4. The fresh blood

1.1K 184 2
                                    

!! TW : THIS CHAPTER CONTENT VIOLENCE & BLOOD !!


---


"Kau sudah pulang?"

Jay memberhentikan langkahnya dan menoleh setelah mendengar suara seseorang yang dia kenal.

Jungwon mendekati kakaknya itu.

"Sedang apa kau disini?" tanya Jay sembari mengerutkan keningnya heran, karena dia tidak tau kenapa tiba-tiba ada adik laki-lakinya di rumahnya.

Jungwon tersenyum lalu menunjukan sesuatu dari ponselnya, "Ayah menyuruhku membawamu kembali."

"Sudah ku bilang aku tidak mau, dari mana kau tau rumahku?"

Jungwon terkekeh memperlihatkan taring gigi atasnya.

Jay yang baru ingat itu langsung mengangguk, "Ah, tentu saja. Kau mengikuti ku selama 5 tahun kebelakang?"

"Aku selalu ada disini dan tidur di loteng," ucap Jungwon memberi tau faktanya.

Kakaknya itu menghela nafas, seperti nya dia tidak menyangka kalau adiknya itu akan memantaunya setiap hari dan setiap menitnya di rumah itu. Tidak hanya menit, detik pun terhitung.

"Don't bother me, i'm busy," kata Jay.

"Can i borrow one of your girls?"

Jay kembali memberhentikan langkah nya lalu berbalik, "Whatever, pick one. But not the new one."

Jungwon mengangguk kecil,"Okay."

Jay menutup ruangannya lalu mengambil besi panjang yang ada di dekat wanita yang di ikat dikursi dengan banyak darah itu.

Siap memberi pukulan.



Bukh!

Bukh! 

Bukh!



Dia memukul nya berkali-kali tanpa ampun, wanita yang tidak bersalah itu harus menerima rasa sakit yang hebat di punggung dan kepalanya. Dia tidak bisa berteriak untuk meminta tolong karena mulut nya ditutup kain.

Jay membungkuk untuk menyamakan tingginya dengan wanita itu, dia menatap matanya tajam, "Kenapa kau belum mati?"

Bagaimana wanita itu harus menjawab jika mulutnya ditutup? Tetapi jika dibuka, dia juga mungkin tidak akan menjawab. Tidak akan berani dengan Jay.

Jay menyentuh pundak wanita yang penuh dengan darah itu, dia mengambil sesuatu dari saku celana nya, cutter.

"You need more bruises," ucap Jay sembari tersenyum.

"Mmpph!" wanita itu mencoba memberontak saat Jay mengarahkan cutter nya di bagian leher nya.

Jay tertawa layaknya orang gila, "Tidak akan sakit kok–"

"Tuan."

Jay memberhentikan aksinya lalu menoleh sedikit saat mendengar suara Sunghoon, "Kenapa kamu selalu menggangguku?"

"Maaf, tapi dia sudah ada di kamar sekarang."

Jay menegakkan tubuhnya lalu berbalik, "Siapa?"

Sunghoon memalingkan pandangan nya sekilas, "Aena, tuan."


---


Aena mencoba meraih pecahan cermin didepannya, dia diikat di kursi dan mulutnya ditutup kain. 

This is JAY [✔] {SEDANG TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang