Mang kapal ini masi berlayar (?) WKWKWK
Becanda, alias selamat membaca 😝🥀🥀🥀
"Makasih ya." Ucap Fiony saat Aran saat sampai di halaman rumahnya.
Aran menganggukan kepalanya yang masih berada di dalam helm, "Sama – sama Fiony, yaudah kalau gitu aku pamit pulang ya."
"Iya, hati – hati di jalan Aran.
Aran mengiyakan dan mulai mengendarai motornya kembali.
Aran membawa motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan ia hanya menempuh 15 menit perjalanan dari yang biasanya sampai 30 menit. Hari ini ia tidak bekerja melainkan Om Sakti menutup Coffeshopnya karena harus menghadiri acara. Baiklah, Aran sudah sampai di kosan saat ini. Ia menyimpan tas di atas meja belajar dan tubuhnya ia rebahkan di atas kasur.
'Tringgg...'
Aran tersenyum menatap layar ponselnya, dengan cepat ia membalas pesan dari Chika.
Ponsel itu berbunyi, Aran menatap layar ponselnya "Zee ?"
Aran mengangkat telepon itu dan membiarkan pesan Chika, tanpa membalasnya.
"Hallo, kenapa ?" Tanya Aran saat mengangkat telepon itu.
"Ran, ayo datang ke alamat yang udah gue kasih tadi." Ajak Zee.
Aran menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Tapi Zee."
"Ayo dong, jangan cupu. Gue tunggu Ran."
'Tutt.Tutt..Tutt."
Aran bergegas mengganti pakaiannya, ia mengambil jaket jeans yang sudah menggantung di belakang pintu. Tidak lupa, ia memakai parfum yang biasa ia gunakan.
Ia sedikit menggerungkan motornya sebelum pergi, tanpa ia sadari sampai saat ini pesan dari Chika tadi belum sempat ia balas.
🥀🥀🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐌𝐁𝐑𝐄𝐋𝐋𝐀 [𝐂𝐇𝐈𝐊𝐀𝐑𝐀]
Teen Fiction𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊 𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒅𝒖𝒂 𝒂𝒊𝒓, 𝑨𝒊𝒓 𝒉𝒖𝒋𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓 𝒎𝒂𝒕𝒂. -𝑨𝒓𝒂𝒏 [SLOW UPDATE]