Jisoo dan Rosie sekarang tengah berada di atas rooftop. Jisoo saat ini masih berpikir, Apa pemikirannya tentang Rosie yang mendiamkannya adalah kejadian saat itu? Kejadian dimana Jisoo yang dengan lancang menindih tubuh Rosie dan mengatakan cintanya.
"Kau, Kenapa kau mendiamkanku beberapa hari ini?," Jisoo tidak ingin mengatakan pemikirannya sekarang. Dia ingin mendengar langsung dari mulut Rosie sendiri.
Namun Jisoo harus kembali menelan saliva nya ketika Rosie tidak menjawab apapun bahkan membuka mulutnya saja tidak. Rosie hanya diam terduduk disampingnya dengan posisi kepala menunduk tidak mau menatap Jisoo.
"Katakan Rosie, Kau membuatku gila karena terus kau abaikan. Aku ada salah apa padamu?," Jisoo mulai terlihat emosi melihat Rosie hanya terdiam. Dia ingin langsung mendengar dari Rosie alasan mendiamkannya.
"Aku.. Aku tidak mengabaikanmu oppa," ujar Rosie gugup menatap tangannya diatas pahanya dan menggerakkannya gelisah.
Jisoo mengangkat sebelah alisnya "Jinjja? Kau tidak menyadari kalau kau sudah beberapa hari ini mengabaikanku Kim Rosie?," Rosie semakin bergerak gelisah. Jujur Rosie membenarkan ucapan Jisoo jika dia mencoba untuk mengabaikan dan menjauh dari Jisoo.
Tapi dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, Akan malu nantinya jika Rosie mengatakan hal itu. Apalagi Rosie sangat tau bagaimana kepribadian lelaki ini.
"Kau mendiamkanku, Apa karena kejadian waktu di kamarku?," Tubuh Rosie menegang, gerakan tangannya yang memainkan jarinya terhenti begitu saja. Bagaimana bisa Jisoo terpikirkan kejadian itu lagi?
"Jawab Kim Rosie. Apa kau benar, Mendiamkanku karena kejadian di kamarku waktu itu? Kau, Kau menghindariku karena merasa malu dengan aksiku.."
"Oppa geumanhe!," Jisoo tiba-tiba terhenti mendengar sentakan Rosie. Jisoo tidak tau Rosie marah padanya atau tidak, Karena wajah Rosie sekarang tengah menunduk.
"N-ne, Aku menghindarimu karena kejadian itu. Aku, Aku malu oppa. Aku malu melihatmu setelah kejadian itu. Makanya aku berusaha menghindarimu, Oleh karena itu aku tidak akan teringat pada kejadian itu lagi,"
Rosie benar-benar menundukkan kepalanya ketika dia baru saja selesai menjelaskan semuanya. Rosie memejamkan matanya erat merasa takut dan penasaran apa yang akan dilakukan Jisoo setelah pengakuannya ini.
Rosie tidak mendengar apapun yang terucap dari Jisoo. Saat hendak membuka matanya, Secara tiba-tiba tubuhnya tertarik kedalam sebuah pelukan, membuat mata Rosie terbuka langsung dengan lebarnya merasa terkejut ketika Jisoo tiba-tiba merengkuh tubuhnya.
"Oppa.." Rosie mencengkeram baju Jisoo di bagian bahunya dengan erat. Rosie kembali merasa gugup jika berdekatan dengan Jisoo.
"Kau malu karena aku juga mencintaimu? Apa jawabanku pada cintamu belum cukup untukmu? Apa aku harus membuktikan hal lain?," Tanya Jisoo melepaskan pelukannya dan tangan langsung naik mengelus lembut pipi Rosie.
"Jisoo oppa.."
Jisoo tersenyum simpul menatap Rosie yang terlihat gugup menatapnya. Jisoo pun merasakan hal yang sama. Dia gugup jika bertatapan mata dengan Rosie. Mata vampire cantik ini sangat indah dan membuat Jisoo ingin selalu melihatnya.
"Aku sungguh-sungguh dengan perkataanku saat itu Rosie. Kau tau? Aku kecewa ketika kau pergi begitu saja saat aku mengatakan aku juga mencintaimu. Aku.. Aku merasa di permainkan denganmu saat itu," Rosie memejamkan matanya erat. Apa dia sejahat itu pada Jisoo?
"Aku sangat senang ketika kau mengatakan kau mencintaiku. Maka dari itu saat itu juga aku juga menyatakan cintaku padamu. Tapi apa yang kau lakukan? Kau justru pergi meninggalkanku seperti kau sedang mempermainkan perasaanku. Apa niatmu memang seperti itu padaku Rosie?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story || Jenlim
مصاص دماءDimulai dari seorang anak kecil yang sedih ditinggal oleh sahabatnya sekaligus cinta pertamanya bertahun tahun. hingga sampai dia sudah beranjak remaja pria kecilnya itu tidak pernah menemuinya atau bahkan melihat bayangannya saja tidak pernah "Kamu...