#55 - Lapangan di Bawah Tanah

1.3K 208 7
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out

🏐🏐🏐

Ketika makanan sudah jadi, [Name] membawa dua nampan dengan kedua tangannya dan menuju ke arah ruang tamu. Disana terlihat Sugawara yang sedang memarahi Tanaka, Nishinoya, dan Hinata, ada apa itu? Ditambah ada Ryota yang sedang terkekeh melihat pemandangan itu.

[Name] meletakkan kedua nampan yang dibawanya ke atas meja. Dia tidak akan bertanya apa yang akan terjadi. Kenapa? Karena pasti ribet nantinya. Ryota segera mencomot makanan yang dibuat adiknya itu dan diikuti oleh Karma yang sedang duduk di samping Ryota, "Seperti biasa masakanmu lebih enak daripada milik Ryota."

"Hush!"

"Ahahaha."

"Nee, [Name]-san, apa makanan favoritmu?" tanya Hinata tiba tiba, sepertinya ocehan Sugawara sudah selesai, ia juga sedang memegang sebuah onigiri yang dibuat si manajer kelas 1 itu. [Name] mengadahkan kepalanya ke atas sedikit, "Apa saja asal bukan Ryo yang masak."

"Hoi! Jahat sekali, hari ini aku ulang tahun loh, berbuat baik lah padaku!" protes si kakaknya. Karma terkekeh, [Name] bilang seperti itu tapi ketika Ryota memasak, gadis itu lah yang pasti akan menghabiskan masakannya.

Setelah sejam kemudian akhirnya mereka selesai makan dan berbincang, Ryota bertepuk tangan membuat seluruh atensi mengarah pada dirinya, "Karena kalian sudah disini, bagaimana kalau kita main voli?"

"EH!?" Tentunya kaget, mereka tidak mengira mereka akan benar benar main voli disini. Ryota mengalihkan pandangannya ke arah Ukai-san, ""Bagaimana Keishin-san?"

"Kenapa tidak?" tanya Ukai-san balik sambil tersenyum. Ryota juga ikutan tersenyum, "Begitu katanya."

"Aku mau aku mau!" seru Hinata dengan semangat seraya mengangkat tangannya. Kemudian dia baru teringat sesuatu, "Nee, apa Ryota-san yang dimaksud pelatih sebagai mantan pemain nasional?"

"Iy-"

"Ah, bukan kok, aku aktor dan kebetulan film yang kumainkan bertema voli jadi aku mempelajarinya, dan kurasa skill-ku cukup untuk menandingi kalian, jadi tenang saja ini akan menjadi latihan yang bagus untuk kalian," balas Ryota dengan tangan yang menutup mulut si adik, 'Apa lagi yang direncanakannya sekarang?'

"Huh? Buk-"

"Benar begitu kan Keishin-san?" Ryota memberikan isyarat lewat matanya untuk Ukai-san menjawab iya. Ukai-san terkekeh kemudian membalas, "Iya."

"Oke, mari kita menuju lapangannya!" seru Ryota sambil berdiri. Seluruh tim Karasuno terlihat bingung, kecuali yang sudah mengenalnya lama, "Memang disini ada lapangan voli?"

"Tentu saja, adikku kan mantan pemain voli," balas Ryota yang kini berjalan ke arah tangga dan menuruninya. Tentunya diikuti dengan semua orang.Ketika sudah berada di paling bawah, Ryota menyalakan lampu dan terlihatlah sebuah lapangan dengan net yang berada di tengah, lapangan voli di bawah tanah. Ketiga trio bermasalah itu kembali terkesiap, "Woaaah!"

Ryota menghampiri keranjang yang berisi bermacam macam bola, ada bola voli, bola basket, bola sepak, bola kasti, dan lain lain, walaupun kebanyakan bola voli dan basket. Ia mengambil sebuah bola voli dan berbalik menatap tim Karasuno, "Pembagian timnya lewat undian saja ya~"

Setelah diundi dapatlah tim,

Tim 1 : Kageyama, Hinata, Karma, Asahi, Noya, Tsukki

Tim 2 : [Name], Ryota, Daichi, Sugawara, Tanaka, Ennoshita

Dan yang tidak dapat giliran main, Narita, Kinoshita, dan Yamaguchi.

"Oh, aku penasaran siapa yang akan menang. Kombo kakak beradik itu atau kombo Kageyama dan Hinata," gumam si pelatih, Daichi yang merasa mendengar sesuatu bertanya, "Pelatih bilang apa tadi?"

"Ah, tidak. Kalian boleh ganti baju dulu."

