2 hari sudah berlalu. Tinggal 2 hari lagi Lim akan terbangun. Jennie, gadis kucing itu senantiasa menemani Lim setelah pulang kampus. Tidak pernah dia absen mengunjungi kekasihnya. Jennie selalu datang tepat waktu. Jisoo yang melihat itu kembali membuatnya merasa bersalah. Jisoo sudah jahat pernah memisahkan mereka.
Karena nyatanya gadis itu adalah penyemangat adiknya. Gadis bermata kucing itu menunjukkan kepadanya jika dia sangat mencintai Lim. Jennie melakukan itu karena tidak ingin kehilangan Lim lagi. Sudah cukup kejadian masa lalu hingga membuat Jennie menunggu selama 13 tahun.
Hari sudah menjelang petang. Dan sudah 2 jam Jennie menemani kekasihnya di kastil. Dia tidak pernah bosan duduk di samping Lim sambil memandang wajah tampannya. Jennie terkadang bingung sendiri, kenapa Lim semakin tampan meskipun dia sedang tertidur?
"Lili kenapa wajahmu sekarang bertambah tampan? Padahal hari-hari kemarin kau hanya tampan. Tapi sekarang kau sempurna. Aku mengakui sekarang kalau kau tampan. Aku benar-benar tidak bisa mengelak lagi," Jennie mengelus lembut pipi putih kekasihnya yang sudah sedari tadi dia melakukannya.
"Kalau kau bertambah tampan bagaimana jika nanti seseorang berusaha merebutmu dariku? Semua manusia disini sangat genit denganmu. Aku tidak suka. Pokoknya saat kau terbangun nanti, kau tidak boleh kemana-mana," rengek Jennie
Sudah menjadi kebiasaan bagi Jennie akhir-akhir ini berbicara dengan Lim. Meskipun Lim tidak merespon, Namun Jennie tau kalau lelakinya itu mendengar.
"Jika nanti ada vampire disini yang terang-terangan menyukaimu. Aku akan membunuhnya. Tidak perduli siapapun itu!," Protes Jennie
Cup
"Karena kamu hanya milikku Lili. Aku tidak suka berbagi dengan orang lain!,"
...
Rosie berjalan menelusuri kastil tempat tinggal Jisoo dan saudara yang lainnya. Seluruh yang ada di dalam kastil ini Rosie menganggapnya unik. Tidak banyak foto-foto seram seperti yang ada di kastil nya. Tapi tetap keseluruhan yang ada disini membuat Rosie terkagum.
"Kastil ini terlihat unik. Aku suka susunan yang di susun setiap lorong. Tidak terlalu menyeramkan tapi tetap aku suka. Berbeda dengan kastil Kim, yang memiliki interior yang menyeramkan,"
"Tentu saja berbeda. Karena kami tidak menyukai interior yang menyeramkan. Hal itu sudah banyak clan vampire lain lakukan," Itu bukan Rosie yang mengatakannya. Namun seorang lelaki yang tiba-tiba menyela.
"Jisoo oppa? Kenapa kau disini?," Jisoo tersenyum kecil mendengarnya.
"Harusnya aku yang bertanya padamu Kim Rosie, apa yang kau lakukan disini? Tempat ini adalah jalan ke kamarku kalau kau lupa,"
Rosie mengangkat kedua alisnya terkejut. Lantas ia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Benar, jalan ini menuju ke kamar Jisoo yang tinggal beberapa langkah lagi mendekati kamarnya. Rosie menggerutu dalam hati, bisa-bisanya dia tidak sadar kemana dia berjalan.
"Aku harap kau tidak lupa kembali bahwa aku adalah seorang vampire alpha Rosie. Aku bisa mendengar suara kekesalan mu," Jisoo meninggalkan Rosie yang mematung. Shit! Dia benar-benar melupakan fakta itu yang baru saja ia ketahui beberapa hari yang lalu.
"Kim Rosie kau mau terus berdiri disana? Walaupun kau seorang vampire, kau tetap bisa merasakan lelah jika kau terus berdiri seperti patung," Rosie kembali merutuki dirinya. Dia tau maksud Jisoo menyuruhnya untuk mengikutinya.
Setelah memasuki kamar. Rosie masih terdiam duduk di ranjang di sebelah Jisoo. Mereka terdiam beberapa saat sampai akhirnya Rosie berdehem dan memulai pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story || Jenlim
VampirDimulai dari seorang anak kecil yang sedih ditinggal oleh sahabatnya sekaligus cinta pertamanya bertahun tahun. hingga sampai dia sudah beranjak remaja pria kecilnya itu tidak pernah menemuinya atau bahkan melihat bayangannya saja tidak pernah "Kamu...