Menyerah?

6.2K 720 47
                                    

SETIAP PART MENGANDUNG KATA KATA KASAR
.

SETIAP PART MENGANDUNG KATA KATA KASAR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Aran terbangun dari tidurnya, kepalanya sedikit pusing, matanya mengarah pada jam yang sudah menunjukan pukul 08.00 pagi.

Sadar sudah telat, dengan tergesa - gesa ia menuju kamar mandi untuk melakukan ritual pagi.

Setelah rapi, tampan dan harum, seragam lengkap Aran bergegas turun untuk pergi ke sekolah, mungkin ia akan di hukum lagi karena telat tapi ya sudahlah.

"Mau kemana" tanya Melody yang sedang menyiram tanaman kesayanganya yang terletak di samping pintu"

"Ya sekolah lah ma, Aa udh telat nih. Mama kenapa ngga bangunin Aa sih" protes Aran pada Melody

"Mama sudah izinin kamu ga masuk hari ini, mama sama papa mau ngobrol sama kamu" jelas Melody

Aran agak meneguk saliva nya, pasti papa dan mama nya akan mengintrogasi dirinya karena semalam pulang dalam ke adaan mabuk.

Benar saja apa yang dipikirkan Aran, Kini ia duduk menunggu Revano. Tak lama menunggu, Revano datang dan duduk di sofa dekat Aran, seketika Hawa Ruangan itu menjadi agak berbeda membuat Aran merasakan panas dingin

Aran menghela napas panjang setelah mendengar ceramah panjang dari kedua orang tunya. Karena merasa lelah Aran merebahkan badannya di atas kasur favorit. Orang tuanya hanya ngomong baik - baik tapi cukup membuat telinganya agak sedikit panas.

Klekkk/ Pintu kamar Aran terbuka, Revano masuk ke kamar Aran dan ikut merebahkan dirinya di samping Aran.

"Kamu laki - laki, jadi kalo mau nyerah jadi perempuan aja, mau? " ejek revano pada putranya sambil memanyunkan bibirnya

"Kayak nya enak ya pah jadi cewe, di rebutin, di kejar - kejar, apa aa jadi cewe aja kali ya" tanya Aran

"Ya ngga mungkin lah bego, masa anak gue ntar setengah2 sih" jawab Revano yang tak habis pikir dengan perkataan Anaknya. Jawaban Revano berhasil membuat Aran tertawa. Papa nya emang mood banget.

" Ya tapi gimana dong pah, aa tuh udah sayang pah sama dia, aa maju kedepan nanti malah cari masalah sama pacarnya, aa mundur ke belakang ga rela juga, maju ke samping ehe takut ketemu bencong" curhat Aran pada papa nya. Mereka terlihat bukan seperti anak dan ayah melainkan terlihat seperti teman. Revano benar bisa menyesuaikan kapan ia harus menjadi sosok Ayah dan kapan ia harus menjadi sosok teman bercerita untuk kedua putranya.

Hello Sunshine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang