Segera setelah pintu terbuka di depan mereka, Nyonya Xiao berjalan untuk mendekap salah satu dari dua pria yang berdiri di depan pintu dengan tangannya yang terentang lebar, dia terisak keras, "Anakku sayang. Anakku, Ya Tuhan! Kamu sangat kurus, seperti hanya ada kulit yang melapisi tubuhmu"
"Oh berhenti! Ku bilang, berhenti"
Yibo begitu tercengang melihat momen reuni emosional yang tiba-tiba dari ibu dan bayinya-yang-tidak-lagi-kecil di depannya sehingga dia menatap mereka dengan mata melebar dan mulut menganga sambil menahan kata-kata di tenggorokannya. Ketika suara laki-laki yang berat dari dalam rumah mengejutkannya, dia menegakkan kepalanya untuk melihat sosok yang semakin mendekat.
Sembari memegang kacamatanya di genggamanya, ayah Xiao Zhan menarik istrinya menjauh dari putra mereka, meraih sikunya. "Setidaknya biarkan mereka masuk terlebih dahulu"
Ibu Xiao Zhan menepis tangan suaminya dan mengerutkan kening padanya.
"Memangnya aku tidak akan membiarkan anakmu masuk?"
"Setidaknya aku sudah mendengar kalau dia adalah anakku juga"
"Apa aku pernah mengatakan kalau dia hanya anakku?"
"Tidak, kau tidak pernah mengatakan kalau semua sifat baiknya diwarisi dari kau dan orang tuamu yang membuatku hanya orang luar"
"Inilah alasan aku mengatakan dia anakku. Dia tidak pernah berbicara kepadaku dengan cara yang kasar dan agresif", Nyonya Xiao membalas.
"Dan kebiasaan untuk berdebat di setiap kalimat, dia sudah pasti tidak mendapatkan sifat itu dariku", Tuan Xiao berjuang dalam pembelaannya.
Yibo berdiri di pintu tercengang, menyaksikan pasangan itu bertengkar ketika tarikan ringan di ujung kemejanya membuatnya mengalihkan perhatiannya ke sepasang mata yang memancarkan pandangan 'aku-minta-maaf-tapi-aku-tidak-tahu-harus-berbuat-apa'.
"Jangan pedulikan mereka", Xiao Zhan menghela nafas.
"Siapa yang lebih banyak berdebat?" Sambil tersenyum lembut, Yibo tidak bisa menahan diri untuk bertanya.
"Umm... aku tidak ingin terdengar memihak tapi sejujurnya ayahku adalah pria yang polos. Ibuku yang sering memulai bertengkar."
"Jadi, sifat itu turun dari ibumu, Zhan-ge?"
"Apa? Kapan aku berdebat denganmu?"
"Kapan kau tidak berdebat denganku, ge?"
"Kau selalu membuatku kesal, apa boleh buat,'kan?
"Kau membuatku kesal setiap kali tapi aku selalu tetap tenang "
"Tenang, kau tenang? Lelucon yang bagus Yibo"
"Kata siapa? Oh, iblis"
"Siapa? Oh, kaisar dari kerajaan iblis toh"
"Zhan-ge, kau mulai lagi?"
"Memangnya aku yang memulai argumen"
"Lalu siapa yang memulainya?"
"Seperti biasa, tentu saja kau"
Orang tua Xiao Zhan harus berhenti melanjutkan pertengkaran mereka untuk melihat pasangan lain yang berdiri di pintu, yang tiba-tiba mulai berteriak satu sama lain, sambil melemparkan belati melalui tatapan mereka.
"ZhanZhan, berhentilah mengganggu Yibo", Nyonya Xiao harus meninggikan suaranya untuk ketiga kalinya untuk menarik perhatian dua orang yang terlibat dalam perang kata-kata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let You & Me Become We
RomanceSummary "Apa yang ingin kau bicarakan?", Yibo menoleh. "Apa pun" "Maukah kau menjawabku jika aku menanyakan sesuatu?" "Tentu saja. Tanyakan padaku". Sekarang ada kesempatan lain, Xiao Zhan, dengan keberanian besar, berharap mencoba yang terbaik untu...