Suara mobil menggemuruh di bawah langit yang sangat biru, awan putih terlihat sangat indah di atas sana. Seorang laki laki usia remaja dengan seluruh barang yang akan dibawanya untuk berpindah sudah tertata rapi di dalam mobil, laki laki itu meminta kepada supirnya untuk mengantarkan dirinya menuju ke alamat yang akan dituju, sekarang supir itu pun melaju mengikuti apa yang di perintah oleh gadis remaja itu
Lelaki itu menetap ke atas melihat awan yang tertata rapih di atas sana. "Cuaca hari ini bagus, tapi hidup gue engga." Gumam Lelaki itu saat berada di dalam mobil dan menatap kaca. Ia menggunakan seatbealt saat sang supir mulai menancap gas yang berada pada kakinya.
3 jam adalah waktu yang di tempuh olehnya untuk menuju ke Ibu Kota Jakarta, lelaki pindahan dari Bandung yang akan menetap jauh dari kedua orang tuanya ini memilih untuk tinggal di suatu kosan yang tidak berjarak jauh dari sekolah. Ia memutuskan untuk menjadi anak rantau setelah banyak permasalahan masuk ke dalam hidupnya.
"Terima kasih pa." Ucap Aran saat sang supir selesai menurunkan barang barang yang dibawa olehnya.
"Sama sama de."
Supir itu menerima bayaran dari Aran karena sudah mengantarkan dirinya sampai di tujuan dengan selamat.
Aran melihat beberapa siswa dan siswi berkeliaran di sana menggunakan seragam yang ber almamater sama dengannya.
Hari ini ia tuntaskan kegiatannya untuk membereskan barang dan juga kosannya agar terlihat nyaman, ia memarkirkan motor KLX hitam yang baru di bawakan oleh Jasa antar motor dari Bandung. Ia melihat bangunannya dari atas hingga bawah menghela nafasnya panjang dan masuk ke dalam ruangan itu.
"Kisah baru ku akan di mulai esok." Gumam remaja itu.
🥀🥀🥀
Esoknya Aran bangun sangat pagi, mengambil handuk menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya menggunakan perlengkapan mandi yang tersedia. Aran memanaskan motor KLX kesayangannya setelah itu ia mengambil tas Jansport hitam polosnya dan menaiki motor itu.
Serba hitam adalah Favorite Aran, maka tidak heran jika seluruh lemari dan barang barangnya berwarnakan hitam.
Aran melaju dengan kecepatan 40-60km/jam. Terbilang sangat normal, ia menggunakan maps untuk menuju ke sekolah yang akan dia tempuh pendidikannya sekarang. Tidak butuh waktu lama hanya 20 menit ia mengendarai motor itu.
Menyusuri kota Jakarta, melihat bangunan yang sangat tinggi di sana itu kegiatan Aran sekarang.
'Stttt..' Aran mengerem kencang motornya saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah.
Aran melihat ke arah kanan dan kiri terdapat banyak mobil disana.
"Buset, begimana kota ini kaga macet orang mobil semua begini." Ucapnya bermonolog.
Aran terus menatap lingkungan yang akan ia tinggali sekarang tanpa sadar ada satu wanita yang memperhatikan nya dari dalam mobil.
Sampai lampu itu berubah jadi hijau Aran tidak melajukan motornya, mobil yang berada di sampingnya memencet tombol klakson yang membuat Aran sangat kaget.
"Biasa aja kali, baru ijo juga."
Aran mulai kembali melajukan motornya saat lampu itu sudah benar benar hijau. Aran melihat bahwa mobil yang tidak sabaran itu mengikuti dirinya dengan arah yang sama.
Tidak lama dari lampu merah itu Aran memasuki gerbang sekolah yang bernamakan SMA Tunas Jakarta. Mobil itu pun mengikutinya masuk ke dalam gerbang ini, seorang wanita tinggi cantik dan putih turun dari mobil itu dengan menggunakan rok sepaha memperlihatkan kakinya yang jenjang. Aran tidak perduli siapa wanita itu, ia hanya membuka helm fullface doff berwarna hitam dan menyimpan helm itu di atas motor miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐌𝐁𝐑𝐄𝐋𝐋𝐀 [𝐂𝐇𝐈𝐊𝐀𝐑𝐀]
Teen Fiction𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊 𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒅𝒖𝒂 𝒂𝒊𝒓, 𝑨𝒊𝒓 𝒉𝒖𝒋𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓 𝒎𝒂𝒕𝒂. -𝑨𝒓𝒂𝒏 [SLOW UPDATE]