Jay dan Aena sama-sama diam dan menunduk. Apa yang barusan terjadi itu sangat memalukan. Jungkook tiba-tiba datang, saat ditanya kenapa bisa pulang cepat, ternyata dia memilih pulang lebih awal karena takut terjadi sesuatu pada Aena karena gadis itu sendirian di rumah.
Namun, dia datang dengan kejutan yang tidak dia sangka akan terjadi.
Jungkook menatap kedua remaja itu sambil menahan tawa, lalu dia membersihkan tenggorokannya untuk berbicara. "pertama, gue bersyukur Aena ga kenapa-kenapa karena sekarang kan lagi rame katanya dari kampus Aena ada si psikopat itu, jadi gue takut ada hal yang gak di inginkan terjadi, ya kan?"
Jay dan Aena mengangguk kecil, mereka juga saling melirik saat Jungkook menyebutkan 'pangeran psikopat'. Kakaknya tidak tau saja kalau pangeran itu ada di depan matanya sekarang.
"kedua, gue kaget juga kenapa Aena luka-luka. Jadi gue mau tanya, lo siapa? tadi kalian ngapain? dan kenapa Aena bisa kayak gini?" tanya Jungkook sambil menatap Jay.
"sebelum nya kenalin dulu gue Jay, temen kampus A-"
"temen apa temen?" goda Jungkook sambil tersenyum mengingat kejadian sebelumnya. Jay tertawa canggung dan Aena sedang membuang muka karena ulah kakaknya yang membuatnya malu.
"gue temennya. Kayaknya" ujar Jay membuat Jungkook tertawa, "tapi serius gue cuma temennya. Jadi tadi di kampus rame karena berita Aena yang mutusin Heeseung"
"lah lo putus?!" histeris Jungkook pada sang adik.
"ck! dengerin dulu! soal itu ntar gue jelasin, cerewet banget sih lo!" omel Aena membuat Jungkook kembali diam.
Jay menjelaskan semua cerita nya kenapa Aena bisa terluka dan apa yang mereka lakukan tadi sebelum Jungkook sampai di rumah agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan akhirnya Jungkook mengerti.
"untung deh lo udah putus sama Heeseung, gue gak setuju lo sama dia" ujar Jungkook. Itu fakta yang benar, Heeseung hanya di restui oleh orang tua Aena, tidak dengan Jungkook. Entah apa yang membuat laki-laki itu sangat benci pada Heeseung.
Setelah mengobrol-mengobrol, Jungkook sempat bilang terang-terangan bahwa dia mendukung hubungan Jay dan Aena jika mereka benar-benar mempunyai rasa pada satu sama lain.
Jay membalas dengan tawa canggung, sedangkan Aena sudah ingin mengumpat rasanya.
Jay kembali ke rumahnya untuk beristirahat karena sudah sore menjelang malam. Sunghoon sempat mengirimkan pesan kalau ada yang bertamu di rumahnya, jadi dia buru-buru.
Setelah sampai, dia melihat seseorang di ruang tengah menunggu tanpa menyadari kehadiran sang pemilik rumah. Saat Jay duduk di sofa yang berhadapan dengannya, laki-laki itu baru mengangkat kepalanya.
"tumben mampir" ujar Jay basa-basi pada Heeseung.
"dari mana lo?"
Jay mengangkat kedua pundaknya, "not your business, lo mau ngapain kesini?"
Heeseung diam sebentar sambil memalingkan pandangannya, "lo pasti udah tau soal gue putus sama Aena"
"trus?"
"ini ulah lo kan?" tanya Heeseung menatap Jay tajam.
Jay yang mendengar itu mendengus lucu, "iya, kenapa? mau marah lo?"
Sebuah jawaban yang sudah Heeseung tebak. Dia juga sempat bertanya pada Lena di kampus, dan Lena mengaku dia tidak ada membuat ulah pada Aena, bahkan gadis itu juga terkejut saat mendengar berita Heeseung yang putus dengan Aena.
Jadi oknum terakhir yang ada di kepala Heeseung adalah Jay Park.
Heeseung terkekeh, "gosh.. kenapa kelakuan lo sama kayak Lena?"
Jay bersandar lalu melipat kedua tangannya, "no reason"
"piece of sh*t. Lo kenapa sih? kenapa lo lakuin hal sebodoh ini? lo iri karena gue punya Aena tapi lo gak punya siapa-siapa?"
"buat apa gue iri? cewek gue banyak di tempat simpenan"
"so what's your problem?! kenapa lo suruh dia buat mutusin gue?!"
