Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).Peace out✌
🏐🏐🏐
Seorang gadis cantik dengan rambut silvernya yang berantakan sedang bermain basket dengan pria tinggi berambut merah tua. Mereka berdua sedang berlari di lapangan yang ada di rumahnya itu. Gadis itu memasukkan bola yang dia pegang ke dalam ring basket lagi, dia menoleh ke arah sang lawan dengan wajah tanpa ekspresinya, "Akabane, gue menang. Ingat janji lo."
Pria yang dipanggil Akabane itu mengangguk sambil membalas, "Iyaa, pocky satu dus, dan panggil gue Karma aja, [Name]." yang direspon dengan anggukan tidak peduli oleh gadis itu.
Tiba tiba saja, kakak dari gadis itu muncul dari dalam rumah dan berjalan mendekat, "[Name], sekolah gih."
"Ga punya sekolah." balas gadis rambut silver itu alias [Name] sambil berjalan mengambil bola yang tergeletak di lantai.
"Ya sekolah lah sono." balas kakaknya lagi, membuat [Name] mencebik, "Sinting."
"Sekolah lah, kayak anak tetangga. Percuma lo pinter tapi ga sekolah." ujarnya lagi, membandingkan adiknya dengan anak tetangga yang sekolah. [Name] sama sekali tidak tersinggung, tapi kenapa harus anak tetangga? Kan, mereka tidak punya tetangga, "Bego banget cara ngebandinginnya."
"Dih, lo kan anak SMA, harus belajar." tukas sang kakak.
"Ryo, lo kan udah ngajarin semuanya, gimana sih? Amnesia ya?" tanya [Name] sambil menatap datar kakaknya itu. Kakaknya yang bernama Ryota tapi disingkat jadi Ryo itu membalas, "Tetep perlu sekolah."
"Ribet, males." balas [Name] sambil melempar bola basket kedalam ring lagi.
"Udah gue urusin surat suratnya. Tinggal masuk." ujar Ryota enteng. [Name] tidak habis pikir dengan kelakuan ajaib kakaknya ini, "Lo nyekolahin anak orang tanpa persetujuannya?"
"Anak orangnya juga adek gue, gapapa lah." balas Ryota sambil mengedikkan kedua bahunya.
"Tapi kan gue udah belajar semuanya, di sana belajar apa?" tanya [Name]. Ryota berpikir sebentar sebelum membalas, "Ya dengerin aja gitu."
"Karma, tampar dia." [Name] menyuruh lawan mainnya untuk menampar kakaknya yang menyebalkan itu. Karma tertawa melihat pertengkaran kakak beradik ini, "Mana mungkin gue nampar bos gue sendiri, [Name]."
"Ngaku, lo sebenernya pengen nonjok dia kan?" tanya [Name] menodong Karma dengan pertanyaan yang menyangkut dengan keselamatannya.
"Iya sih, mau, tapi dia bos gue, gimana dong?" balas Karma dengan senyuman malasnya.
"Dih, anggap aja dia bukan bos lo, terus tampol." balas [Name] cuek. Ryota juga melirik cuek, "Karma tuh sebenernya baik sama gue, emang kayak lo."
"Karma juga lebih baik dari lo." balas [Name] sinis. [Name] menoleh ke arah sekretaris kakaknya yang tertawa terbahak bahak, "Karma lihat bos lu tuh, minta ditampol banget ga sih?"
"Setelah gue pikir pikir lagi, ayo kita gebukin." balas Karma sambil menghentikan tawanya, [Name] terlihat senang, walaupun wajahnya masih tidak menampilkan ekspresi apapun, tatapan matanya terlihat berbinar, "Nah, ayo."
"Jahat lo berdua." protes Ryota berjalan menjauh dari kedua orang yang sekarang sedang mengejarnya, "Hajar!"
"Ketangkep." Karma menghentikan Ryota yang dari tadi berlari menghindari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu || Haikyuu x Reader
Fiksi PenggemarTentang [Name] dan bagaimana ia melepaskan masa lalu yang menyakitinya. 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖 𝒙 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 (Ga jago bkin desc) Characters from Haikyuu!! {Kecuali [Name] dn bbrp karakter} © Haruichi Furudate Sensei (Haikyuu) © All Rights Reserved Bisa j...