Part 12

3.6K 365 34
                                    

Beberapa hari kemudian
Kabar baik, jimin sudah bekerja disalah satu kantor ya meskipun tidak terlalu besar namun juga cukup baginya
Teman temannya juga menerima kondisi jimin tanpa mencaci makinya
Sore ini sehabis bekerja jimin memberesi baju baju nya ia berniat pindah dari rumah mingyu ke kontrakan baru yang ia sewa.

"Mina, mau kemana?" Tanya mingyu yang baru saja datang

"Ahh hyung aku sudah menunggumu dari kemarin, aku mau berpamitan
Aku sudah mendapatkan pekerjaan disalah satu kantor dan aku memutuskan untuk pindah ke kontrakan yang baru
Ini lebih baik dari yang sebelumnya, untuk biaya aku memang masih nyicil tapi lumayanlah kan aku sudah berpenghasilan" senyum jimin
Jimin terlihat lebih bersemangat setelah kejadian dirumah sakit itu.

"Ohh baiklah, hati hati jim
Kabari aku jika butuh sesuatu" ucap mingyu santai
Mingyu berfikir jimin akan diterima jungkook setelah kejadian itu
Jiminpun merasa mingyu berbeda dari biasanya ia tak lagi exited.

"Hyung, kau tidak suka dengan ceritaku?"

"Aniya, aku hanya lelah saja mau cepet istirahat"

Jimin melepas genggamannya dari koper lalu memeluk mingyu
"Maaf jika aku selalu merepotkanmu hyung, aku tidak pantas selalu dikasihani aku juga sadar diri"

"Mina apa yang kau katakan, aku masih peduli denganmu aku juga tidak merasa terbebani denganmu"

Jimin melepas pelukannya, tubuhnya yang mungil hanya nampak sedada mingyu
"Mengapa beberapa hari ini kau menghilang?"

"Aku tidak menghilang, pekerjaanku banyak" mingyu mengelus rambut jimin

"Meskipun kau punya calon istri jangan lupakan aku hyung
Aku tetap adik kecilmu yang tersakiti" kekeh jimin

Mingyu tidak tau bahwa jungkook bahkan meninggalkan jimin selama setahun
Jimin benar benar sendiri namun ia melepasnya begitu saja, jimin bahagia bukan karena kejadian di rumah sakit yang lalu tapi dia bahagia karena akhirnya bisa membiayai anaknya sendirian
Tidak ada yang tau kepergian jungkook, yang dipahami jimin dan mingyu pun juga berbeda.

"Akhh, Kita sudah sampai naak
Wahh rumah baru kita" sorak jimin sambil mengelus perutnya
Tak lebar juga tak terlalu sempit intinya lebih baik dari yang sebelumnya.

"Kita harus mandiri sayang, jangan meminta apalagi menyusahkan orang lain"  Jimin mulai berdamai dengan takdir bahwa orang yang ia cintai tak bisa melepas takdirnya yang sekarang.

Jimin hidup sendiri, perlahan namun bangkit ia sudah jarang menangis dimalam hari
Sepulang bekerja dia juga langsung tertidur.

Tak terasa kandungan jimin sudah memasuki bulan ke-6 tentu semakin membesar dan lincah kadang dia juga kewalahan menenangkan tendangan sang bayi
malam ini sepulang bekerja jimin meminum secup coffe dingin, duduk di kursi pinggir trotoar sendirian.

"Oh malam ini kan sabtu malam, pantas saja ramai" gumamnya
Jimin juga membeli burger big kesukaannya, tanpa terasa berat badannya pun makin naik namun tak masalah bagi jimin yang nomor satu tetap bayinya

"Oh malam ini kan sabtu malam, pantas saja ramai" gumamnyaJimin juga membeli burger big kesukaannya, tanpa terasa berat badannya pun makin naik namun tak masalah bagi jimin yang nomor satu tetap bayinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] Im Pregnant, Mr.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang