#22 - Diam diam aku curiga

3K 512 43
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Shinsuke membagi tim menjadi 2 tim, Tim 1 dan Tim 2. Tim 1 beranggotakan Atsumu, Shinsuke, Ren, Aran, Riseki dan Suna, sedangkan Tim 2 beranggotakan [Name], Gin, Osamu, Akagi, Kosaku dan salah satu anak kelas satu yang berperan sebagai middle blocker.

"Siapa yang menjadi setter?" tanya [Name] kepada timnya.

"Tidak ada ya?" tanya [Name] lagi.

"Kalau begitu aku saja ya?" tanya [Name] yang direspon dengan anggukan ragu dari rekan setimnya. Permainan dimulai dengan servis dari [Name]. Servisnya sangat keras dan cepat, [Name] membidik ke ujung lapangan, hanya saja karena sudah lama tidak bermain, [Name] lupa mengendalikan kekuatannya sehingga bolanya meleset dan out.

'Eh, kekerasan.' batin [Name].

"Maaf, aku lupa mengatur kekuatanku," ucap [Name] pada timnya. Anggota klub itu terkejut melihat servis dari [Name].

'[Name], tanganmu kan masih luka. Kau berbahaya banget.' batin Atsumu, Osamu, dan Suna.

Kali ini giliran Atsumu yang menservis, dan diterima oleh Akagi, Akagi mengembalikan bola tersebut ke [Name], [Name] menset bola tersebut ke Osamu. Osamu memukulnya tetapi di block oleh Suna sehingga block out. Poin sekarang 1-1, lalu berlanjutlah permainan mereka. 

Sekarang skor 15-17, Atsumu akan melakukan dump set, sayang sekali [Name] sadar dan memblok nya. [Name] menatap Atsumu dengan wajah tanpa ekspresinya sedangkan Atsumu sudah mulai kesal. [Name] membalasnya dengan membuat Atsumu melakukan over-net membuat Atsumu semakin kesal. 

Permainan berlanjut, giliran [Name] lagi yang menservis, kali ini servisnya masuk. [Name] melakukan servisnya 3 kali, dan yang terakhir tidak sengaja out. Saat giliran Atsumu yang sedang kesal untuk menservis, Atsumu tidak sengaja mengarahkan servisnya ke [Name]. Dia sudah panik sendiri, sayang sekali kepanikannya sia sia, karena dengan mudah bolanya diterima oleh [Name], tetapi sayangnya bola tersebut menjadi chance ball di tim 1. Di tengah tengah sedang bermain bersama [Name] baru menyadari kalau Suna bisa memanipulasi blocker, padahal dia setiap hari menontonnya, walaupun dari jauh sih.

🏐🏐🏐

Permainan selesai dengan skor 25-21 dan dimenangkan oleh Tim 2. Tapi entah kenapa, Atsumu, Osamu, Suna, dan Gin menatap [Name], "Memangnya mata [Name]-chan warna pink ya?"

"Bukannya warna abu abu ya?" Gin bertanya balik. Osamu mengusulkan ide yang cukup cemerlang, "Tanya langsung aja."

"[Name]-chan," panggil Atsumu. [Name] melirik ke arah mereka berempat yang berjalan mendekat ke arahnya, "Hm?"

"Matamu... " Atsumu menggantung kalimat nya. [Name] menaikkan sebelah alisnya, "Mata?"

"Memangnya... warna pink ya?" tanya Osamu, melanjutkan perkataan kakak kembarnya.

"Eh? Masih pink?" tanya [Name], perlahan warna matanya berubah ke warna asal. Terkejut, mereka berempat menganga.

"EH? JADI ABU ABU LAGI!" teriak Atsumu kaget karena warna mata [Name] berubah tiba tiba.

"Matamu baik baik saja!?" tanya Osamu, yang dibalas dengan anggukan dari [Name].

"Tadi bukannya pink ya? Kok bisa warna abu abu?" tanya Gin penasaran. [Name] dengan cepat mencari alasan, "Ehh, soal ituu... mataku memang begitu, dari lahir."

"Kalau tidak salah, ada juga pemain voli perempuan yang warna matanya berubah, dia punya warna rambut yang sama persis sepertimu, pintar, anak akselerasi, suka makan pocky juga, tapi sudah setahun lebih dia menghilang. " ucap Suna.

"Julukannya Queen," lanjut Suna sambil menatap [Name] yang sedang menghindari tatapan matanya, dia berjalan mendekat kearah [Name].

"Aku sudah sedikit curiga, sejak kita pergi ke minimarket bersama... " tambahnya lagi membuat [Name] tersentak, 'Sial. Jadi dia sadar!?'

"Kau itu... Queen kan?" bisik Suna di telinga [Name] sambil menatap [Name] sementara [Name] masih berusaha menghindari tatapan mata Suna.

'Tapi dia dapat informasi dari mana!? Dasar tukang ghibah!' batin [Name]. Sepertinya gadis ini lupa dengan komentar komentar yang ada di ins-halugram.

'Sepertinya aku benar.' batin Suna.

"Heee, aku merasa Queen itu mirip dengan [Name]-chan, tapi siapa nama asli Queen itu?" tanya Atsumu penasaran, membuat [Name] sedikit tersentak. Suna berniat memberi tahu, hanya saja [Name] menggelengkan kepalanya. [Name] hanya bisa pasrah saja, karena Suna pasti akan memberitahu Atsumu, Osamu, dan Gin cepat atau lambat, "Kau akan tau besok."

🏐🏐🏐

Tadinya... dia memang berpikir seperti itu, tapi kenapa di saat ini dia malah demam? Karena [Name] tetap memaksa kembali ke Miyagi, jadilah Atsumu, Osamu, dan Suna berencana mengikuti [Name] ke Miyagi, "Kenapa kalian mengikuti ku?"

"Karena kau sedang demam! Bagaimana kalau kau pingsan di tengah jalan?" balas Atsumu.

"Aku tidak akan pingsan dan aku juga tidak apa apa," balas [Name].

"Kau selalu bilang tidak apa apa dan berakhir terluka, tentu saja kami harus mengikutimu," ucap Suna, memaksa. [Name] mengernyit, dari awal dia penasaran, walaupun Kita-san menyuruh mereka, ini terlalu berlebihan, "Kalian itu... terlalu baik untuk orang yang baru kalian temui selama 2 minggu. Kenapa?"

"Entahlah... mungkin karena kau satu satunya perempuan di sekolah yang tidak meminta foto atau tanda tangan dengan kami." ungkap Atsumu sambil berpikir alasan mereka 'terlalu baik', membuat [Name] berpikir, 'Alasan macam apa itu?'

"Atau mungkin... karena ada salah satu dari kami yang menyu-" perkataan Atsumu terhenti karena tangan Suna menutup mulutnya.

"Menyu?" [Name] memasang raut wajah bingung.

"Maksud Atsumu penyu." Suna menyahut sambil menutup mulut Atsumu. [Name] mengernyit, dia masih bingung, 'Penyu?'

"Tidak! Maksudku menyuk-" lagi lagi Suna menutup mulut Atsumu.

"Maksudnya itu penyu goreng," sahut Suna lagi. Batin [Name] semakin bingung, 'Penyu goreng?'

"Sudah, intinya gitu. Intinya karena kau satu satunya di sekolah yang tidak minta foto atau tanda tangan," ucap Suna lalu melirik tajam Atsumu yang membuat Atsumu mengangguk pasrah, ya sudah dia punya lain waktu untuk memberitahu [Name].

"Jadi karena alasan itu kalian mau mengikutiku? Ke Miyagi?" tanya [Name].

"Ya!" jawab Atsumu yang bersemangat lagi.

"Tapi kalian akan pulang malam loh, perjalanannya juga panjang," [Name] masih berusaha membuat mereka tetap di Hyogo, Osamu menyahut, "Tidak masalah."

[Name] hanya menghela napas pasrah. Jadilah mereka semua ke Miyagi, menemani [Name]. Walaupun selama perjalanan Atsumu dan Osamu malah tidur, sedangkan Suna dan [Name] malah ghibah.

🏐🏐🏐

𝕋𝕠 𝕓𝕖 𝕔𝕠𝕦𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖𝕕...

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang