19

2.7K 253 25
                                    












Satu pekan berada di tanah suci para wibu, akhirnya sampai pada waktu dimana mereka harus pulang. Itupun masih harus dengan drama yang diciptakan oleh Jimin. Jungkook kesal bukan main, temannya itu bukan lagi anak lima tahun yang mana setiap rajukannya harus dituruti. Dia laki-laki dewasa, seharusnya dia mengerti jika sudah tidak ada waktu lagi untuk basa-basi karena pesawat mereka akan segera berangkat.

Dia malu dilihat orang-orang karena Jimin merengek, untung tidak dipanggil petugas bandara. Itupun setelah Yoongi memberikan sedikit treatment khusus. Halus dan kasar, setelah disayang lalu ditendang.

Hampir tengah malam ketika mereka mendarat di Seoul, tugas Jungkook banyak hari itu. Pertama adalah mengantarkan Jimin pulang ke rumahnya sampai selamat di depan ibunya. Setelahnya juga melakukan hal yang sama pada Taehyung. Mengantarkannya untuk pulang sampai tempat tinggalnya. Tentu degan sikap gentleman yang selalu dia tunjukan.

"Mau pulang sekarang?"

"Iya, biar kamu bisa langsung istirahat."

Taehyung mengernyit heran, memang kalau ada Jungkook di flatnya, apakah dia tidak akan bisa beristirahat. Seingatnya, mereka sudah terlampau sering tidur bersama. Dalam arti yang sebenarnya, bukan saling meniduri.

Sayang setelah Jungkook mengiyakan apa pertanyaan Taehyung, keberadaannya tidak kunjung pergi juga. Keduanya masih di ambang pintu yang terbuka. Taehyung menjadi bingung, apa dia melewatkan sesuatu sehingga Jungkook sampai harus menunggunya.

"Kenapa lagi? Apa ada yang tertinggal?"

Senyuman yang menurut Taehyung terlihat aneh muncul di wajah Jungkook. Apa yang menjadi alasan kenapa pemuda itu tidak kunjung pergi memang karena memiliki maksud tertentu.

"Mau yang seperti Jimin dan Yoongi," ungkap Jungkook dengan wajah malu.

Gestur tidak bisa diam dengan kedua telunjuk tangan menyatu di depan dadanya. Dia mengatakannya dengan suara seperti anak kecil.

Tapi detik berikutnya dia yang menjadi kaget sendiri karena Taehyung memberikan kecupan di salah satu pipinya.

"A-apa masih kurang?"

Tanya Taehyung karena Jungkook terlihat terbengong di tempatnya.

"Yang satu lagi belum," dia berusaha keras untuk tidak mengeluarkan suara kikikan senang. Taehyung tanpa segan menciumnya di pipi Jungkook yang satu lagi. Kali ini lebih lama daripada yang sebelumnya.

Jungkook lalu menggeleng pelan, masih dengan wajah bodoh yang belum bisa dia singkirkan. Namun sebelum pergi, dia masih sempat mengatakan sesuatu pada Taehyung.

"Nanti kalau dicium lagi, aku mau di sini," tunjuknya pada bibirnya sendiri lalu berbalik dengan cepat. Separuh berlari meninggalkan Taehyung yang gantian terbengong di ambang pintu flatnya.
















Trapped



















Ini baru beberapa hari setelah liburan mendadaknya selesai. Awal minggu yang seharusnya dia mulai dengan penuh semangat justru malah membuat Jungkook loyo. Kurang istirahat karena mengebut menyelesaikan tugas-tugasnya yang terbengkalai. Begitu pun yang terjadi pada Taehyung, hingga sedikit sulit dihubungi karena sudah pasti dia banyak menghabiskan waktunya untuk mengejar apa yang tertinggal.

Jungkook galau, makan siangnya setelah menyelesaikan jam kuliah terasa hambar ketika dia memakannya. Keberadaan sahabat dekatnya juga tidak memberikan banyak fungsi. Kekesalannya bukan main malah makin menjadi melihat Jimin dengan senyum sumringah yang terlihat menjengkelkan di mata Jungkook sekarang. Dia menebak-nebak jika hubungan Jimin dengan sepupunya pasti memiliki banyak perkembangan sehingga membuat sahabatnya itu terlihat kelewat bahagia, malah mirip seperti orang gila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRAPPED [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang