UMBRELLA 10

1.9K 269 16
                                    

Dini hari ini Aran baru saja siuman, Aran melihat tangannya yang sudah terdapat selang infus dan hidungnya yang terpasang selang nasal kanul untuk mendapatkan oksigen. Aran melihat jam dinding yang berada di ruangan, waktu menunjukan pukul 02.00 dini hari. Dengan suara roda brankar berjalan melalui lorong Rumah Sakit Aran melihat seseorang di sampingnya yang sedang tertidur, matanya terpejam dengan pulas.

"Chika." Ucap Aran lirih seraya mengelus lembut rambut Chika.

Chika tetap memejamkan matanya, Aran melirik juga ke arah sofa yang terdapat Zee dan Olla yang juga sama sedang tertidur pulas.

Aran merasakan tidak enak pada lambungnya, ia mual dan terasa pusing. Tapi ia tidak ingin membangunkan wanita yang berada di sampingnya itu. Aran melirik ke arah kanan dan kiri untuk melihat posisi tombol agar bisa memanggil perawat di nurse station, ia sedikit menggeser tubuhnya agar ujung jari telunjuk bisa mengenai tombol itu.

'Pringg...'

Satu mug alumunium jatuh dengan keras dan membuat semua yang berada diruangan itu terbangun. "Arann.." Panggil Chika.

Aran hanya menyengir mempelihatkan barisan giginya yang rapih sambil menahan sakit, "Aku mau panggil suster."

"Kenapa ? ada yang sakit ?" Kata Zee dengan langsung menghampiri Aran.

"Mmm-mual, sama pusing kepala gue."

Dengan cepat Zee keluar dari ruangan VIP itu dan memanggil perawat di Nurse Station.

'Brakk..'

"Tolong suster." Kata Zee pada suster yang sekarang sudah bersamanya dan masuk ke dalam ruangan Aran disusul oleh dokter.

"Boleh tunggu di sofa dulu yaa." Ujar Dokter itu pada Chika yang panik dan masih berdiri di samping Aran.

Chika menganggukan kepalanya dan dokter mulai menutup tirai untuk melakukan tindakan kepada Aran. Sekitar 5 menit Aran sudah selesai di periksa oleh dokter, dokter itu membuka tirainya kembali dan tersenyum kepada Chika, Zee dan Olla.

"Jangan khawatir itu cuman efek obat aja, asam lambungnya naik dan dia sedikit demam." Jelas Dokter.

"Terus kita harus gimana dokter ?"

"Kita udah kasih tindakan ko, nanti saya akan memberikan obat tambahan melalui perawat juga. Jangan khawatir ya Aran baik baik aja."

"Makasih dokter." Ucap Chika.

"Sama-sama kalau gitu saya pamit lebih dulu ya."

"Iya Dokter." Ucap Zee, Olla dan Chika.

Chika segera menghampiri Aran yang berbaring lemas, "Minum dulu ini."

Aran menggelengkan kepalanya menolak dengan halus.

"Jangan ngeyel, ayo minum dulu kamu demam Aran! Pake kaos tipis mau yaa ?"

'Ceklekk.'

"Bundaa.." Sahut Aran saat melihat orang yang membuka pintu adalah bundanya.

"Arann!" Shani dengan cepat menghampiri anaknya yang berbaring dan sangat pucat dengan selang infus dan nasal kanul di tubuhnya.

"Bunda kenapa ke sini ? Bandung jauh bunda. Aran gapapa koo."

"Kenapa harus balap-balap lagi ?"

"Maaf bunda, tapi jawab dulu kenapa bunda kesini ?"

"Tadi bunda telfon kamu, yang angkat temen kamu katanya Chika dia ngabarin kalau kamu masuk rumah sakit."

Mata Aran melirik kepada Chika yang sudah menunduk, pasti langkahnya kali ini salah. Pasti Aran akan memarahi dirinya akan hal ini.

𝐔𝐌𝐁𝐑𝐄𝐋𝐋𝐀 [𝐂𝐇𝐈𝐊𝐀𝐑𝐀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang