Lumajang,21 Juni 2021.
Setelah aku pun mengangkat jasad mbak putri ke kasur yang ada di kamarnya, tubuh yang sudah mendingin dan bibir yang membiru membuat ku tidak bisa memberhentikan laju air mata.
Aku sangat sedih dan terpukul dengan kepergiannya apalagi ibu yang selalu pingsan saat jasad mbak putri sudah di kuburkan.
"Yang tenang di alam sana ya mbak..maaf endak bisa membahagiakan mbak semasa hidup" ucap ku dengan terisak.
Rizkyprovof.
PutriProvOn.
Aku sudah mati, aku sudah pergi dengan meninggalkan mereka yang meratapi kepergian ku dengan tangis yang belum usai.
Kalau kalian tanya mengapa aku tahu kalau orang tuaku beserta adikku menangis?
Jawabannya, iya aku tahu karena aku melihat mereka menguburkan jasadku, dengan ibu yang selalu pingsan dan menangis tersedu-sedu, apalagi adikku mungkin ia tak langsung menunjuk kan kesedihannya tapi aku tahu dari tatapan matanya bahwa ia juga sangat kehilangan aku, bapak pun sama beliau terlihat sangat tegar tapi aku tahu ia hancur melihat putri kesayangannya ini meninggal.
"Maaf kan putri, pak buk masih belum bisa menjadi anak yang baik bagi kalian semua, maafkan juga mbak mu ini Riz belum bisa menjadi mbak yang baik untukmu, semoga kalian bahagia meskipun tanpa kehadiran ku, putri pamit"
Maaf..maaf karena tidak memberikan tanda atas kepergian putri, kalian keluarga terbaik, maaf putri tidak bisa memeluk kalian, karena setiap kali mencoba selalu tembus.
Aku melihat mereka keluar dari area pemakaman, tapi tiba-tiba tubuhku seperti tertarik oleh cahaya putih, cahaya yang menyilaukan sampai aku pun menutup mataku.
"Akh..aku dimana, aku siapa, eh..kok malah becanda" ucapku pelan meskipun sedikit terkekeh tapi kepalaku sangat sakit, padahal aku masih ingat tadi ada di area pemakaman ku tapi kenapa aku seperti ada di dalam kamar yang...ehm sangat mewah seperti ini.
"Ya ampun sayang... akhirnya kamu siuman juga, mama sempet khawatir saat temenmu bilang kamu pingsan terjatuh dari tangga sekolah" ucap seseorang yang aku bisa menebak umur 40-an tapi masih terlihat cantik dan bertubuh bagus.
"Ada yang sakit tidak biar papa panggilkan Dokter" balas seorang bapak-bapak yang sangat tampan bahkan sangat sangat tampan padaku.
Siapa sih mereka, bapak sama ibu perasaan tidak seperti ini, operasi plastik pun tak mungkin.
"Ehm..maaf kalian siapa ya?" Tanyaku bingung.
"Sayang ini mama, kamu jangan becanda ya" ucap wanita itu dengan mimik muka menahan tangis.
"Jangan becanda kamu Diana" balas bapak-bapak tadi dengan nada tegas meskipun begitu aku tahu wajahnya menyiratkan kekhawatiran.
"Maaf pak, buk, saya memang tidak mengenal kalian semua" balas ku santai.
"Pa.. panggilkan dokter takutnya terjadi apa-apa pada anak kita" ucap wanita tadi yang sekarang sudah menangis.
"Iya ma..tenang kamu jangan nangis dulu pasti anak kita baik-baik aja" balasnya dengan mencoba membuat ehm.. Mungkin istrinya agar tenang.
Anak kita apaan, wong aku anak bapak sama ibu kok jadi anak mama sama papa, ada-ada saja.
"Akh..shhh.. apa ini kenapa sakit sekali kepalaku" ucapku meringis dengan menjambak rambutku berharap bisa menghilangkan rasa sakitnya.
"Sayang..kenapa..jangan menarik rambutmu seperti itu" ucap wanita tadi yang mencoba melepaskan tanganku dari rambutku.
"Akh..sakit tolong" ucapku terakhir kali sebelum semua menjadi gelap dan aku pun menutup mata lagi.
"Masa aku mati untuk kedua kalinya sih" batinku.
Tapi disaat aku membuka mata aku melihat kearah depan seperti ada seorang wanita, dia cantik, dia tinggi, dia putih dan memiliki rambut hitam agak kecoklatan, dia menatapku dengan tersenyum yang menampakkan kedua lesung pipinya.
"Em..hai aku Diana, orang yang sekarang tubuhnya kamu tempati" ucapnya dengan tersenyum.
"Hah.. maksutnya aku ada di tubuh kamu itu apa, yang ku tahu aku sudah meninggal karena terpeleset di kamar mandi" balas ku dengan mimik muka serius.
"Kamu bertransmigrasi ke tubuhku, Karena aku yang memintanya, aku sungguh lelah menghadapi semua hal yang tidak terjadi sesuai yang aku inginkan, aku hanya ingin di anggap keluarga ku, di sayangi oleh kakak kandungku, dan di cintai secara tulus oleh orang yang sangat aku harapkan cintanya..tapi semua tak berjalan lancar, aku menjadi seorang pembuly hanya untuk mendapatkan perhatian mereka..." Dia tercekat karena menahan Isak tangis.
"...tapi tidak yang ku dapat hanya kebencian yang membuat ku merasa sangat buruk bagi mereka, aku mencintainya put..tapi ia tak pernah melihatku, dia dingin terhadap semua perempuan karena itu aku menyukainya, aku selalu mencoba mendapatkan cintanya tapi tidak aku malah mendapat kan kebencian dia, aku mati karena di dorong olehnya mungkin ia sangat kesal aku selalu mengikutinya kemanapun, akhirnya aku terjatuh dan meninggal, aku sempat melihat wajahnya ia khawatir, tapi aku tersenyum dan mencoba membuat ia merasa tak bersalah atas kejadian ini" ucapnya dengan Isak tangis tapi aku masih melihat senyum tulus dari bibirnya.
"Kenapa..kenapa kamu mencintai dia yang bahkan sangat membencimu?" Tanyaku dengan muka yang menahan kesal.
"Haha..aku pun tak mengerti, meskipun ia menghinaku dengan kata-kata kasar aku tak pernah mempermasalahkan nya, meskipun sakit tapi aku tak apa..jadi tolong jaga tubuhku, ia milikmu sekarang terserah mau kau apakan tubuhku selagi itu bukan hal negatif aku tak apa"
"Untuk apa..aku pun sudah mati, aku tak ingin repot-repot menjaga tubuhmu" balasku dengan sengit.
"Tolong put..aku mohon, setelah kau bangun nanti kau akan mengingat semua hal yang pernah ku lakukan" ucapnya dengan senyum manis lalu menghilang begitu saja.
"Akh..sakit sekali kepala ku, jadi nama perempuan ini Diana, baiklah mari bersenang-senang, setidaknya aku punya hal baru yang akan ku lakukan pada tubuh ini nanti"
"Kau sudah bangun nak..kata dokter tadi dirimu hanya syok dan syukur tak terjadi masalah apapun pada kepalamu" ucap wanita tadi yang kutahu ialah mama-nya Diana, Sellia Anatasia.
"Ah..iya ma aku tak apa, omong-omong papa dimana?" Tanyaku pada mama Diana yang sekarang jadi mamaku tentunya.
"Dia sedang mengantar kan dokter ke bawah sayang, kamu makan dulu ya lalu tidur untuk mengistirahatkan tubuh"
Ku anggukkan saja kepalaku sebagai jawaban, dan langsung saja ku makan buburnya agar bisa pergi tidur, badanku rasanya sakit semua, mungkin ini efek tubuh Diana Karena jatuh dari tangga akibat si bajing** itu.
Mama pun keluar, sebenernya aku agak canggung menyebutnya mama atau papa, karena dulu panggilan ku terhadap orang tua hanya bapak dan ibu tapi tak apa akan ku usahakan agar mereka tidak curiga bahwa aku yang menempati raga anaknya.
Selepas memakan bubur aku pun langsung tertidur, selain karena kepalaku yang masih terasa pusing juga karena perutku yang kekenyangan jadi aku mengantuk.
PutriProvOff.
Tengkyu udah baca cerita aku sampai di part ini, semoga kalian suka dan jangan lupa istirahat ♥️
Jan lupa klik bintang di bawah ya sayang😹🖤.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Putri Diana (Selesai)
Teen FictionAku serahkan raga kepadamu dengan mengubur semua luka yang pernah seseorang torehkan kepadaku.