Istirahat kedua telah di mulai setelah beberapa jam sebelumnya Aran dan Chika masuk ke dalam kelasnya lagi untuk mengikuti pembelajaran. Saat ini Aran dan Deo pergi menuju kantin berdua dengan membawa kotak bekal yang sudah terisi masakan Shani.
"Lo mau ga ?" Tanya Aran saat membuka kotak makanannya.
"Mau lah gila kali kalau gue nolak, mana wangi begini."
Aran mengembangkan senyumannya, senang karena makanan bundanya ini di puji oleh salah satu temannya.
Aran mengambil makanann nya untuk di berikan kepada Deo, "Lu beli nasi sono, gaakan kenyang kalau rendang cuman di gadoin."
"Oke laksanakan tuan."
Deo pergi menuju kantin yang menyediakan nasi, membeli dua buah nasi untuk dirinya dan Aran.
Ia kembali setelah mendapatkan dua box nasi, "Nih." Ucap deo memberikan box nasi itu.
"Nah gini kan enak."
"Ayo makan." Ajak Deo.
Ketika akan mulai menyantap makanan itu tiba tiba saja ada yang berdiri di depan meja mereka, Deo dan Aran menanggahkan kepalanya dan melihat siapa orang yang sedang berdiri itu.
"Ngapain lo disitu ? mau makan?" Tanya Deo.
"Gila ini makanan wangi banget, ya kalo boleh mau lah."
"Yaudah sini duduk, tapi ga ada nasi. Lo gadoin aja tuh rendang."
Aran menggeserkan nasi pada box nya kepada Fiony, "Nih makan sama lo, gue biar beli lagi."
"Aran fix lu baik banget Rann." Ucap Fiony kepada Aran dan duduk di kursi panjang yang bisa terisi 8 hingga 10 orang.
Aran bangkit dari duduknya untuk kembali membeli nasi putih di kantin.
"Bu, nasi putihnya 1 box lagi ya."
"Siap den."
Sambil menunggu nasi putih itu selesai di bungkus Aran memainkan ponselnya, melihat beberapa notifikasi yang ada pada ponsel itu. Tidak lupa menanyakan kabar bundanya yang sudah kembali ke Bandung.
"Den ini nasi nya." Ucap seorang bibi kantin.
Aran menerima nasi box itu dan memberikan selembar uang kepada bibi kantin, "Ah, makasih bu."
"Sama sama den."
'Dugg'
"Upss." Ucap Eli saat tubuh Aran menabarak tubuh Chika.
"Sorry sorry, lo gapapa kan ?" Tanya Aran melihat tubuh Chika.
"Engg-engga gapapa."
Aran mengangguk.
Eli melihat tangan Aran, ia hanya membawa nasi putih polos dan tidak ada apa pun disana. "Lo makan sama nasi putih doang Ran ?"
Aran melirik kepada nasinya yang ia pegang di tangannya, "Ah engga, kebetulan bunda gue masakin rendang dari Bandung." Aran pun melirik ke mejanya yang di isi oleh Fiony dan Deo.
"Fiony makan bareng lo?" Tanya Olla.
Aran mengangguk kembali.
"Ner bener tuh anak." Olla menghampiri meja Fiony di ikuti oleh Aran, Chika, Freya dan Eli.
"Heh ngapain lo disini ?" Tanya Olla.
"Pantesan aja lo buru buru pengen ke kantin, jadi ini ?" Cibir Freya.
"Buset, kalau lo tau ada makanan enak tuh bilang bilang biar gue bisa ikut lo Fio." Tambah Eli.
Fiony pun kebingungan dengan teman temannya, hanya Chika yang diam dan tidak mengeluarkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐌𝐁𝐑𝐄𝐋𝐋𝐀 [𝐂𝐇𝐈𝐊𝐀𝐑𝐀]
Teen Fiction𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊 𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒅𝒖𝒂 𝒂𝒊𝒓, 𝑨𝒊𝒓 𝒉𝒖𝒋𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓 𝒎𝒂𝒕𝒂. -𝑨𝒓𝒂𝒏 [SLOW UPDATE]