eum, udah dulu ya pesawat gw udah mau take of see u cantik.

Jayson langsung mematikan sambungan telfonnya, Anne pun kembali melanjutkan tidur siang nya. Dan berusaha melupakan segala hal yang terjadi hari ini.

"Kenapa sih Bandung ngga pernah berpihak ke gw. Salah apa sih gw sampe ngga dikasih istirahat buat santai tanpa memikirkan hal yang ngga penting." Gumam Anne pelan agar teman sekelasnya tak mendengar ucapannya.

------------------------------------------------------------------

Bel pulang sekolah pun berbunyi, semua siswa dan siswi kelas 2 dan kelas 3 pun berhamburan keluar kelas dan langsung berlari menuju gerbang sekolah. Ya memang waktu pulang sekolah itu adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa. Pa Satpam yang sudah sigap membuka gerbang pun langsung berlari masuk ke dalam pos satpam untuk menyelamatkan dirinya dari hantaman para siswa yang sudah berlarian tak karuan keluar sekolah.

Anne masih menunggu jemputannya di depan gerbang sekolah. Untung saja di depan gerbang ini ada tempat duduk yang memang sengaja dibuat oleh sekolah agar bisa ditempati saat ada orang yang sedang menunggu dan kebetulan berada di depan sekolah ini.

Sudah hampir 1 jam ia menunggu Pa Agus yang tak lain adalah supirnya. Pa Agus ini sudah menjadi salah satu orang kepercayaan Ayah, Karena ia sudah bekerja sedari kakak keduaku lahir hingga saat ini. Entah sudah berapa lama itu.

Karena sudah kesal dengan Pa Agus yang tak kunjung datang, Anne pun mengeluarkan Handphone nya dan ia berniat untuk memesan ojek online. Namun belum sempat ia memesan ojek online, datanglah sepeda motor ninja berwarna merah ia kira itu tukang ojek yang mau menawari jasanya. Namun betapa kagetnya ia saat melihat seseorang dibalik helm full face itu adalah Kak Ditho. Aneh sekali orang ini, bukannya dia harus ospek kenapa dia ada disini?

"Aku tau kamu hari ini ngga dijemput kan?"

Anne hanya mengangguk menjawab pertanyaan Ditho

"Yaudah naik, aku anterin." Ujar Ditho menawari tumpangan.

"Gausah deh kak, Gaenak kalo diliat orang." Ujar Anne menolak.

"Oh iya ya, sekarang kamu udah ada yang punya. Jadi aku gabisa ngajak kamu pulang bareng ya. Tapi ini udah sore Anne, pacar kamu ngerti atuh. Aku takutnya kamu kenapa-napa. Udah buruan naik."

Anne tak langsung meng'iya'kan tawaran Ditho, ia sempat berfikir sejenak namun apabila dia menolak tawaran Kak Ditho. Bisa saja ia diculik atau di copet atau yang lebih seram DI BEGAL.

"Ah kenapa disaat seperti ini, fikiranku tak dapat diajak bekerjasama." Gumam Anne pelan.

"Gimana Anne?" Tanya Ditho lagi.

"Yaudah deh kak, buat kali ini aja." Jawab Anne pasrah dan langsung menaiki motor Ditho.

Anne sedikit kesusahan saat ia akan menaiki motor Ditho, dikarenakan motor ninja milik Ditho cukup tinggi. Namun dengan kepekaan tingkat dewa, Ditho pun memiringkan sedikit motornya agar Anne dapat menaiki motor tersebut.

Tanpa menunggu lama, Motor ninja berwarna merah tersebut pun melesat dengan kecepatan diatas rata-rata. Anne yang tadinya tak mau memeluk Ditho pun terpaksa harus memeluknya agar ia tak jatuh dari atas motor tersebut.

Tanpa Anne sadari, dari balik gerbang sekolah ada yang merekamnya secara diam-diam, dan orang itu merekam Anne sedari awal Ditho datang. Setelah Anne pergi meninggalkan area sekolah. Orang tersebut pun keluar dari tempat persembunyiannya.

"Lo bakal kalah Anne, karena gw bakal sebar video ini."

------------------------------------------------------------------

~Happy Reading~

❤Jangan Lupa Vote and Coment❤

*See u.




"TERJEBAK MASALALU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang