10. Tak berjudul

770 146 28
                                    

Haii guyss selamat datang di part baru cerita ini. Sebelum lanjut baca mending vote dulu biar aku semangat lanjutin kisahnya.

Sebelum kalian baca ceritanya kalian harus udah shalat dulu ya buat yang muslim, biar pas baca aku gak kena dosa jariah karna lalai in shalat kalian..hehe

Jangan lupa di vote, coment, share, dan di follow juga akunnya aku.

Selamat membaca zeyenk zeyenk ku :)

------------------------------------------------

Bismillaahirrahmaanirrahiim :>

Nicko menggeliat kecil ketika mentari pagi masuk ke celah celah dinding kamarnya. Membuka mata mendapati perempuan yang semalaman tadi meracau karna dirinya. Dilihatnya dibalik selimut tubuh mereka masih polos tanpa apapun, tertawa kecil lalu menatap wanita disampinya.

Nicko berdiri mengambil pakaian di lemarinya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sesaat keluar kamar mandi dilihatnya wanita tadi sudah bangun duduk dengan selimut yang meliputi dirinya.

"kenapa lu, kek baru pertama kali aja ngelakuin sama gua" kata Nicko, saat melihat wanita tadi melamun tak jelas.

"Arfan gak akan ceritain masalah kita ke orang lain kan" tanya wanita berambut hitam tersebut dengan raut khawatir.

"hihhhh takut banget lo kalau ketahuan calon laki. Dasar cupu" ledek Nicko.

"jawab Ko, dia gak akan bilang kesiapapun kan" nyaring wanita tersebut untuk kedua kalinya.

"setau gua, Arfan bukan orang yang mau mencampuri urusan orang lain kecuali itu nyangkutin masalah dirinya sendiri" balas Nicko lalu duduk disofa dan menghisap vape beraromakan anggur di meja kamarnya.

"takut banget ketahuan calon laki lo" lanjut Nicko dengan nada meledek.

"ya takutlah, kalau dia tau hal ini, seratus persen gua bakal gagal nikah sama dia" jawab perempuan tersebut.

"kenapa lo gak nikah ma gua aja sih, gua kan udah tau sifat asli lo, dari pada lo nikah sama laki laki baik dan lo malah gak jadi diri lo sendiri malah berusaha jadi orang yang pura pura baik" kata Nicko.

"lo bego co. Semurah murahannya cewe, gak akan mau punya suami yang brengseknya minta ampun kayak lu, apalagi milih ayah buat anaknya. Yakali entar anak gua punya ayah bejat tukang bikin anak kyk lu" judes Kiara pada lelaki yang kini tertawa sambil menyembuarkan asap dari mulutnya.

"lagipula gua bakal berusaha berubah untuk jadi perempuan baik yang pantas buat dia, pantas buat jadi pasangan hidup dia. Jadi baik itu kan harus berproses"

"Kiara Kiara, munafik banget lo jadi cewe,tadi malam aja masih teriak keenakan karena gua, udah belagu aja nyari suami yang baik dan berubah jadi orang baik" balas Nicko.

Nicko mendekat ke arah Kiara dengan tatapan menelisik. Menatap tubuh Kiara yang dibilang ideal sebagai seorang model, dari ujung rambut sampai kaki. Menarik paksa selimut yang dia pakai lalu tersenyum sinis.

"kita liat seberapa baik lo untuk jadi istri dari seorang dokter MRB. Lo liat seberapa besar pengeruh sentuhan gua di diri baik lo itu " bisik Nicko tepat ditelinga Kiara, membuat Kiara langsung merinding seketika. Nicko lalu menggendong Kiara tanpa sehelai benang pun kedalam kamar mandi, Kiara berteriak meminta diturunkan.


Astaga ya ampun hari ini otak aku liar bangett... Udah udahh gak mau lagi, maap yek, kalau gak mau baca skipp aja, ada rasa bersalah aku nulis part diatas huaaaa.... Maapin guyss jangan doa in yang gak baik ya hemm

--------------------

Mata Billar terpejam di perut Lesti, masih menggenggam erat tangan yang tadi sudah mulai mendingin. Tapi entah khayalan dari mana tangan itu bergerak lalu mengusap rambutnya "huhhhhh khayalan apalagi ini tuhan, tolong bangunkan aku jika ini mimpi" ucap Billar dalam hati. Usapan dikepalanya terhenti berubah dengan suara lembut yang sudah berminggu minggu tak dia dengar.

Lentera Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang