19. Hujan

679 153 166
                                    

Haii guyss selamat datang di part baru cerita ini. Sebelum lanjut baca mending vote dulu biar aku semangat lanjutin kisahnya.

Sebelum kalian baca ceritanya kalian harus udah shalat dulu ya buat yang muslim, biar pas baca aku gak kena dosa jariah karna lalai in shalat kalian..hehe

Jangan lupa di vote, coment, share, dan di follow juga akunnya aku.

Selamat membaca zeyenk zeyenk ku :)

------------------------------------------------

Sudah 3 hari Tama tak menemuinya, pamit saat di kawah ijen, lalu menghilang di pagi hari saat mereka baru saja pulang ke rumah.

Handphone Tama tidak aktif, Tama tidak membawa kopernya, hanya dompet, handphone dan beberapa baju sepertinya.

Wajar jika Lesti merindukan kekasihnya, yaa merindukan Tama yang selalu hadir disetiap harinya.

Hari ini langit terlihat mendung, sejak pagi agaknya matahati tak berniat memunculkan diri. Tepat pukul 3 siang hari rintik hujan mulai turun, dari teras kamarnya Lesti melihat beberapa titik air yang turun membasahi bumi. Lesti tersenyum sejenak, melupakan Tama yang tak mengabari.

Turun berniat mandi hujan di halaman rumah Beni yang asri dengan bunga bunga kecil. Syukur sang paman dan bibi telah kembali ke Jepang, sedangkan abang dan kaka iparnya tengah pergi bekerja. Jadi tak akan ada yang melarangnya mandi hujan.

Kaki mungil Lesti dengan lincah melompat di beberapa genangan air hujan. Rambutnya basah, sesekali memejamkan mata menikmati rintikan hujan.

Ingatannya melayang saat dia dan Tama bermain salju di Jepang.

Hahhhh..... kemana kekasihnya itu, sudah 3 hari tak ada kabar. Pelukan Tama seperti dia rasakan kali ini, seakan Tama ada disisinya, memeluknya ditengah derasnya hujan. Membuka mata namun tak menemukan siapa siapa.

Lesti terduduk memainkan rumput yang ada dihalaman. Meringkuk cemberut mendumel kesal pada Tama. Sesekali memainkan lumpur dengan kakinya.

"punya pacar tapi ngilang. Gak ngerti apa kalau cewenya lagi kangen" dumel Lesti.

Namun 2 menit kemudian Lesti keheranan, tak merasa air hujan mengguyur dirinya, sedangkan masih terdengar deras hujan yang mengenai atap rumah.

Mendongak mendapati mantan dokter tampannya bersama payung  yang memayungi dirinya.

Lesti menatap Billar polos, sedangkan Billar menatap Lesti penuh arti. Tatapan marah, kesal tapi juga cemas.

"main hujan itu emang baik buat kesehatan batin, tapi gak dengan main lumpur tanah kayak gini" omel Billar mendapati badan Lesti yang penuh dengan lumpur sampai ke pipi dan rambutnya.

Lesti tersenyum lebar, menunduk meminta maap.

"maap" cicit Lesti sambil berdiri di depan Billar.

"emang mau, nanti badan dede jadi tempat tinggal cacing cacing di tanah" ancam Billar.

Lesti menggeleng cepat.

"cepetan mandi, ganti baju, kaka tunggu diteras" perintah Billar.

"iiya" ucap Lesti segera berjalan ke belakang rumah.

Tak mungkin kan jika dia masuk ke kamar mandi lewat ruang tamu, bisa bisa dijewer telinganya oleh Beni. Mana badan penuh lumpur gitu, dasar bocah...

Sekitar 30 menit kemudian Lesti kembali dengan baju tidur pink bergambar hello kitty serta handuk dikepalanya. Membawakan secangkir teh hangat untuk Billar. Billar bukan peminum kopi, dan Lesti tahu itu.

Lentera Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang