30

1.1K 121 5
                                    

"Eunha-ya,"

Yerin langsung memeluk adiknya erat ketika berhasil menemukannya di taman. Yerin sangat lega tidak terjadi sesuatu pada adiknya. Terakhir kali, adiknya ini pernah mengalami depresi berat ketika pertama kali melihat sosok selama ini yang mengikutinya menampakkan wujudnya. Yerin pun sama takutnya, tapi dia tetap harus terlihat kuat didepan adik kesayangannya ini.

"Eunha-ya, gwaenchana? Apa makhluk itu menyakitimu? Apa dia melakukan sesuatu padamu? Katakan pada eonnie Eunha-ya," kedua adik kakak berbeda orang tua itu sama-sama menangis dengan saling memeluk.

Ya, Eunha dan Yerin bukanlah saudara kandung. Melainkan saudara sepupu. Tapi naas dalam waktu yang bersamaan kedua orang tua mereka mati dengan meninggalkan banyak misteri. Tidak ada satupun yang tau, bahkan pihak kepolisian pun tidak tau apa penyebab dari kematian kedua orang tua Yerin dan Eunha.

"Aku tidak apa eonnie, bagaimana denganmu. Tidak terjadi sesuatu padamu, kan? Kau tidak terluka atau-" Eunha menatap Yerin sendu ketika kakaknya itu tiba-tiba mengecup pipinya.

"Nan gwaenchana, tadi aku di tolong oleh Taehyung oppa. Dia menyelamatkanku dengan mengusir makhluk itu," Yerin menoleh kebelakang menatap Taehyung dan tersenyum tipis, lalu setelah itu kembali menatap Eunha.

"Aku juga eonnie, tadi Jungkook menolongku. Kurasa kita sama-sama mendapatkan penolong," Eunha tersenyum menatap Jungkook dan kembali menatap Yerin.

"Dan juga kurasa ini adalah sebuah kebetulan jika penolong kalian itu adalah seorang adik kakak," Sambung Taehyung membuat Yerin dan Eunha membulatkan matanya.

Yerin dan Eunha serempak menatap Taehyung dan Jungkook bergantian "Kalian bersaudara?," Tanya dua gadis bermarga Jung itu bersamaan dan dijawab bersamaan pula oleh kedua lelaki bermarga Kim itu.

"Omo! Ini kebetulan atau memang sudah menjadi takdir?," Mereka tertawa mendengar penuturan Jungkook, sepertinya memang sudah takdir yang mempertemukan mereka.

...

Sepasang mata memperhatikan sepasang kekasih yang sedang bersenda gurau sambil berjalan menuju parkiran. Kali ini dia akan membiarkan pasangan itu bersama tapi tidak untuk nanti, mereka sudah berani mempermainkan perasaannya.

Terlebih pada lelaki yang dicintainya pun melakukan hal yang sama padanya. Dan parahnya lagi, dia baru mengetahui kalau lelaki yang dicintainya ternyata sudah memiliki kekasih. Tapi tidak akan semudah itu dirinya untuk menyerah begitu saja. Prinsipnya, pantang mundur sebelum mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Aku selalu menandai apapun yang aku inginkan. Termasuk kepada dengan siapa aku mencintai seseorang. Itu sudah ada, hanya satu sampai aku mati nanti. Kamu, Limario," Mata tajam itu terus memperhatikan pujaan hatinya yang selalu bermesraan dengan seorang gadis yang ia tau bernama Kim Jennie.

Menurutnya, Jennie tidak ada apa-apa dibandingkan dirinya. Soal kecantikan, dirinya pun juga cantik. Untuk body, kurang sexy apalagi tubuhnya? Harta, jangan ditanyakan seberapa kekayaannya. Ayahnya adalah seorang wakil pemimpin negara Korea selatan. Sudah tidak terhitung lagi, bagaimana kekayaannya. Ralat, kekayaan keluarganya.

"Akan ku pastikan hubungan kalian tidak akan bertahan lama, karena sebentar lagi Lim akan menjadi milikku selamanya. Dan kau Kim Jennie, kau tidak layak berdampingan dengan makhluk sesempurna Limario ku," Gadis itu menyeringai dibalik maskernya dan pergi dari tempat persembunyiannya, sebelum orang lain melihatnya sedang memperhatikan Lim.

"The game will play soon honey,"

...

Limario tersenyum melihat Jennie yang terus tertawa, senang rasanya membuat seseorang tertawa. Apalagi seseorang itu adalah orang yang memang seharusnya kita bahagiakan. Lim senang bisa menjadi alasan membuat Jennie tersenyum, sekali lagi rasanya menyenangkan.

Vampire Love Story || JenlimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang