Lumajang, 10 Juli 2021.
"Din..bengong aja dari tadi tuh Guru udah dateng Jan sampek deh lu di keluarin karena engga dengerin penjelasan mereka" ucapan salsa itu membuat ku tersadar.
"Maaf tadi sedikit ngelamun"balasku dengan lirih.
"Mikirin Bryan?" Tanya salsa dengan nada menggoda.
"Engga kok" balasku dengan menundukkan kepala.
"Ah.. udahlah bahas nanti aja ya, udah pelajaran soalnya"ucap salsa dengan pelan.
"Iya".
Pembicara an kita pun berhenti sampai disitu karena aku juga engga mau di hukum keluar kelas sama guru meskipun dulu aku sempat melewati masa ini dan mengulanginya lagi tapi tetap menghormati guru yang mengajar di depan ruang kelas.
DianaProvOf.
Setiap jam terlewat begitu saja dan pelajaran pun telah usai dengan menyisahkan beberapa siswa dan siswi yang mengucapkan rasa syukur karena bel istirahat membuat mereka terbebas selama 20 menit kedepan untuk sekedar tidur, bergosip, berpacaran, dan pergi ke kantin atau beberapa anak lelaki yang memilih memainkan game online mereka.
Betapa indah dan sangat mengharukan masa seperti ini, berkumpul dengan teman adalah salah satu hal yang patut di syukuri, karena jika nanti kuliah semua tak akan sama, tak akan ada seseorang yang begitu menikmati masa ini nanti karena jika sudah memasuki masa kuliah yang harus di fikirkan adalah hal yang lebih rumit dan membutuhkan waktu lama, jika menyepelekan nya mungkin hanya beberapa anak saja yang mampu menganggap remeh dunia perkuliahan.
Tapi di sini masa remaja yang masih bersekolah SMK maupun SMA sangat dan akan membekas bahkan jika kau sudah menikah karena di masa ini lah kamu merasa kan betapa kehidupan bukan hanya sekedar berputar pada pelajaran tapi masa bermain, pertemanan dan percintaan menjadi bumbu pemanis masa remaja-mu.
"Din kantin yuk" ucap salsa.
"Eh..iya ayok" balas Diana yang sempat melamun entah memikirkan apa.
Mereka pun berjalan keluar kelas dan menuju ke kantin ternyata tempat sudah mulai ramai denga beberapa kursi dan meja yang hampir terisi penuh.
"Lu nyari duduk dulu sana biar gue yang mesen, seperti biasa kan?" Tanya salsa.
"Iya udah" mereka pun berpisah dengan Diana yang memilih duduk di bagian pojok sebelah kanan karena posisi di sana sangat nyaman dan tidak begitu sesak dengan berbagai gosip-an atau perkataan murid yang lain entah tentang apa.
DianaProvOn.
Sambil menunggu salsa memesan makanan aku pun memainkan handphone dan sesekali membuka apk Instag*** dan Whats***.
Tapi di saat aku masih melihat beberapa baju dan celana yang di perjual belikan di toko online, aku merasa seperti ada yang duduk di depanku, kalau salsa mungkin dia akan berbicara dan menyuruhku makan tapi ini seperti di lihat denga begitu intens.
"Hai"ucap orang tersebut yang ternyata Bryan duduk tepat di depanku.
"Kamu ngapain?" Tanyaku dengan bingung dengan melihat sekitar kantin dan tak melihat teman yang biasanya bersama Bryan setiap saat.
"Makan dong yakali berak di kantin" balas Bryan dengan muka yang pengen tak hih.
"Lucu kamu"balasku dengan muka gregetan.
"Udah tau dari dulu sayang kalau calon suamimu ini lucu" balasnya dengan tersenyum yang sialnya begitu tampan dan menggemaskan.
"Kan kamu pasti terpesona kan sama aku sampai melihat ku seperti itu" ucap Bryan yang begitu percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Putri Diana (Selesai)
Fiksi RemajaAku serahkan raga kepadamu dengan mengubur semua luka yang pernah seseorang torehkan kepadaku.