"because she is the one"
Heeseung mengerutkan keningnya, dia berpikir sesuatu yang tidak mengenakan, "lo mau bunuh dia, iya kan?"
Jay tersenyum lalu mengangguk, "lebih tepatnya anak nya"
"anak?"
Laki-laki di depan Heeseung itu memajukan tubuhnya, "gue bakal bikin dia jadi ratu, and then make her pregnant. Setelah anaknya lahir, gue bakal bikin Aena gila dan anak itu mati setelahnya. Now you understand?" jelas Jay dengan tenang nya.
Jantung Heeseung rasanya keluar begitu saja. Tidak. Itu tidak akan terjadi. Jay adalah orang yang membutuhkan seorang profesional untuk menyembuhkan penyakit gila itu, ini sudah keterlaluan.
Heeseung berdiri dan mengepalkan tangannya, "gue gak akan biarin lo bunuh Aena. Gue gak akan biarin lo sentuh dia sedikit aja. Liat nanti, lo bakal ada di istana lo lagi dan nerima siksaan di masa lalu"
Jay terkekeh, "bet. Good luck, prince Min"
~~~
Aena melirik di sekitarnya, semua orang yang dia lewati itu berbisik. Dia sendiri tau kalau mereka sedang membicarakan dirinya. Hari ini pakaian nya terlihat lebih tertutup dari biasanya. hanya hoodie dan celana jeans.
Luka nya sudah dia tutup dengan hansaplas, walaupun berjalan harus sedikit pincang. Setidaknya dia masih bisa pergi ke kampus. Semalam sosial media nya penuh dengan komentar pedas dari anak-anak kampus.
Bilang kalau Aena tidak pantas untuk Heeseung, Aena adalah kekasih yang tidak setia, Aena pernah memukul Heeseung, dan fitnahan lainnya. Dan sekarang matanya bengkak karena menangis terlalu banyak, dia juga tidak bisa tidur karena terus di telfon oleh nomor tidak di kenal.
Kakaknya adalah saksi dari tangisan Aena, Jungkook juga ikut tidak tidur karena Aena yang terus menangis dan membuatnya khawatir.
"Aena!"
Gadis itu mengangkat kepala nya menangkap kedua sahabatnya di salah satu bangku di taman kampus. Dia segera menghampiri mereka.
"oh my god.. lo nangis berapa jam semalem?" Sunoo memperhatikan wajah Aena yang terlihat kurang tidur.
Yeji ikut khawatir melihat nya, dia sudah melihat sosial media Aena yang penuh dengan hate comment, bahkan grup kelas juga sedang menggosip.
"gue tau lo ada alasan kenapa putusin Heeseung, udah deh jangan pikirin komentar mereka" ujar Sunoo sambil mengusap punggung sahabatnya.
Aena tidak mengatakan satu kata pun, dia tidak tersenyum dan terus menunduk. Sunoo dan Yeji berusaha keras untuk menghibur nya walaupun sulit juga karena Aena tidak memperlihatkan reaksi.
"Aena"
Ketiga remaja itu sama-sama menoleh ke arah sumber suara, ternyata Heeseung yang memanggil.
"we need to talk"
"gue gak mau" balas Aena pelan.
"Aena ini penting" ucap Heeseung dengan intonasi suara yang meninggi, dia mendekatkan wajahnya ke telinga Aena, "it's about Jay" bisiknya.
Aena menatap laki-laki itu dan sedikit menjauh lalu menatap Yeji dan Sunoo. Kedua temannya mengode agar pergi saja untuk berbicara. Aena memikirkannya terlebih dulu, yang ingin di bicarakan ini adalah Jay. Baiklah, sebaiknya dia ikut dengan Heeseung.
"Aena"
Gadis itu berbalik setelah berdiri dan melihat Jay yang datang. Heeseung menatap laki-laki itu tajam dan diam-diam menggenggam tangan Aena sampai gadis itu tersentak terkejut.
Jay sadar Heeseung menggenggam tangan Aena, dia segera merebutnya, "we need to go"
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
This is JAY [✔] {SEDANG TAHAP REVISI}
Fanfiction"i'm the psycho prince" - JAY - Terdengar terlalu dongeng karena dia seorang "pangeran", tetapi dia bukan pangeran biasa. Jay menyamar agar tidak di cari, sudah beberapa tahun dia di nyatakan 'kabur' dengan mengganti identitasnya. Aena sang saksi ma...