Lumajang, 12 Juli 2021.
"Baiklah aku akan tidur dulu, selamat malam pah mah, dek"ucap Abang dengan mengecup dahiku dan berjalan ke kamarnya.
"Terimakasih sudah menerima ku pah, mah, aku juga akan pergi tidur, selamat malam".
"Iya sayang"balas mereka bersama.
Aku pun berjalan ke arah kamar dan ber-wudhu juga langsung melaksanakan kewajiban ku sebagai umat muslim, lalu membereskan perlengkapan sholat dan menyimpan di tempat semula dan langsung pergi untuk tidur.
*Selamat malam dunia, semoga besok akan ada hari yang menyenangkan*batin Diana.
DianaProvOff.
Matahari sudah menampakkan sinarnya, dan seorang perempuan cantik ini masih tidak terganggu dengan cahaya Sang Surya, atau malah terlihat makin terlelap sampai tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Tok....tokkk...
"Nona muda apakah sudah bangun?" Teriak salah satu bibi yang ada di rumah ini.
"Nona bangunlah sekarang saatnya untuk sekolah"balas bibi dengan bahasa yang memang di haruskan baku karena dia adalah pembantu baru di rumah ah..atau bisa di sebut sebuah mansion megah.
Diana pun terusik karena mendengar teriakan dari luar kamar.
"Ahk.. nanti aku akan menyuruh papa untuk membuat kamarku kedap suara"balas Diana yang sangat terusik mendengar suara bibi.
"Iya bi, udah bangun kok"jawab Diana dengan suara yang tinggi.
"Baik non, kalau begitu saya tunggu di bawah untuk sarapan bersama yang lain"balas bibi.
"Lah kenapa baku amat itu bahasa, lagian biasanya kan ibu yang bangunin aku, ngantuk banget lagi pasti ini efek dari tidur pas habis sholat subuh"balas Diana dengan menggerutu.
Karena tak mau membuang masa, Diana pun langsung bergegas mandi dan memakai seragam sekolah, Engga lupa juga membersihkan kamar dan memakai beberapa skincare.
Diana langsung turun kebawah untuk sarapan pagi seperti biasa bersama yang lain.
"Ayo sayang, mama sama bibi udah masak makanan kesukaan kamu"balas mama yang sudah duduk di kursi di ruangan makan.
"Ahk iya ma"balas Diana yang langsung duduk di samping abangnya.
"Nanti kamu pulangnya tolong beliin mama beberapa keperluan dapur ya sayang"balas mama Diana dengan memberikan catatan tentang apa saja barang yang di butuhkan.
"Kok engga nyuruh bibi ma?"tanya Diana tapi tetap mengambil catatan itu.
"Oh mama nyuruh mereka buat berkebun di belakang sama tukang kebun, apalagi yang di tanem juga lumayan banyak, jadi mama minta tolong sama kamu, engga apa-apa kan?"tanya mama Diana.
"Engga apa-apa kok ma"balas Diana dengan tersenyum.
"Ya sudah lanjutkan nanti saja sekarang waktunya makan"balas papa yang membuat suasana hening dan melanjutkan acara makan yang sempat tertunda.
"Ma, pa, dek, aku berangkat dulu ya"balas Abang dengan mengelus rambut Diana dengan lembut dan langsung mencium kedua tangan orang tuanya.
"Iya sayang hati-hati"balas mama.
Abang Diana pun berjalan keluar dari ruang makan tersebut.
"Yaudah kalau gitu Diana juga berangkat dulu ya ma, pa"balas Diana dengan mencium kedua tangan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Putri Diana (Selesai)
Teen FictionAku serahkan raga kepadamu dengan mengubur semua luka yang pernah seseorang torehkan kepadaku.