2. Lolipop dan Kiara

881 120 26
                                    

Haii guyss selamat datang di part baru cerita ini. Sebelum lanjut baca mending vote dulu biar aku semangat lanjutin kisahnya.

Sebelum kalian baca ceritanya kalian harus udah shalat dulu ya buat yang muslim, biar pas baca aku gak kena dosa jariah karna lalai in shalat kalian..hehe

Jangan lupa di vote, coment, share, dan di follow juga akunnya aku.

Selamat membaca zeyenk zeyenk ku :)

------------------------------------------------

Bismillaahirrahmaanirrahiim :>

Billar tengah mengamati Lesti yang dengan lahap memakan lolipop di tangannya. Lesti memang penyuka makanan manis dan Billah tahu itu.

Dia sesekali membelikan makanan manis seperti coklat, permen, ataupun gulali untuk pasien cantiknya ini, namun itu hanya sesekali karna kalau keseringan berbahaya juga untuk kesehatan sang gadis.

"rakus banget de makannya" lembut Billar.

"soalnya dede udah lama gak makan manis" balas Lesti tanpa mengalihkan fokusnya dari lolipop tersebut.

Billar berdiri mengeluarkan tisu yang ada di saku celananya. Dengan senyum tulus dan telaten Billar melap noda noda permen yang ada di pipi pasien cantik ini.

"manis banget sih, minder lolipopnya" goda Billar.

"kalau manis bererti dede boleh makan diri sendiri dong"polosnya menatap wajah sang dokter.

"gak gitu teorinya cantik" gemas Billar lalu mengacak surai rambut coklat milik Lesti.

Lesti merenggut lalu memanyunkan bibirnya membuat Billar semakin gemas dan berakhir dengan dirinya yang malah memukul pahanya sendiri saking gemasnya pada sang pasien.

Lesti memutarkan wajahnya menoleh ke banyak arah menatap permandangan sekitar taman.

Namun tatapan Lesti terkunci pada sesosok lelaki tua dengan tubuh kekar berumur sekitar 40 tahunan.

Mata Lesti membulat ketakutan, sontak Lesti memeluk lengan Billar lalu menenggelamkan wajahnya di bahu bidang dokter muda tersebut.

"kenapa takut, dia kan pak Bayu, tukang kebun rumah sakit" jelas Billar.

"dia jahat kaka, dia gak baik, usir sekarang" suruh Lesti.

"gak bisa gitu cantik, kita gak boleh ngusir orang sembarangan, apalagi kalau orang itu sebenernya baik, dede malah jadi berprasangka buruk ke orang lain, dan itu tidak dilakukan oleh anak yang baik" jelas Billar lalu mengusap bahu mungil disampingnya ini.

"tapi dede gak boong, dia jahat kaka, dia orang jahat, dia orang yang  jahatin dede waktu itu, orang yang ngintip dede dari jendela kamar" ucap Lesti seketika menjadi gelisah gugup.

"udah ya, dede gak boleh berprasangka buruk gitu, nanti kaka bakal coba bicara sama staff dan cari tau info pak Bayu ya" lembut Billar.

"kaka harus percaya dede" ucap Lesti memastikan.

Sekitar 10 menit kemudian datang seorang perawat yang menghampiri mereka.

"Dokter, ada ibu Dewi diruangan" kabar perawat tersebut.

Seketika mata Lesti berbinar mendengar nama ibu Billar disebut.

Lesti meloncat dari bangku lalu secepat kilat berlari keruangan dokter muda tersebut guna bertemu dengan Dewi.

Billar tersenyum hangat menatap tingkah gadis manis yang selalu mengisi harinya selama di rumah sakit ini.

Billar mengikuti langkah lari Lesti namun dengan pelan dan tenang, terlihat sangat berwibawa ditambah jas putih yang terpakai di badan atletisnya.

Lentera Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang