Part 1

7K 482 10
                                    


Pagi ini namja manis yang bernama Park Jimin sedang mempersiapkan berkas lamaran kerja.
Ya, dia baru saja lulus kuliah satu bulan yang lalu
Sayangnya sampai saat ini ia belum diterima dimana-mana, mungkin karena ia minim dana jadi sulit masuk perkantoran

"Jimin yakin hari ini diterima ma" ucap jimin pada eommanya

"Iya eomma yakin kau bisa bekerja dikantoran jimin"

Ibu jimin bernama Park Shinwa sedangkan appa jimin sudah meninggal sejak ia masih SMA
Ibunya bekerja sebagai ART disalah satu rumah orang mewah darisinilah jimin bisa sekolah dan kuliah namun memang pada dasarnya jimin pintar jadi ia kerap mendapat beasiswa.

Jimin sangat bersemangat mencari kerja, ia ingin membalas budi ibunya yang membiayainya selama kuliah bertahun-tahun
"Maaf kamu tidak diterima"

"Kenapa tuan? Prestasi saya bagus"

"Tidak bisa saja, sudah ada orang yang melamar"
Jimin lagi lagi dihadapkan dengan orang yang gila uang seperti ini
Jaman sekarang mau masuk perkantoran harus dengan sogokan tapi apa daya kehidupan jimin serba kurang
Hari ini ia pulang dengan tangan kosong.

Malam Hari
Ibu Jimin sering pulang larut, sebenarnya ia tak tega tapi harus bagaimana? Jimin sendiri juga harus mencari kerja
"Eomma astaga" jimin menangkap tubuh ibunya yang baru saja hampir pingsan didepan pintu
"Eomma pucat sekali?"
Jimin langsung menidurkan sang eomma dikamarnya.

"Eomma pusing jimin, tolong belikan obat diapotik"

"Sepertinya eomma kelelahan, ayo kita kerumah sakit saja ma badan eomma panas"

"Tidak, uang kita menipis jimin"
Jimin tak sanggup menahan airmatanya
"Eomma yang kuat ya, jimin akan membelikan obat"

Ternyata diluar hujan dan apotik juga lumayan jauh dari rumahnya
Jimin berlari secepat mungkin agar cepat sampai
Ibu jimin batuk-batuk sampai mengeluarkan darah saat akan meraih gelas ia malah terjatuh dari kasur bersamaan dengan gelas itu.

"Jimin-aaahhhh" ucapnya dalam kesakitan
Seketika badan ibu jimin mulai melemah dan.....

Jimin sudah mendapatkan obat
"Eomma tunggu aku" ucapnya
Sampai didepan rumah jimin tidak peduli bajunya yang basah ia langsung masuk kekamar ibunya
Betapa terkejutnya sang ibu sudah tergeletak bersama dengan pecahan gelas kaca

"Eommaaaa!!!" Teriak jimin
Jimin memangku kepala ibunya namun sepertinya sudah terlambat!
Wajah ibu jimin memucat badannya tak bergerak, dia sudah meninggal.

"Eomma tolong bangun tidak tidak mungkin eomma meninggalkanku
Ini obatnya ma tolong bangun" tangisnya memeluk sang ibu tak bernyawa

Jimin berteriak sejadi jadinya, hidupnya terasa runtuh seketika satu satunya orang yang sangat berharga dalam hidupnya meninggalkan secepat ini.

Pemakaman dimulai
Jimin sudah berganti kostum duka tak banyak yang melayat hanya tetangga dekat saja ia sendirian menjaga mayat sang ibu yang ada didepannya
"Aku sendiri, aku tak punya siapapun hiksss" tangis Jimin tiada henti.

Selesai Pemakaman

Jimin kembali kerumahnya, nampak sepi dan tak ada siapapun kecuali dia.
"Aku harus apa? Aku merasa tak berguna"
Sudah 2 hari ini jimin selalu termenung ia lupa mengurus diri rumah dan lain lain bahkan makan saja diberi tetangga sebab ia masih sibuk bersedih

"Sudah jimin, aku yakin kau bisa bangkit" ucap jimin didepan kaca
Ia mulai mandi membersihkan kamar dan rumahnya serta memasak untuk dirinya sendiri.
Saat sedang makan, pintu rumahnya terketuk ia segera bergegas membukanya.

"Anyyeonghaseo, mencari siapa?
Oh silahkan masuk dulu"
Terlihat ada ibu-ibu yang seumuran dengan ibunya, namun ia terlihat mewah seperti bos.

"Aku adalah bos dari ibumu. Kau anaknya shinwa kan?" Ucap ibu itu dengan sedikit judes

"Nee benar, oh anda majikan ibu saya
Ada perlu apa bu?"

"Ibumu masih punya hutang padaku, katanya dulu untuk biaya kuliahmu dan tiap gajian dipotong
Tapi sayangnya ibumu meninggal sebelum melunasi hutangnya dan aku kesini mau menagih"

"Ha? Eum, memangnya berapa bu uangnya?"

"Dulu hutangnya 30jt dan sudah terbayar 15jt jadi sisanya masih 15jt
Hutangnya bertahap tidak langsung banyak
Itu sudah ku potong sebab ya aku merasa iba saja kalau di totak semua sisanya saja hampir 25jt"

"Astaga, sebanyak itu??
Mohon maaf bu saya sendiri belum dapat pekerjaan sampai sekarang dan ibu meninggal hanya menyisakan harta yang cukup untuk kehidupan sehari-hari"

"Lalu? Saya kan mau menagih uang saya jadi saya berhak
Oh atau begini saja
Kau bekerja menggantikan ibumu dan sebagian gajimu dipotong perbulan
Jadi kira kira bekerja 5 bulan kau bisa keluar, lagian kalau sepertimu mana ada perusahaan yang menerima? Semua butuh uang" sepelenya

Jimin tidak perlu berfikir panjang toh ini semua ibunya lakukan untuk kuliahnya .

"Yasudah bu saya mau, kapan bisa mulai?"

"Besok" singkatnya

"Baiklah saya akan datang pagi-pagi"

"Oke aku pergi, huh gerah dan sempit sekali rumah ini" ocehnya
jimin memandangi ibu itu pergi dengan perasaan sedih
Entah kenapa jalan hidupnya seperti ini
"Tenang jimin ini hanya pekerjaan rumahtangga" positifnya.
Baru 3 hari ditinggal eommanya jimin merasa sangat kesepian dalam hidupnya
"Pantas eomma selalu memberiku uang jajan lebih ternyata dia hutang pada majikannya
Hiksss eomma maafkan aku yang merepotkanmu sampai kau meninggal" tangis jimin kembali pecah.

Baru 3 hari ditinggal eommanya jimin merasa sangat kesepian dalam hidupnya"Pantas eomma selalu memberiku uang jajan lebih ternyata dia hutang pada majikannya Hiksss eomma maafkan aku yang merepotkanmu sampai kau meninggal" tangis jimin kembali pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru part 1 udah sedih 😔
Ikuti terus yaaa ☺️

[End] Im Pregnant, Mr.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang