Seorang gadis duduk termenung menatap dunia luar dari jendela yang terdapat di kamarnya. Pikirannya berkelana mengingat masa kecilnya dahulu. Tentang dirinya yang masih menjadi seorang manusia biasa dan mempunyai kehidupan yang normal seperti kehidupan semua orang pada umumnya.
Hingga satu masalah datang menghampiri saat dirinya yang nekat ikut menemani ayahnya pergi ke hutan untuk memburu hewan. Ayahnya adalah seorang pemburu hewan yang handal, sudah banyak binatang yang pernah ia dapatkan. Dan itu membuat dirinya yang masih kecil pada saat itu begitu terkagum pada ayahnya.
Flashback
"Daddy kenapa kau sering membunuh hewan-hewan itu? Tidakkah kau kasihan kepada mereka? Apalagi kau tadi baru saja membunuh seekor kelinci yang sangat cantik," sesosok paruh baya yang sedang fokus membidik salah seekor rusa besar dari kejauhan tersenyum tipis mendengar perkataan anaknya.
"Daddy bukannya tidak kasihan pada mereka sayang, hanya saja ini sudah menjadi hobby daddy. Lagipula kelinci yang daddy tembak tadi adalah kelinci liar dan jika kelinci itu berada di sekitar kita, kita bisa mati setelah kelinci itu berhasil menggigit kita,"
Gadis kecil yang masih berumur 10 tahun itu menganggukkan kepalanya mengerti, saat akan kembali bertanya gadis kecil itu terkejut mendengar suara tembakan tiba-tiba yang di luncurkan oleh ayahnya yang tepat mengenai seekor rusa yang di incarnya.
"Daddy kau membuatku terkejut. Apa daddy berhasil menembak hewan itu?," Pria itu tersenyum bangga melihat seekor rusa sudah tumbang disana lalu kemudian menatap sang anak.
"Tentu saja berhasil, kalau kamu mau tau Daddy adalah penembak yang jitu. Jadi tidak perlu kamu ragukan lagi,"
"Lihat di sebelah sana, Rusa yang sedang Daddy incar sudah berhasil Daddy dapatkan. Tembakan Daddy tepat sasaran mengenai rusa itu," Mata gadis kecil itu menyipit melihat objek yang lumayan jauh dari pandangannya dan setelah berhasil melihat mata kecil itu terbuka dengan sangat lebarnya.
"Wah Daddy hebat, Daddy berhasil menangkap rusa itu. Nini bangga sama Daddy," Gadis bernama Nini itu memeluk sang ayah sebagai ucapan selamat atas keberhasilannya menangkap seekor rusa. Sebenarnya tidak perlu diucapkan selamat, tapi karena mungkin anaknya ini masih terlalu kecil, anaknya ini belum mengerti apa yang telah dilakukannya.
"Terimakasih sayang, kamu tunggu sebentar dulu disini ya? Daddy mau kesana dulu ngambil hewannya dan setelah itu kita pulang. Mommy dan keempat saudaramu pasti sudah menunggu kita dirumah," Nini hanya mengangguk polos sambil tersenyum menatap ayahnya yang mulai menjauh pergi untuk mengambil hasil tangkapannya yaitu seekor rusa.
Namun perlahan senyuman dari bibir kecil itu memudar berganti dengan teriakan nyaring dari mulutnya. Disana ia bisa melihat sang ayah yang tiba-tiba terpental jauh, padahal disana dirinya tidak melihat siapapun. Dirinya hanya melihat sebuah kekuatan berwarna hitam yang menyambar ke ayahnya hingga ayahnya terlempar jauh membentur pohon besar.
"DADDYY!!," Pekik keras Nini. Ketika hendak berlari menghampiri sang ayah, tangannya tiba-tiba dicekal seseorang dari belakang. Nini menoleh dan melihat sesosok makhluk menyeramkan dengan taring yang panjang dan tajam menatap lapar kearahnya.
"S- siapa kamu? Lepasin Nini, Nini mau ke Daddy. Daddy!!," Nini sudah menangis histeris melihat ayahnya yang sedang dihampiri oleh sesosok menyeramkan seperti yang mencekal tangannya namun sosok itu lebih menyeramkan.
"Diamlah atau kau akan melihat seluruh keluargamu semakin tersiksa," Nini mematung mendengar itu. Dirinya yang masih anak kecil harus bertahan dalam posisi yang sangat tidak dimengerti olehnya. Namun karena keadaan yang mengharuskannya mengerti semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story || Jenlim
VampiroDimulai dari seorang anak kecil yang sedih ditinggal oleh sahabatnya sekaligus cinta pertamanya bertahun tahun. hingga sampai dia sudah beranjak remaja pria kecilnya itu tidak pernah menemuinya atau bahkan melihat bayangannya saja tidak pernah "Kamu...