Segera semua tim Karasuno mengganti seragamnya ke baju latihan, kecuali [Name] dan Kiyoko, karena Kiyoko tidak bermain dan [Name] yang hanya menggunakan seragam putih bagian atas dan sebuah celana bola basket selutut. Si manajer kelas satu itu juga mengikat rambutnya untuk memudahkannya bergerak.

Dan ya... mereka bermain sampai akhirnya waktu sudah cukup malam dan akhirnya mereka berniat ingin berhenti namun Hinata ingin melakukan game terakhir, dan ya sebagai kakak kelas yang baik, Daichi menuruti permintaan egois sang adik kelas.

"Bagaimana kalau kali ini, kami melawan anggota inti Karasuno?" usul Ryota, dengan tangan yang sedang memegang handphonenya, terlihat dia sedang memencet beberapa tombol.

"Bukannya kalian cuman bertiga?" tanya Ukai-san. Ryota tersenyum manis, "Kalau begitu, bagaimana jika Keishin-san juga ikut?"

"Aku juga?" Ukai-san menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kami kan hanya bertiga." Tidak seperti diduga, Karmalah yang membalas Ukai-san. Ryota menyeringai sambil melihat adiknya, kilatan nakal terlihat di kedua bola matanya, "Hm, kalau begitu bagaimana kalau kita ajak mereka?"

"Ooh, ide bagus." Ukai-san yang mengerti langsung setuju, sementara [Name] yang juga mengerti menggelengkan kepalanya kuat, "Jangan!"

"Ara? Kenapa? Hubungan kalian kan sangat sangat baik." Ryota menyeringai nakal. Manusia satu ini, benar benar deh. [Name] menahan rasa kesalnya dan menggelengkan kepalanya berkali kali lagi, "Tidak tidak tidak tidak tidak!"

"Ara, aku sudah menghubunginya," ujarnya sambil menunjukkan ruangan chatnya dengan dua orang. Manusia ini...

Sebelum [Name] membalas, suara mobil terdengar dan tak lama kemudian suara tersebut beralih ke suara langkah kaki yang terdengar buru buru. Ryota bersenandung, ini cukup cepat. Kemudian pintu terbuka memunculkan seorang pria dan seorang wanita.

Pria tersebut memakai baju berwarna hitam dan celana voli berwarna putih, rambutnya coklat gelap dengan mata yang senada dengan warna bajunya.

Kemudian yang wanita datang langsung memeluk [Name] yang berusaha untuk menghindar, namun gagal, kini [Name] berada di pelukan wanita yang warna rambut dan matanya berkebalikan dengan si pria. Wanita itu juga menggunakan pakaian yang berkebalikan dengan si pria, baju putih dan celana voli hitam.

"Hayaaan, apa kabaar?" Wanita itu dengan semangat bertanya sambil memeluk [Name] dengan erat. Gadis yang berada di pelukannya berusaha melepaskan diri namun gagal jadi dia hanya membalas, "Aku baik, Erika-san."

Dan sesi perkenalan diri dimulai.

Pria yang baru datang tersebut bernama Ishikawa Yuki, salah satu pemain nasional Jepang dan berada di posisi Outside Hitter. Sementara yang wanita bernama Erika Araki sama juga salah satu pemain nasional Jepang dan bermain di posisi Middle Blocker. Keduanya sama sama kapten di tim mereka.

Baik kita mulai saja! Game terakhir.

Tim 1 : [Name], Ryota, Karma, Ukai-san, Yuki, dan Erika.

Tim 2 : Daichi, Kageyama, Hinata, Tanaka, Asahi, Tsukishima, dan Nishinoya yang mungkin berganti di tengah permainan karena posisinya sebagai libero.

🏐🏐🏐

Anggota Karasuno yang bermain sekarang tiduran terlentang di lantai karena saking lelahnya kecuali Tsukishima dan Yamaguchi yang bersandar ke tembok. Sementara Hinata juga tidak istirahat melainkan meminta tips dari Erika, karena posisi mereka sama. Karena Hinata lucu, tentu saja tips tips tersebut diberikan.

Setelah diringkas, pemain yang belum kalah adalah Ryota. Tim yang beranggotakan dirinya pasti menang. Mengesalkan.

🏐🏐🏐

𝕋𝕠 𝕓𝕖 𝕔𝕠𝕦𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖𝕕...

Funfact, temen yang dipanggil Ryo beneran ada di dunia asli loh. Walaupun soal warna sm rmbut itu ngarang. Btw ini ngarang ya, g ada di canonnya.

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang