Keesokan harinya, dimana burung sudah berkicau dan sinar matahari sudah menunjukan keberadaannya, Fiony sangat bersemangat sekali untuk berangkat ke sekolah. Ia memberikan beberapa semprotan parfum miliknya kepada jaket Aran yang semalam berada di kamarnya. Ia berangkat ke sekolah setelah menghabiskan 1 gelas susu dan 1 helai roti.
Sedangkan Aran pagi ini sudah berangkat ke sekolah, tepatnya pukul 07.00 ia berangkat karena perjalanan dari kostan ke sekolahnya berkisar 20 menit. Setelah sampai di lingkungan sekolah seperti biasa Aran memarkirkan motornya di salah satu tempat yang teduh dan tidak tersorot sinar matahari. Ia berjalan menuju loker untuk menyimpan beberapa barang yang tidak perlu di bawa olehnya ke kelas, setelah selesai menyimpan barang ia berjalan menuju kelas dan menyimpan tasnya di bawah kursi.
Sudah banyak siswa di sana, termasuk Chika yang sudah duduk di tempat duduknya sambil sedikit mencuri pandang kepada Aran yang berada di belakang.
Fiony, wanita yang sedang dimabuk cinta kepada Aran ia mulai memasuki kelas dengan membawa 1 totebag, dan berjalan melebihi kursi yang biasa di tempati olehnya, "Aran." Panggil Fiony kepada Aran yang sedang fokus dengan ponselnya.
Aran yang mendengar namanya di panggil, ia menoleh kepada Fiony yang sedang berdiri di hadapannya, "Kenapa ?" Tanya Aran.
"Ini jaket kamu, aku lupa kemarin malah langsung masuk aja ke rumah." Ucap Fiony sambil memberikan tote bag yang berada di tangannya.
"Ohh, iya gapapa santai padahal." Jawab Aran sambil mengambil tote bag yang sudah diberikan oleh Fiony.
"Makasih ya." Ucapnya lagi.
Aran mengangguk dan mengucapkan sama – sama kepada Fiony.
Chika yang berada di depan, sebenarnya mendengar percakapan dua orang yang berada di belakang, tapi ia memilih untuk diam dan tidak berkata apapun. Fiony duduk di kursinya bersama Freya, senyumannya tak lepas sedikitpun.
"Ko kamu bisa pake jaket Aran sih ?" Tanya Freya yang juga sama – sama melihat Fiony memberikan jaket kepada Aran.
"Kemarin aku pulang kemaleman, makannya dia nganterin aku dan ngasih jaketnya ke aku." Jelas Fiony.
"Bukanya kemarin kita pulang dari mall masih sore?" Tanya Olla.
Fiony menghela nafasnya, "Jadi setelah dari mall kemarin, aku tuh mampir ke café dimana tempat si Aran kerja."
Chika yang mendengar itu, ia membalikan tubuhnya agar bisa ikut berbicara dengan ketiga temannya itu, "Terus ngapain aja di sana ?" Tanya Chika.
"Ngg-ngapain ?" Ucap Fiony kebingungan.
"Iya kamu ngapain aja disana ? ngobrol sama Arannya ga ?" Tanya Chika kembali.
Fiony mengangguk, "Iya aku pesen minuman dan makanan, sempet ngobrol sebentar dan aku minta ajarin dia buat bikin coffe."
"Terus ?" Tamba Freya.
"Dia baik banget, dia ngajarin aku dan ngenalin alat – alatnya gitu, so fun."
Raut wajah Chika tiba – tiba berubah, ia membalikan tubuhnya lagi menghadap kedepan. Obrolan mereka terputus kala salah satu guru memasuki ruangan kelas dan pelajaran pertama di mulai.
🥀🥀🥀
"Iya bunda, Aran bakalan ke Bandung H-1 sebelum acara di mulai. Bunda tenang aja Aran pasti dateng." Ucap Aran kepada Shani dalam telfonnya saat di kantin karena jam istirahat sudah di mulai.
"Jadi kamu ke Bandung tanggal 5 Agustus ?" Tanya Shani di telfonnya.
"Betul sekali bunda, aku berangkat dari Jakarta ke Bandung tanggal 5 tepat waktu Aran ulang tahun. Bunda harus siapin kado buat Aran juga ya bunda, gapapa kadonya adik aja." Jawab Aran sambil cengegesan di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐌𝐁𝐑𝐄𝐋𝐋𝐀 [𝐂𝐇𝐈𝐊𝐀𝐑𝐀]
Teen Fiction𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊 𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒅𝒖𝒂 𝒂𝒊𝒓, 𝑨𝒊𝒓 𝒉𝒖𝒋𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓 𝒎𝒂𝒕𝒂. -𝑨𝒓𝒂𝒏 [SLOW UPDATE]