Kedua pasangan itu terlihat sangat menjadi pendiam hari ini, Aran sibuk dengan ponsel yang ia miringkan karena sedang bermain game. Sedangkan Chika, ia menulis beberapa catatan yang belum sempat ia catat.
Eli, wanita itu menyimpan pulpennya karena sudah selesai menulis catatan yang tertinggal. Matanya tidak sengaja melihat Aran yang sangat sibuk dengan ponselnya dan beralih menatap wajah Chika.
"Gimana sama Aran ? udah baikan ?" Tanya Eli.
Chika tersenyum tipis, "Dia minta break."
"BREAK ?" Katanya dengan nada yang sedikit tinggi.
Chika membulatkan matanya dan menutup mulut Eli dengan tangannya, "Sutttt."
"Serius lo ? break ? satu tahap sebelum putus ?"
Chika mengiyakan, "Kenapa lo mau Chika ?" Tanya Eli lagi.
"Ya gue harus apa ? itu kemauan dia."
"Wah bener – bener, sakit nih orang. Lo beneran suka kan sama si Aran ?"
Chika mengangguk, "Gue suka bahkan sayang sama dia, tapi ini keputusan dia karena kesalahan gue. Mau ga mau gue harus terima."
"Serah lo deh, awas aja kalau dia pergi lo nangis – nangis sama gue."
Chika tak menjawabnya dan fokus kepada catatannya.
🥀🥀🥀
"Hari ini lo balap Ran ?" Tanya Deo kepada Aran saat keduanya berada di kantin jam pulang sekolah.
Aran mengangkat kedua alisnya, "Nonton gue ga ? nonton dong gaasik banget si lo kalo ga nonton."
"Kalau gue ada waktu gue sempetin buat nonton lo hari ini."
Zee, lelaki dengan paras yang tampan itu datang dan merangkul bahu Aran sambil menepuknya pelan dari arah belakang.
"Gimana persiapan lo hari ini ?" Tanya Zee kepada Aran.
"Aman."
"Hati aman hati ?"
Aran tersenyum kecil sambil memukul perut Zee yang berada di sampingnya.
"Deo, nonton dong. Semangatin temen lo yang lagi patah hati ini biar menang."
Deo sontak melihat wajah Aran, "Patah hati kenapa lo? Masalah si Gito ?" Tanya Deo.
"Iya, lagian tu cewe toxic bener lebih percaya ke laki – laki yang mulutnya comber ketimbang pacarnya sendiri."
"Pacar ? dia punya pacar ?"
"Si Chika, ups." Ucap Zee dengan sengaja.
"Officially Ran ?"
Aran terkekeh dan menganggukan kepalanya, "Tapi udah kaga ko sekarang."
"Maksudnya udah engga ? putus ?" Tanya Deo penasaran.
"Break menuju putus beooo, gitu aja kaga ngarti lu." Sahut Zee dengan mengubah nama panggilan Deo.
"Gila lu, tau jadiannya aja kaga tiba tiba putus aja. Kurang dipercaya begimana si gue Rann sama luuu." Ucap Deo dengan mengacak rambut Aran yang berjambul rapih.
"Masuk godlike duls lah, baru gue mau percaya sama lu." Ucap Aran kepada Deo
"Kamprettt!"
Aran dan Zee terkekeh.
"Wedee wedee, wainii member godlike baru yang tertampan ngalahin si jijoy rese" Sapa Olla yang baru saja datang bersama teman – temannya.
Aran, Zee dan Deo melihat ke arah dimana wanita itu sedang berdiri. Tidak bisa dipungkiri Aran dan Chika saling melakukan kontak mata dengan waktu yang sangat singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐌𝐁𝐑𝐄𝐋𝐋𝐀 [𝐂𝐇𝐈𝐊𝐀𝐑𝐀]
Teen Fiction𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊 𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒅𝒖𝒂 𝒂𝒊𝒓, 𝑨𝒊𝒓 𝒉𝒖𝒋𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓 𝒎𝒂𝒕𝒂. -𝑨𝒓𝒂𝒏 [SLOW UPDATE]