#37 - Tokyo Training camp (7) - Hilangnya Cahaya

2K 335 38
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

"Tapi... aku tidak tau harus mulai dari mana," gumam gadis itu.

"Kalian pernah dengar berita tentang 'Queen'?" tanya [Name], mereka yang mendengarkan terlihat tau soal berita tentangnya, 'Kalau begitu dari sana saja ya.'

"Dengarkan baik baik, karena aku malas bercerita ulang," ucap [Name].

🏐Flashback🏐

Bermula ketika [Name] dan tim dari sekolahnya mengikuti pertandingan turnamen inter high, babak semifinal, saat itu [Name] masih kelas 9 SMP, dia dijuluki 'Queen' karena bisa memimpin tim dengan baik dan juga kemampuan bermainnya yang di atas rata rata, ditambah dengan kesempurnaannya dalam berbagai hal.

"Kita pasti akan memenangkan pertandingan ini!" ucap Wakil Kapten sekaligus setter tim mereka, Suzuki Momoi.

"Kami mempercayaimu Queen-chan," ucap sang Middle Blocker, Sakura Kouda.

"Ya! Aku akan berusaha!" ujar [Name] bersemangat.

"Kalau ada kapten kita pasti bisa menang!" ucap Sang Libero, Araki Ran.

"Ehh? Kayaknya gak gitu. Kalo ada Ran-chan kita pasti menang," ucap [Name] tersenyum manis.

"Queen-chan, kamu terlalu baik," ucap Sang Wing Spiker, Kaede Remi, mengusap kepala [Name].

"Hayan memang terlalu baik dan polos, bahkan dia merasa bersalah karena menolak orang yang mengungkapkan perasaan padanya," ucap Sang Middle Blocker, sekaligus teman baik [Name], Itsuki Ren, "Tapi kan..."

"Haya-chan, jangan terlalu polos," ucap Itsuki, menyentil dahi [Name]. [Name] protes karena sentilan Itsuki sangat sakit, baginya. Lalu terdengar suara notif telepon dari [Name]. [Name] melihat handphone nya dan tertera nama 'Mama' sedang menelponnya, "Pelatih, aku izin mengangkat teleponku ya."

"Ya, jangan lama lama," balas si Pelatih yang sedang sibuk menulis. [Name] berjalan pergi mengangkat teleponnya.

"Halo? Mama?"

"Haya, ini papa."

"Aku kan udah bilang jangan panggil aku 'Haya', nama kita Haya semua."

"Ehh, nama kamu kepanjangan sih. Lagian cuman kamu doang yang kita panggil Haya." (Sbnrnya sih nama aku cuman 3 huruf ga panjang tapi aku pilih alesan ini karna aku gatau mau alesan apa lagi)

"Siapa ya yang kasih nama? Hmm... gatau deh."

"Uwah, dia belajar sarkas."

"Iya deh, mama dimana?"

"Di samping papa, dia lagi nonton drakor." (Konten anime ntnnya drakor)

"Paa, jangan telepon aku pas lagi nyetir dong, nanti nabrak gimana?'

"Papa taruh handphonenya di dashboard, lagian papa kan hebat, gak mungkin nabrak, ahahaha."

"Iya deh yang hebat, papa lagi dimana?"

"Papa sama mama masih di jalan."

"Kapan sampe? Aku udah mau mulai."

"15 menit lagi samp-DOR! DOR! DOR! BRAKK." Terdengar suara tembakan dan suara lain yang sangat keras.

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang