part 20

204 16 0
                                    

Lumajang, 30 Juli 2021.



"Kamu orang pertama yang aku giniin Din, dan semoga tetep kamu"balas Bryan dengan muka serius.

"In Syaa Allah".

"Aku balik ya sayang, kamu jangan lupa sholat sama istirahat"balas Bryan yang sudah memakai kembali helm-nya.

"Iya, kamu juga".

"Assalamualaikum".

"Waalaikum salam".

Bryan pun melajukan motornya keluar dari arah perumahan Diana.

Setiap menit terlewati, hari sudah berganti bulan begitu juga ia yang sudah berganti menjadi tahun.

Engga kerasa banget, mereka sudah melewati masa sekolah nya, masa dimana banyak cinta yang hadir, juga banyak kesedihan menjadikan hal yang dahulu pernah terasa manis menjadi sangat pahit.

Begitu pula Diana dan Bryan, mereka melewati satu tahap hubungan nya dengan berbagai suka dan luka, begitu banyak masalah yang datang silih berganti membuat mereka mau tak mau akan mempertahankan atau melepaskan.

Tapi buktinya sampai saat ini mereka tetap bersama, meskipun tanpa suatu hal yang kalian sebut pacaran itu, mereka tetap menikmati hari mereka.

Banyak luka yang tergores, juga banyak kenangan manis yang tak terlupa, salah satu hal yang mungkin akan di ingat Diana adalah di saat Angel dan Clara, kedua orang itu bekerja sama untuk membuat Diana terluka.

Flashback on.

Disaat Diana berjalan ke arah toilet selepas dari kantin, suasana toilet waktu itu memang terasa sunyi dan sepi.

Tapi tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangan Diana dengan kasar yang membuat Diana merintih kesakitan bahkan tangannya pus sudah memerah.

"Lepasin"sentak Diana.

"Kunci pintunya girls"ucap orang tersebut yang ternyata Clara salah satu orang yang menyukai Bryan dalam jalur bar-bar.

"Apa-apa an nih?"tanya Diana dengan menatap tajam mereka.

"Lu gatel banget ya, udah gue bilang dari awal jangan deketin Bryan"ucap Clara dengan membentak Diana yang membuat dia menutup matanya sejenak Lantaran kaget atas nada suara yang di keluarkan Clara dari mulut cabe-nya itu.

"Gue gak deketin Bryan Clara, mau seberapa banyak sih gue bilang sama lu!"ucap Diana yang mencoba tenang.

"Oh gak deketin Bryan ha, Terus yang lu di anterin pulang, di jemput bahkan makan bareng di kantin itu apa?" Sentak Clara dengan menunjuk muka ku dengan jari telunjuknya.

"Gue gak pernah deketin Bryan"ucap Diana dengan menyentak jari telunjuk Clara dari mukanya.

"Pinter banget lu nyari alasan ya, dasarnya udah gatel mangkanya gak nyadar diri"balasan Clara ini membuat beberapa temannya tertawa.

"Udah lah la, Abisin aja sekarang keburu temennya sadar dia ilang"ucap salah satu teman Clara.

"Iya juga, udah sana la cepetin aja"balas satunya lagi

"Ada apaan nih?"tanya seseorang yang keluar dari salah satu bilik toilet.

"Eh lu ngel, nih lagi buat pelajaran sama cewek gatel biar gak deketin Bryan lagi".

"Ah... kenapa engga ajakin gue, udah lama banget mau ngasih pelajaran sama dia tapi baru sempet sekarang soalnya dia nempel Mulu sama Bryan"ucap perempuan itu yang Diana ke tahui namanya adalah angel, sebelas dua belas sama si Clara.

Yang mencintai Bryan dengan jalur bar-bar.

"Gabung aja".

Bugh

"Ini buat lu yang udah pura-pura narik perhatian Bryan".

Bugh

"Ini buat lu yang udah ngerebut Bryan dari gue" ucap Angel dengan muka yang dingin.

Bugh

"Ini buat lu yang udah pegang tangan milik Bryan"ucap Diana dengan mem-bogem muka bagian kiri Diana

Bugh

"Ini juga buat lu yang udah sok kecantikan di depan Bryan"pukulan terakhir dari angel ke arah pipi bagian kanan.

Semua hal yang terjadi secara tiba-tiba membuat Diana menegang sebentar, dengan keadaan yang tidak bisa di katakan baik membuat dia meringis dengan begitu pilu seolah hal itu begitu bisa menggambarkan perasaan dia sekarang.

"Ahk..ini terakhir buat lu yang udah ngebuat Bryan suka sama lu, ini semua salah lu, kenapa lu hadir di hadapan Bryan yang mana ngebuat posisi gue malah kegeser, kenapa gak lu terusin kegiatan kotor lu itu dengan ngebully orang lain, kenapa...kenapa harus Bryan yang suka sama lu" teriak angel di depan muka Diana yang membuat dia memejamkan mata nya sejenak.

"Apa lebihnya lu dari gue Din, kita sama-sama tukang bully, kita sama-sama tokoh antagonis disini, tapi kenapa lu bisa dapetin hati Bryan bahkan tanpa harus berjuang begitu sulit seperti gue".

"Kenapa hah...gue lebih segalanya dari lu, kenapa Bryan begitu ngejaga lu seolah lu adalah berlian"

"Ini balasan buat lu yang udah berani deketin bryan, semoga lu mati dengan gitu lu engga bakalan bisa bersama dengan Bryan, cukup gue yang pantes sama dia"ucapan angel begitu menusuk hati Diana apalagi setelah mengucapkan itu angel dengan begitu kerasnya membentur kepala Diana ke tembok di samping kanan.

Kepala Diana mengeluarkan banyak darah, bahkan Clara dan teman-temannya begitu terkejut dengan perbuatan angel yang di anggap sangat kriminal, bagaimana jika ada yang tahu, nama Clara juga akan terseret.

"Udah ngel, ini cukup buat dia"balas Clara dengan nada tenang padahal di hatinya dia sudah sangat takut akan kejadian ini

Karena niat awal Clara hanya akan memberikan pelajaran yang ringan tanpa ada kekerasan seperti ini.

"Semoga lu mati Diana"balas angel dengan berjalan keluar dari toilet dengan Clara dkk.

DianaProvOn.

"Tolong....Bryan ini sakit banget, kamu dimana?"ucapku dengan lirih

Pukulan angel begitu kuat terhadap ku bahkan kepalaku terasa sangat berat juga tercium bau amis darah yang mengalir dari pelipis juga dahi akibat kelakuan angel tadi.

Jujur di kehidupan ku dulu, kekerasan seperti ini tak pernah aku dapatkan, apalagi sebuah bentakan, mangkanya disaat angel membentak ku, semua seperti berhenti sejenak seolah waktu berjalan dnegan pelan, perutku terasa sangat sakit.

"Salsa kamu dimana, tolong aku"ucapku dengan sangat lirih bahkan terbata-bata.

Aku udah engga sanggup lagi buat bertahan, apakah aku bakalan mati untuk yang kedua kali nya?

Kegelapan merenggut segalanya, aku menutup mata ku seolah cahaya yang ada membuat mataku terasa perih.

Tapi sebelum aku menutup mata, aku mendengar suara seseorang yang begitu familiar di telinga ku.

"Sayang...hey bangun, apa yang terjadi sama kamu"ucapnya dengan mengangkat tubuhku dan membawa nya keluar dari toilet.

"Tolong bertahan, jangan tutup mata kamu Diana"balas Bryan dengan mimik muka yang khawatir serta mata yang sudah mulai memerah seperti akan menangis.

"Bryan..aku takut"balasku tadi membuat ku menutup mata, aku udah engga kuat seolah jika aku tetap mempertahankan untuk membuka mata maka tubuh ku akan hancur, semua nya terasa sakit sampai aku engga sanggup untuk membuka mata terlalu lama

Sayup-sayup aku dengar bahwa Bryan mengatakan sesuatu.

"Engga ..engga kamu jangan nutup mata kamu sayang".

Lalu semuanya benar-benar terasa gelap.

DianaProvOff.




Segini dulu ya di part ini semoga kalian suka dan jangan lupa buat klik tanda bintang di bawah ♥️.

See you jangan lupa istirahat 🖤.

"

Transmigrasi Putri Diana (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang