Florence Rheethe bots. Seorang putri dari duke Halaigrey Rheethe bots. Anak terakhir dan satu - satu nya penerus seorang wanita.
1 tahun yang lalu, Florence di nobatkan menjadi ratu negara Eurundel. Namun, karena ketidaktahuan dan semena - mena yang ada pada diri nya ia sering melakukan kesalahan yang fatal dan mengakibatkan kerugian yang sangat besar pada kerajaan.
Bahkan bukan itu saja, Florence sering sekali membuat ulah pada nona Elis yang selalu mendekati sang raja atau lebih tepat nya suami nya. Ia sering melukai Elis, memukul, dan yang terparah adalah meracuni nya.
Florence itu pembuat onar. Ia sering menghabiskan uang kerajaan, melukai pelayan, tidak heran para pelayan begitu ketakutan jika di dekat nya. Alasan nya begitu mudah, itu karena suami yang sangat ia cintai selalu menolak cinta nya dengan mentah-mentah. Ia bahkan sering mendapatkan kata makian kasar pada suami nya.
Tidak menyerah, ia akhirnya melampiaskan semua kemarahan nya pada pelayan dan nona Elis. Hingga akhirnya kejahatan yang sangat fatal terjadi, Nona Elis di racun hingga kritis di saat pesta keluarga Orgadia. Dan yang saat itu tertuduh adalah Florence yang tidak tahu apa - apa mengenai pembunuhan itu.
Akhirnya raja menghukum Florence dengan hukuman pancung di depan para rakyat.
"Saya Raja dari negara Eurundel. Memberi hukuman pada Florence Rheethe berupa hukuman pancung"
Jelas saja itu membuat Florence yang awal nya ia di bekap di kamar diam tidak berkutik.
"Ap-apa ma-maksud mu?" Tanya Florence. Tubuh nya bergetar. Ia berusaha menggapai tangan raja namun itu malah di tepis kasar oleh Raja.
"Jangan bercanda! Bagaimana mungkin kau akan membunuh istri mu?" Florence tertawa berusaha untuk berfikir positif. Namun tatapan Raja membuat nya semakin yakin bahwa hukuman itu akan terjadi.
"Bawa dia." Para prajurit segera membawa Florence ke tahanan. Bahkan ia sudah tidak bisa membuka mulut lagi. Apakah ini nyata atau hanya sebuah hukuman jebakan agar ia tidak melakukan kesalahan lagi.
Tetapi di saat keluarga nya di bunuh karena berusaha melindunginya nya ia semakin yakin, bahwa ia akan segera mati.
Begitulah kisah tragis Florence yang Jenny ingat. Jenny menghela nafas.
Lucu?
Ya! Ini sangat lucu.
Kenapa bisa ia masuk ke tubuh manusia yang bodoh seperti Florence? Pasrah sekali dia ketika di bawa oleh para bawahan nya dan seenaknya memotong kepala Florence.
Sudahlah. Lagian ia akan merubah itu semua. Florence mati di hari ulang tahun nya, yaitu 13 jen tahun 143. Dan sekarang sudah tanggal 24 er tahun 142. Waktu nya hanya 1 tahun untuk mengubah semua nya. Termasuk cerai pada raja dan menjadi dokter di desa yang jauh dari ibu kota Eurundel.
"Sudah selesai yang mulia" pelayan yang bernama Silvi telah selesai menata rambut dan wajah Florence.
Florence mengangguk. Hari ini ada pesta di Kerajaan. Sebagai tuan rumah mau tidak mau ia harus menghadiri acara tersebut sebagai bentuk formalitas. Dan tepat hari ini, ia akan bertemu dengan orang yang akan merenggut nyawa nya.
Yup, Raja gila yang akan ia selesaikan dalam waktu 1 tahun ini.
Jenny menuju ruang pakaian. Ada banyak sekali pakaian milik Florence. Florence dulu adalah seorang yang sangat boros, setiap hari ia akan membeli gaun dan perhiasan yang sangat mahal. Namun kali ini tidak, Jenny akan memakai apa yang menurut nya bagus saja. Yosh!
***
"Anda yakin akan memakai ini?" Tanya Silvi. Jenny mengangguk yakin."Apakah jelek?"
"Ah tidak nyonya, hanya saja saya sedikit bingung, biasanya nyonya akan memakai gaun yang berwarna cerah. Namun gaun ini sangat lah bagus dan sederhana"
"Benarkah? Kalau begitu bisakah kau menolong ku untuk memakai ini?" Gadis mungil itu mengangguk antusias. Ia sangat senang ketika majikan berubah menjadi sangat baik dan ramah, semoga malaikat yang merasuki tubuh nyonya tidak akan pergi!
"Anda cantik sekali nyonya!" Ujar Silvi. Matanya berbinar menatap Jenny. Jenny memandang diri nya di cermin. Memang, Florence ini sangat cantik.
Tok.. Tok.. Tok..
"Permisi yang mulia, yang mulia raja sudah menunggu" Jenny mengangguk. Ia bersiap berjalan keluar.
Kehidupan nya yang baru, akan di mulai.
***
Seseorang tengah menunggu di ruang tamu. Ia duduk sambil meminum secangkir teh.
"Maaf membuat Anda menunggu Yang Mulia" Jenny masuk dan memberi hormat.
"Semoga dewa langit memberkati anda" Lanjut nya.
Lelaki itu menatap Jenny. Matanya terus mengarah ke wanita yang sedang berdiri itu. Tubuh nya yang di tutup dengan Drees putih sederhana namun sangat elegan. Rambut hitam legam yang di biarkan saja dan bebas bergerak di punggung nya, bahu nya yang kecil dan putih bersih terbuka seakan memperlihatkan bahwa ia lah yang memiliki bahu terbaik di Kerajaan.
Sangat cantik, jika saja sifat ratu tidak seperti sekarang mungkin sang raja akan jatuh cinta.
Sedikit terpukau namun ia langsung berdehem dan bangkit dari duduk nya.
Jenny menatap sang empu. Lelaki ini lah yang akan membunuh nya nanti tanpa kasih sayang seorang suami sedikit pun. Ia mengeratkan genggaman nya di gaun putih nya.
"Aku akan membalas mu Ergaster Orionson"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wild Doctor
FantasyJenny seorang dokter yang hebat dan sangat jenius. Ia bahkan bekerja dan memegang jabatan sebagai kepala dokter bedah di rumah sakit Seoul. Umurnya yang masih terbilang muda dapat menandingi para senior di rumah sakit nya. Itulah mengapa ia sering d...