Saat Minho bangun, tempat di belakangnya kosong. Semalam dia rasa Chan datang ke sana dan tidur bersama mereka.
Pria itu lalu berlari ke ruang tamu untuk menemui Jiyeon yang tengah meminum kopi.
"Di mana Chan?" Tanya Minho tanpa basa-basi. Juyeon menurunkan korannya lalu dia menatap sang adik.
"Dia pergi pagi-pagi sekali, dia mengatakan ada rapat penting pagi ini" jawab Juyeon. Minho nengangguk, lalu dia kembali ke kamarnya.
Saat Minho membereskan baju-baju milik Inho, terdengar sebuah keributan dari luar sana.
Dengan cepat dia berlari keluar, pria itu melihat seorang wanita datang dengan penuh amarah.
"LEE MINHO KELUAR KAU!!" Teriak wanita itu. Juyeon yang akan pergi bekerja berusaha untuk membujuk wanita itu namun gagal.
"Ada apa Ibu?" Tanya Minho berjalan mendekat ke arah mereka.
"Kau di sini ternyata? Apa yang kau lakukan pada anakku sehingga dia berani berbicara kasar pada ku?" Wanita itu mendekat ke arah Minho. Terlihat Tuan Lee, ayah Minho keluar dari kamarnya.
"Nyonya Bang? Apa yang membuat anda ke mari?" Tanya pria itu sambil memberikan hormat.
"Aku mencari anak mu yang tak tahu diri ini" kata wanita itu.
"Cepat katakan!! Kenapa kau diam?" Tanya wanita itu lagi pada Minho. Minho meremas celananya, lalu menatap wanita itu tajam.
"Kau selalu mengatakan bahwa ini salah ku. Apa mau mu sebenarnya?" Tanya Minho dengan meninggalkan suaranya. Juyeon dan Tuan Lee nampak terkejut melihat Minho seperti itu.
"Lihat! Tuan Lee anda mendidik anak dengan baik, sehingga dia berani meninggikan suaranya pada ibu mertuanya" wanita itu menampilkan senyuman mengejeknya.
Tuan Lee nampak menunduk memohon maaf pada wanita itu. Minho tidak tahu jika sang ayah akan melakukan ini pada wanita itu.
"Kalian harus tahu diri, di mana menempatkan diri dengan benar. Didik dia lagi, jika kalian tidak ingin dipermalukan lagi" ujar wanita itu lalu dia pergi meninggalkannya rumah itu.
"Hai! Kau beraninya" Minho berteriak pada wanita itu.
Plakkkk
Pipinya mendapatkan tamparan oleh sang ayah. Dia terkejut dengan reaksi itu.
"Diam atau aku akan memukuli mu lagi" kata sang ayah dengan penuh amarah. Melihat Minho diperlakukan seperti itu wanita itu pergi dengan senyuman kebahagiaan.
"Kenapa ayah?" Tanya Minho meninggikan suaranya, dia sudah muak dengan semua ini.
Plaakkk
Kembali pukulan itu mendarat di pipinya, Minho mulai berkaca-kaca mendengar itu. Dia memegang pipinya yang sakit akibat tamparan dari pria itu.
"Kau harus bersyukur sudah di terima di keluarga itu Minho" jelas pria itu lagi.
"Diterima? Mereka selalu menghina kita. Kenapa kita hanya diam?" Tanya Minho kesal.
"Kita harus melihat status kita, jadi Minho tolong dengarkan ayah. Jangan diulang lagi" jelas pria itu. Minho menggeleng lalu dia berlari sambil menangis ke kamarnya.
Sampai di sana, dia melihat Inho yang sudah bangun. Pria kecil itu menatapnya dengan polos.
"Mereka selalu menghina ku" Minho memeluk bayi kecil itu.
Siang itu saat Minho akan kembali ke rumah Chan. Dia tak memesan taksi, pria itu memutuskan untuk berjalan kaki saja.
Tapi tak sengaja dia menyenggol seseorang. Pria itu berbaju hitam, topi dan maskernya hitam juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME | BANGINHO ✔
FanfictionNOTE: SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR BANGINHO FAN FICTION Minho membangun karirnya dengan penuh kerja keras. Namun semuanya hancur saat sesuatu yang tidak disangka terjadi. Untung saja ada yang masih mau menerimanya, Bangchan nama pria itu...