Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).Peace out✌
🏐🏐🏐
Gadis yang sedang berjalan santai menuju apartemennya sambil chattingan dengan kakaknya, sampai... "[Name]-chan!"
Gadis itu berbalik dan menatap heran orang yang memanggilnya, "Kau lagi!?"
Oke, waktunya kabur. Gadis itu mulai berlari menjauh dari Oikawa, melihat Oikawa yang masih bersikeras mengejarnya membuatnya menggeram, "Jangan mengejarku! Lututmu itu kan sedang terluka!"
"Karena itu berhentilah!" Oikawa yang masih berada di belakang [Name] menyahut.
"Tidak! Fokus pada volimu!" seru [Name] lagi sambil menoleh ke belakang melihat Oikawa masih mengejarnya, "Tunggu dulu!"
Bruk!
Saat sedang berlari [Name] malah menabrak seseorang, "Maaf aku bur-ah sial Hajime."
"[Name], setidaknya dengarkan Oikawa dulu," ucap Iwaizumi yang langsung mengangkat gadis itu supaya dia tidak bisa kabur lagi. [Name] memukul punggung Iwaizumi, "Lepasin."
"Tidak, dengarkan apa yang Oikawa katakan dulu," ujar Iwaizumi. Kepala gadis itu mulai pusing karena melihat dunianya yang terbalik, ck, dengan terpaksa dia menyerah, "Iya iya, turunkan aku dulu!"
Mendengar itu Iwaizumi menurunkannya, [Name] memegang kepalanya yang sedikit pusing kemudian berdiri di samping Iwaizumi dan menatap Oikawa yang baru berlari menghampirinya.
"[Name]-chan, tunggu." Oikawa mencoba mengulurkan tangannya untuk menyentuh pucuk kepala [Name].
"Jangan sentuh aku." [Name] menggeleng sambil menepis tangan itu. Dia mendongak, menatap pria itu, "Kau mau apa lagi? Tidak puas dengan yang waktu itu?"
"Tidak, bukan begitu." lirih Oikawa menarik tangannya kembali. Kilatan sinis terselip di matanya, "Jadi? Mau apa? Mau melihatku hampir mati lagi?"
"BUKAN," sahut Oikawa cepat, tidak ini terlalu cepat, membuat [Name] mengusap kupingnya, "Tidak perlu teriak, cepat, disini dingin."
"Eh? Kau kedinginan?" tanya Oikawa yang langsung melepaskan jaketnya dan memberikannya ke [Name].
"Tidak perlu." [Name] menolak jaket yang disodorkan oleh Oikawa, [Name] menatapnya lagi, "Cepat."
"Aku... mau..."
"Aku... minta maaf," seru Oikawa sambil menunduk. Sementara [Name] hanya membalas singkat, lagi pula dia baru saja membicarakan itu dengan kakaknya dan menurut sarannya ia harus memaafkannya, "Ya."
Lagi pula apa yang sudah terjadi tidak bisa diubah, mau menangis pun tidak akan berubah.
"Sudah kan?" tanya [Name] sambil berbalik berniat meninggalkan mereka.
"Tunggu dulu, tidak ada reaksi lain?" tanya Oikawa sambil menahan [Name]. Gadis itu mengernyit, "Kau mau aku lakukan apa? Menamparmu? Melemparmu? Itu merepotkan."
"Ya. Ayo tampar aku," sahut Oikawa membuat [Name] mengernyit lagi, "...Kau masokis ya?"
Gadis itu melirik Iwaizumi yang disampingnya, "Kau sering melemparnya bola voli sampai dia masokis seperti ini?"
"Tentu saja tidak!" bantah Oikawa lalu dia melanjutkan perkataannya, "Setidaknya balaslah aku."
"Eh, itu merepotkan," balas [Name] lagi, mengibaskan tangannya, sambil menoleh ke arah lain lagi, enggan melihat ekspresi orang yang berbicara dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu || Haikyuu x Reader
FanfictionTentang [Name] dan bagaimana ia melepaskan masa lalu yang menyakitinya. 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖 𝒙 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 (Ga jago bkin desc) Characters from Haikyuu!! {Kecuali [Name] dn bbrp karakter} © Haruichi Furudate Sensei (Haikyuu) © All Rights Reserved Bisa j...