UMBRELLA 22

1.4K 238 9
                                    

Aran kini tengah berada di kantin, bersama teman – teman yang biasa bersamanya. Iya Deo, Olla, Eli,Freya dan Fiony.

Mereka sedang berkumpul memberikan obat merah dan es batu kepada Aran yang ketahuan terdapat memar dan sedikit darah di sudut bibir dan sikunya. "Aww." Rintih Aran saat Fiony menempelkan es batu kecil di sudut bibir Aran.

"Perih banget ya ?"

Aran terdiam.

"Laki – laki kenapa si kalau ada masalah mainnya langsung tonjok gitu aja ? padahal kan di tonjok sakit." Ucap Freya dengan polosnya.

"Gapapa dari pada cewe kalau ribut mainnya jambak – jambakan." Jawab Olla.

"Chika sekarang dimana Ran ?" Tanya Eli

Aran menaikan kedua bahunya, "Pulang kali sama Gito, aww pelan Fioo." Rintihnya lagi

Aran meringis karena rasa sakit pada bagian sudut bibirnya, tetapi rasa sakit itu tak seberapa dengan rasa sakit di hatinya. Ia baru saja di cap sebagai pembunuh oleh Gito, bahkan mungkin kekasihnya sendiri mempercayai itu. Rasa sakit pada lukanya sekarang tidak sebanding dengan rasa sakit yang ada di dalam hatinya.

"Balik bareng aku ya Fio." Ajak Aran.

Fiony tersenyum senang, "Ayo."

"Fiony di ajak lu mah kesenengan Ran."

Eli, dia tak menyangka bahwa Chika percaya dengan ucapan Gito. Eli tahu Aran bersikap seperti ini karena ia merasakan rasa sakit hati dengan perlakuan Chika.

🥀🥀🥀

Setelah selesai mengobati sudut bibir Aran dan siku Aran yang terluka, semuanya kini sudah bubar. Semuanya akan pulang meninggalkan lingkungan sekolah menuju ke rumahnya, kecuali dengan Aran karena ia akan mengantarkan Fiony terlebih dahulu.

Sebelum pulang mengantarkan Fiony, Aran mengajak Fiony ke pasar modern untuk membeli beberapa bahan masakan, "Ko kesini Ran ?" Tanya Fiony saat Aran memarkirkan motornya di Basement.

"Kita beli dulu bahan sayur, buat masak di rumah kamu." Jawab Aran, "Aku laper." Tambahnya sambil terkekeh.

Wanita yang mempunyai tahilalat di bawah matanya itu memberikan senyuman manisnya, "Kamu bisa masak ?"

"Jagoo, gausah di tanya."

Keduanya kini tengah mendorong trolli dan berjalan di lorong sayuran dan daging segar.

"Ran, kamu suka buah apa ?"

Aran terlihat berpikir, "Apel." Jawabnya cepat.

"Selain apel ?"

"Anggur."

"Kalau salad buah suka ?" Tanyanya lagi.

Aran menganggukan kepalanya, "Aku mau buatin itu, nanti kamu makan ya."

"Okee."

🥀🥀🥀

Chika sedang berada di kamarnya setelah diantarkan pulang oleh Gito, memutuskan untuk mengurung dirinya di dalam kamar, ia merenungkan semua apa yang sudah terjadi hari ini.

"Chiikk, ini gue Eli."

Chika yang selalu merasa tenang di dekat Eli membukakan pintu kamarnya dan mengizinkan Eli untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Hari ini pikiran lo pasti kacau banget ya ?" Tanya Eli.

"Lo tau ?"

Eli mengangkat kedua alisnya, "Aran dateng ke kelas buat ambil tas, sudut bibirnya berdarah ga berhenti, sikunya ikut berdarah dipenuhin tanah basah juga. Belum lagi perutnya, memar." Jelas Eli.

𝐔𝐌𝐁𝐑𝐄𝐋𝐋𝐀 [𝐂𝐇𝐈𝐊𝐀𝐑𝐀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang