3

11.4K 871 5
                                    

"Bunuh.. "

"Bunuh wanita iblis itu"

"Dia adalah keturunan iblis"

"Habisi dia!"

"Penggal wanita pembawa sial itu!"

Kota sangat ricuh. Semua berlomba-lomba untuk mengucapkan sumpah serapah kepada seorang wanita yang terduduk dalam keadaan tubuh diikat.

Ia pasrah ketika rambut nya yang panjang dan gemulai itu di potong dengan paksa. Wajah nya yang sangat cantik itu sudah kotor dan penuh luka. Tangan nya diikat ke belakang dengan tali tambang.

Ia tersenyum kecil. Mungkin jika ada yang melihat dia tersenyum pasti sudah di anggap gila karena tertawa di saat detik-detik kematian nya.

Lantas kenapa?

Bahkan jika ia di beri ampun oleh dewa pun ia akan tetap memilih bunuh diri.

Wanita itu menangis. Ia sesegukan, menyesal pada perbuatan nya dulu.

Jika saja..

Jika saja ia tidak membuat keributan, seluruh anggota keluarga nya juga tidak akan di pancung di hadapan nya.

Ting.. Ting..

Lonceng berbunyi. Pertanda bahwa tahanan akan segera di adili. Sang hakim duduk di bangku nya. Ia mengambil kertas yang ada di depan nya sambil membacakan keputusan.

"Florence Rheethe, atas semua kesalahan yang anda lakukan berupa kejahatan penghabisan uang kerajaan, meracuni pelayan, membakar taman kerajaan, bercobaan pembunuhan nona Elis, dll. Kejahatan yang tidak bisa di maafkan. Maka, anda Florence Rheethe akan di hukum hukuman mati berupa hukum pancung!" Jelas sang hakim.

Hingga palu berketuk dan semua warga yang menonton bersorak bahagia karena wanita yang di anggap keturunan iblis akan mati.

Prajurit segera membawa paksa ke arah kayu yang berbentuk lengkung. Kepala Florence akan di letak di bawah pisau yang terlihat sangat tajam itu.

"Ada kata terakhir?" Tanya prajurit.

Florence diam. Ia lalu memandang ke arah tempat yang jauh di atas. Tempat seorang kaisar yang duduk di atas singgasana nya. Lebih tepat nya, mantan suami nya.

Kau senang?

Seorang penggangu ini akan mati.

Kau senang sekarang?

Kau senang??!!!!

Lihat lah wajah mu! Berhenti berpura-pura memasang wajah tidak senang begitu!!  Yakinlah Setelah ini dia akan berpesta dengan sangat megah. Kau.. Kau.. Pembunuh sialan.
Sialan..

Florence menangis lagi.

Ayah.. Bisakah kau kembali? Wanita ini butuh pelukan mu. Dia merindukan mu! Tidak dengar kah engkau?!

Merasa tidak ada yang ada yang ingin di ucapkan, prajurit tersebut segera menarik kepala Florence ke atas kayu lengkung itu.

Jika saja..

Jika saja ia di beri kesempatan untuk hidup - tidak! Walaupun ada orang lain yang berada di tubuh ini. Florence hanya ingin memperbaiki sikap nya, memperbaiki hubungan nya dengan kakak pertama dan ibu tiri.

"Aku mohon."

Crass!

Hah!

Jenny mengatur nafas nya. Ia mengingat mimpi yang sangat nyata tadi. Dia di hukum dan pancung.

Betapa mengerikan nya saat itu. Bahkan leher Jenny seperti terasa baru lepas dari tubuh nya.

Ia memegang leher nya, tubuh nya bergetar. Setelah Jenny sedikit tenang ia baru sadar, bahwa dia sedang berada di tempat yang sangat asing.

Jenny tersadar pada tubuh nya yang sekarang. Tangan nya putih mulus yang ia yakini bahkan tidak pernah menyentuh pisau buah, tubuh nya kurus dan rambut yang hitam legam panjang.

Ia beranjak dari tempat tidur dan berlari ke arah cermin. Betapa terkejut nya dia, seseorang yang tidak pernah ia kenal sekarang berada di dirinya.

Transmigration?

Sepertinya begitu, itu adalah salah satu alasan yang paling masuk akal. Ia ber transmigrasi ke seorang wanita dari dunia lain!

Jenny sering membaca manhwa di bumi. Biasanya di manhwa tersebut sering sekali bercerita tentang seseorang yang berasal dari bumi berpindah jiwa ke dunia kerajaan. Mereka langsung bisa beradaptasi oleh dunia yang berbeda dari kehidupan sebelum nya.

Namun apakah Jenny bisa? Apakah ia Bisa beradaptasi di dunia ini?

Memusingkan.

Ia rindu pada diri nya yang dulu. Mengobati orang-orang. Memegang pisau bedah dan membedah tubuh pasien, bau darah segar dan organ - organ yang menyegarkan.

Pintu kamar terbuka. Terlihat seorang gadis mungil yang mungkin sekitar umur 18 tahun dan menggunakan baju maid. Ia berjalan sambil tertunduk.

"Maafkan saya Yang mulia ratu, saya tadi di perintahkan oleh kepala pelayan untuk menjemur kain di luar" Pelayan itu menunduk, tubuh nya ketakutan.

Jenny mengerti kenapa ia seperti itu. Ingatan pemilik tubuh ini memang sudah ada semenjak ia terbangun, pelayan ini ketakutan pada dirinya. Pemilik yang dulu mungkin saja akan melemparkan cangkir ke pelayan kecil ini karena telat hanya beberapa menit saja. Dan ia adalah seorang ratu dari kerajaan Eurundel. Ia adalah,

Florence Rheethe.

The Wild DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang