BAB VI

24 1 2
                                    

Dalam keheningan malam, saat semua orang sudah terlelap dalam tidurnya. Iza masih mencoba untuk tidur, namun rasa kantuk tak kunjung datang menghampirinya. Sudah 1 jam berlalu, dari suasana yang begitu ramai karena gelak tawa Anne dan Abel hingga kini berubah menjadi kesunyian, Iza belum juga bisa tertidur. "Kenapa baru sekarang lo dateng Je, disaat gue udah mulai lupa sama lo." Tanpa sadar sebulir air turun dari kelopak mata milik Iza.

Iza hanya bisa terisak dalam tangisnya, ia berusaha semaksimal mungkin agar teman-temannya tak mendengar suara tangisannya. Tiba-tiba saja ia teringat akan memori masalalunya yang membuat ia menangis di taman belakang sekolah, tempat dimana ia mengenal Anne dan Abel. Iza merasa beruntung bisa bertemu dengan kedua orang yang sangat baik padanya, padahal waktu itu mereka tak mengenalnya namun mereka begitu peduli padanya. "Makasih ya lo udah mau jadi sahabat gue." Gumam Iza seraya melihat kedua temannya tersebut yang sudah lebih dulu tertidur. Pada saat Iza sedang menangis Anne terbangun dari tidurnya dan menyadari bahwa Iza belum juga tidur sedari tadi, padahal ia duluan yang meringkuk diatas kasur.

"Za, lo belum tidur?" Ucapan Anne membuat Iza cepat-cepat menghapus air matanya.

"Belom Anne, gabisa tidur gue. Gue kira lo udah tidur." Jawab Iza sambil menahan isakannya.

"Gue haus." Ucap Anne seraya meminum air dan melihat ke arah Iza."Iza lo kenapa nangis?" Tanya Anne kaget.

"Eng...nggak ko, gue gapapa." Jawab Iza yang masih berusaha menahan agar ia tak terisak.

"Seriusan? Kalo ada apa-apa cerita aja sama gue, jangan dipendem sendiri." Ucap Anne seraya mengampiri Iza dan memeluknya.

Isak tangis Iza pecah di pelukan Anne, ia terus menangis. Anne hanya bisa memeluknya dan menenangkannya. Anne pun tak bertanya apapun, ia hanya terus memeluk Iza sampai isak tangis itu reda dan Iza pun merenggangkan pelukan mereka.

"Udah ya, sekarang lo tidur. Besok kan kita mau keliling Semarang lagi." Ucap Anne seraya menghapus air mata Iza. Iza pun hanya mengangguk dan membaringkan tubuhnya diatas kasur Anne pun membantu Iza untuk mengenakan selimutnya setelah itu Anne kembali ke kasurnya.

Keesokan paginya Abel bangun terlebih dahulu, dilihatnya Anne dan Iza masih terlelap dalam tidurnya. Ia melirik jam dinding disampingnya ternyata sudah pukul 4 pagi namun dua manusia dikamar ini masih tidur.

"Hei bangun woy, udah jam 4 pagi." Teriak Abel pada kedua sahabatnya tersebut.

"Lima menit lagi" Jawab keduanya kompak.

"Gaada lima menit lima menit, cepetan bangun solat subuh heh. Nanti tuhan lo marah baru tau rasa." Jawab Abel menakuti.

Setelah mendengar ucapan Abel, keduanya langsung bangkit dari kasurnya dan pergi menuju kamar mandi untuk berwudhu. Abel hanya tersenyum melihat kelakuan kedua sahabatnya tersebut. Setelah keduanya selesai berwudhu, mereka pun melaksanakan sholat subuh bersama.

Sambil menunggu kedua temannya sholat, Abel pun menelfon resto hotel dan memesan sarapan untuk mereka bertiga. Setelah itu ia menghubungi Jayson untuk menanyakan apakah ia bisa menemaninya lagi untuk berkeliling Kota Semarang hari ini.

Jayson Wa
Son, lo udah bangun belum?

udah, tumben pagi pagi ngechat ada apa?

lo hari ini kosong ngga? anterin gue keliling Semarang lagi yu🥺

tenang, apasih yang ngga buat lo🥰

jijik gue liat emot lo🤢, btw makasih ya son😊

parah si lo, gue mau romantis dikit kek😒, btw Anne ikut kan?

"TERJEBAK MASALALU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang