20. Gulali lagi

739 142 88
                                    

Haii guyss selamat datang di part baru cerita ini. Sebelum lanjut baca mending vote dulu biar aku semangat lanjutin kisahnya.

Sebelum kalian baca ceritanya kalian harus udah shalat dulu ya buat yang muslim, biar pas baca aku gak kena dosa jariah karna lalai in shalat kalian..hehe

Jangan lupa di vote, coment, share, dan di follow juga akunnya aku.

Selamat membaca zeyenk zeyenk ku :)

------------------------------------------------

Kepusingan Billar beberapa tahun lalu kembali berulang. Lesti merengek meminta gulali saat tak sengaja berhenti di lampu merah.

Di ujung perempatan sana Lesti tak sengaja mendapati tukang gulali sedang duduk di bawah halte berlindung dari rintik hujan.

"kakaaaa" pekik Lesti mengagetkan Billar.

Billar menoleh lalu menatap Lesti gemas.

"kenapa kamu teriak cantik" tanya Billar.

"mau ituu" tunjuk Lesti semangat.

Billar mengalihkan pandangannya kepada arah tunjukan dari jari Lesti.

Billar menepuk pelan dahinya.

"kamu teriak karna mau beli itu" ucap Billar tak percaya.

Lesti mengangguk riang.

"sakit atau sehat sama aja, tingkahnya kek bocah" ayal Billar dalam hati.

"kaka heyy kok ngelamun" kata Lesti menggoyang goyangkan badan atletis sang dokter.

"ehhh ngak, yokk mau beli" ajak Billar lalu membelokkan mobilnya ke arah sang penjual Gulali.

Billar memgambil payung yang memang tersedia di mobilnya, turun lalu menuruti keinginan gadis manis ini. Sekilas Billar tersenyum teringat gulali yang memiliki kisah manis antara dia dan Lesti.

Hujan memang belum reda sepenuhnya tapi memang sudah mereda rintikannya tak sederas tadi.
Dari sudut matanya dia melihat kini Lesti ada disampingnya tanpa payung.

Menyapu tangan didadanya mencoba bersabar mendapati tingkah aneh dari sang gadis.

"ngapain turun" tanya Billar.

"mau liat penjualnya bikin gulali, udah 3 tahun gak liat orang bikin gulali" jawab Lesti.

Billar mendekatkan badannya pada Lesti merengkuhnya dalam pelukan tubuh atletisnya. Membagi payung agar gadis manis ini tidak basah karna hujan.

Rasa dingin kembali menjalar ditubuh Lesti ketika menyadari posisi ini, Billar masih setia mengusap bahunya yang terbalut baju lengan panjang berwarna hitam, serta kulot selutut kesukaan Lesti berwarna Maroon.

"salah gak sih dede kayak gini waktu Tama gak ada" tanya Lesti dalam hatinya berkali kali.

---------------------------

" lohh dede kok bisa disini" heran Ranti ketika melihat Lesti berlari memelulnya dari ujung koridor rumah sakit.

"hehe nebeng kaka dokter, nanti pulangnya ikut ka Ranti ya" ujar Lesti.

"karna kamu perginya sama kaka, berarti pulang juga harus sama kaka" sambar Billar dari belakang.

"emang kaka gak sibuk" tanya Lesti.

"enggak cantik" jawab Billar lembut.

"mau ikut keruangan" ajak Billar.

Lesti mengangguk setelah dapat persetujuan dari Ranti, dia ingin keruangan itu lagi.

Lentera Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang