"Pelan-pelan,"
Namjoon meringis ketika membaringkan dirinya. Rasa sakit itu datang sebentar kemudian hilang begitu saja. Ia bersama yang lainnya sudah berada di Kastil keluarga Kim dan tinggal disana untuk sementara waktu.
Sedari tadi pandangannya tidak hentinya menatap Hyunbin yang berdiri lumayan jauh dari jaraknya. Pria berambut pirang itu masih tidak percaya Raja terkuat itu benar masih hidup.
Terlalu lama menatap, Hyunbin pun menyadari ada seseorang yang menatapnya hingga tatapan mereka bertemu. Namjoon terkejut kemudian menundukkan pandangannya sebagai salam hormat pada orang yang di seganinya itu.
Hyunbin tersenyum tipis kemudian mendekati Namjoon. Melihat itu Namjoon berupaya bangun tapi Hyunbin lebih dulu menahannya dan membantunya kembali berbaring.
"Tidak perlu, kembalilah berbaring,"
"Sudah lama sekali tidak melihatmu Raja. Senang bisa bertemu denganmu lagi," Ucap Namjoon memulai percakapan dengan sopan.
Hyunbin mengangguk. Ya, dia cukup kenal dengan pria yang sekarang tengah ia tepuk bahunya. Dulu saat bertemu Namjoon masih anak kecil yang bahkan belum bisa mengeluarkan taringnya.
Mengingat hal lampau membuatnya sedih dan terharu secara bersamaan. Waktu berjalan begitu cepat.
"Kau sudah merasa baik?,"
Namjoon mengangguk mantap. "Ini hanya luka biasa. Sebelum kesini Taehyung sudah lebih dulu mengobatiku, jadi aku jauh lebih baik sekarang,"
Hyunbin melirik kearah sampingnya. Kedua putranya masih sibuk berbicara dengan saudara-saudara Namjoon. Secara perlahan Hyunbin mendekat dan menatap Namjoon dengan serius.
"Bisa kau jelaskan kenapa benda itu ada padamu?," Namjoon menelan ludahnya susah payah melihat tatapan tajam Hyunbin padanya. Tanpa melihat ternyata dia sudah menyadari keberadaan benda itu.
"Benda itu ada padamu tapi kenapa kau membiarkan Limario mencarinya hingga pergi ke Selatan?,"
"Raja, bisakah kau membantuku untuk duduk? Aku tidak nyaman berbicara denganmu dalam keadaan berbaring seperti ini,"
Hyunbin memundurkan tubuhnya ketika sadar badannya begitu condong kearah Namjoon. Tak ingin menghabiskan banyak waktu, Ia pun membantu Namjoon untuk duduk.
Setelah berhasil duduk dengan nyaman, Namjoon membuka suara terkait hal yang mungkin membuat Hyunbin salah paham.
"Maaf, mungkin ini membuatmu salah paham," Pria pirang itu menghembuskan nafasnya sejenak.
"Pedang Zeus, memang ada padaku sekarang. Aku sudah memilikinya sangat lama. Itu pemberian dari ayah Limario. Aku tidak memberikannya padanya karena ayah Limario berpesan, aku harus memberikannya ketika hal besar akan terjadi,"
"Alasan aku membiarkan Limario pergi karena Pedang Zeus saat ini tidak memiliki kekuatan apapun," Hyunbin mengernyit tapi tak mengatakan apapun. Namjoon yang mengerti langsung melanjutkan ucapannya.
"Yang ada padaku hanya pedangnya saja. Limario harus pergi kesana untuk mengambil tempat dari pedang itu sendiri. Karena sebenarnya yang diincar itu bukan pedangnya, melainkan tempat dari Pedang Zeus itu sendiri,"
"Drakula sudah mengetahuinya. Dia datang dan berpura-pura menjadi Jisoo. Aku baru menyadarinya ketika dia tidak hentinya menanyakan tentang pedang Zeus. Dia langsung menyerang kami tapi aku tetap tidak memberitahunya dimana pedang itu dan akhirnya dia pergi,"
"Limario sudah mengetahui tentang hal ini?," Tanya Hyunbin.
Namjoon mengangguk. "Satu hari sebelum dia pergi aku sudah memberitahunya," Hyunbin mendesis sambil memejamkan matanya. Kenapa Limario tidak memberitahunya soal ini padahal di hari itu mereka masih bertemu bahkan keesokan harinya sebelum pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story || Jenlim
VampirosDimulai dari seorang anak kecil yang sedih ditinggal oleh sahabatnya sekaligus cinta pertamanya bertahun tahun. hingga sampai dia sudah beranjak remaja pria kecilnya itu tidak pernah menemuinya atau bahkan melihat bayangannya saja tidak pernah "Kamu...