part 19

228 18 0
                                    

Lumajang, 30 Juli 2021.


"Tapi beneran nih Yan , rasanya kencan di rooftop gimana sih, kalau seru gue bakalan coba sama pacar gue?"tanya Andi

"Rasanya ah..mantab"bukan gue yang jawab tapi angga sama Reno secara bersamaan yang ngebuat mereka terkekeh kecil.

"Terserah"balas Andi.

"Udah debatnya nanti dulu, tuh guru udah masuk"balas Reno yang ngebuat mereka langsung duduk di tempat masing-masing.

Gue pun tenggelam dalam lamunan gue sendiri dengan memperhatikan papan tulis di depan seolah-olah gue mendengar kan guru padahal gue memikirkan setiap momen yang udah gue buat sama Diana, hal itu terlalu dan sangat manis yang engga bisa di lupakan begitu aja.

BryanProvoff.

Setiap detik akan berganti menjadi menit, dan setiap menit akan berganti menjadi bulan, engga kerasa banget jiwa putri sudah menempati raga Diana begitu lama.

Dengan membawa warna baru bagi hidup Diana yang bahkan dulu hanya berputar pada satu tempat, memikirkan apakah ada satu cinta yang bisa membuat dia bertahan, Diana tidak mengenal Tuhannya maka ia tak akan pernah merasakan cinta yang tanpa ada kata kecewa dan patah hati.

Meskipun seperti itu tak penting lagi karena jiwa Diana sudah berada dan kembali Pada-Nya, mungkin di sana begitu banyak cinta yang dia dapatkan.

Jiwa putri membawa perubahan besar bagi kehidupan Diana, yang mana dulu ada cinta yang ingin dia gapai tapi sekarang cinta itu sendiri yang mengejarnya.

Karena sejatinya perempuan haruslah diam di tempat dengan memperbaiki dirinya tanpa harus bersusah-payah mengejar cinta itu sendiri.

Semakin kamu mengejar cinta( laki-laki ) maka ia akan semakin jauh, tapi jika kamu diam tanpa mengejar dia akan kembali mengejarmu, entah itu dari orang yang kau tunggu atau dari orang yang diam-diam mengagumi-mu.

"Gak kerasa ya Din, sekarang udah mau kelas tingkat akhir aja, padahal kayak baru kemarin gue masuk di sekolah ini"ucap salsa setelah tadi bel pulang sekolah berbunyi.

"Iya gue juga gak nyangka bisa secepat ini" juga engga kerasa aku menempati raga Diana begitu lama, begitu banyak waktu aku lalui disini, dengan keluarga dan kehidupan baru* lanjut Diana di dalam batinnya.

"Tapi engga apa-apa deh, soalnya gue juga gak sabar buat kuliah"balas salsa dengan terkekeh kecil.

"Emangnya mau kuliah dimana nanti?"tanya Diana yang sudah menyelesaikan memasukkan semua buku dan perlengkapan yang lain ke dalam tasnya.

"Kayaknya sih ke daerah Yogyakarta gitu Din, soalnya kata papa gue sehabis lulus sekolah bakalan tinggal sama nenek"balas salsa dengan muka murung

"Kenapa lu?"tanya Diana yang melihat ekspresi Salsa berubah.

"Gue engga mau tinggal-in persahabatan kita Din, tapi mau gimana lagi nenek juga butuh gue disana"balas salsa dengan tersenyum getir.

"Engga apa-apa kok sal, gue paham tapi keluarga adalah hal yang paling penting, lu bisa kehilangan apapun tapi engga keluarga dia tempat lu pulang untuk saat ini, kita masih bisa chatan kok kan sekarang jaman udah sangat canggih"balas Diana yang mencoba menenangkan salsa.

"Iya juga ya"balas salsa dengan terkekeh kecil, ah.. gampang banget ngerubah mood sahabat Diana ini ternyata.

"Ya udah, turun ke bawah yuk"balas Diana dengan membawa tasnya.

"Iya,kuy"balas salsa dengan menggandeng lengan kiri Diana.

Setibanya di parkiran ternyata udah ada Bryan yang duduk di atas motor dengan memainkan handphone miliknya.

Transmigrasi Putri Diana (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang