Lumajang, 31 Juli 2021.
Flashback on.
"Tolong bertahan, jangan tutup mata kamu Diana"balas Bryan dengan mimik muka yang khawatir serta mata yang sudah mulai memerah seperti akan menangis.
"Bryan..aku takut"balasku tadi membuat ku menutup mata, aku udah engga kuat seolah jika aku tetap mempertahankan untuk membuka mata maka tubuh ku akan hancur, semua nya terasa sakit sampai aku engga sanggup untuk membuka mata terlalu lama
Sayup-sayup aku dengar bahwa Bryan mengatakan sesuatu.
"Engga ..engga kamu jangan nutup mata kamu sayang".
Lalu semuanya benar-benar terasa gelap.
DianaProvOff.
BryanProvOn.
Di saat gue ngelihat kejadian di toilet yang membuat Diana tidak sadarkan diri, gue langsung membawanya ke rumah sakit.
Perasaan sakit, marah dan kecewa bercampur jadi satu, sakit karena melihat Diana terluka bahkan sampai di larikan ke rumah sakit, marah karena ada seseorang yang begitu berani menyakiti Diana padahal gue menjaga nya dengan begitu hati-hati, dan kecewa karena gue gak bisa melindungi dia.
Karena kejadian itu pula Diana koma selama 2 Minggu lebih, bersyukur waktu itu sekolah tidak lagi ada pelajaran jadi dia tak perlu memikirkan untuk mengejar keterlambatan pelajaran.
Setiap hari gue selalu menunggu dia berharap agar sadar dan membuka mata, keadaan nya begitu membuat gue sakit.
"Sayang, bangun dong aku udah kangen banget sama kamu" ucapku padanya dengan lirih sambil memegang tangan kanannya.
"Jangan tidur Mulu, se indah apa sih sampai kamu engga mau buka mata kamu dan lihat betapa kacaunya aku saat kamu kayak gini"sambungku dengan nada tercekat.
"Kamu udah 2 Minggu tidur engga bangun-bangun, kamu suka banget bikin aku khawatir, kalau itu yang kamu mau, jujur kamu berhasil buat aku khawatir sayang...bangun yuk cantik, aku gak bisa liat kamu kayak gini"terisakku dengan pelan.
Gue udah lupa rasanya menangis, bahkan gue gak tau kapan terakhir gue nangis, setelah sekian lama engga ngerasain ternyata rasanya masih sangat terasa sesak.
Diana adalah wanita kedu setelah mama yang mampu membuat ku menangis, dulu mama sempat koma seperti Diana karena jatuh dari tangga dan kehilangan banyak darah, disana dunia yang selama ini begitu sesak bertambah sesak di saat seseorang yang begitu berarti dalam hidup gue tertidur begitu lama.
Sekarang Diana juga mengalami hal itu, dunia gue hancur untuk yang kedua kalinya.
Gue pun tertidur dengan memegang tangan Diana.
Selang beberapa menit, gue ngerasa ada yang mengelus rambut gue dengan lembut, pertama gue engga peduli itu karena mungkin mama sudah Dateng ke rumah sakit, tapi kenapa engga berhenti juga mama mengelus rambut gue jadi gue mencoba membuka mata dan ternyata perempuan yang gue nanti untuk membuka matanya sekarang dia tengah mengusap rambutku dengan pelan.
"Sayang" ucapku dengan nada terbata-bata sangking syok nya.
"Kenapa?"tanyanya dengan suara lembut tapi terdengar sangat kecil.
Gue langsung memeluknya dengan erat seolah tiada hari lagi esok hari, gue sangat bahagia dia udah terbangun dari tidur panjangnya.
"Lepas Yan, kamu meluknya kenceng banget"ucapnya dengan memukul dadaku pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Putri Diana (Selesai)
Novela JuvenilAku serahkan raga kepadamu dengan mengubur semua luka yang pernah seseorang torehkan kepadaku.