14

4.8K 542 57
                                    








Jungoo kalau sedang video call sama Tae, tangannya ada di bawah meja gerak-gerak.

Lagi garuk kaki, ada yang gatal.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Jimin itu bisa dikatakan selevel dengan Jungkook. Seperti berbagi pikiran, karena sudah lama berteman jadi tahu kebiasaan masing-masing. Juga soal main ke rumah, dia memang tidak ada rasa sungkan lagi datang ke rumah Jungkook yang dia anggap rumah keduanya. Biar ketika bertengkar dengan ibunya bisa enak ketika kabur. Sayang Jimin tidak pernah. Dia kebanggaan orang tuanya, anak mama yang selalu disayang ibunya. Tentunya sama seperti Jungkook, Nyonya Park masih menganggap anaknya lurus seperti jalan panjang bebas hambatan. Ya kecuali dengan banyak tikungan, namun orang tuanya masih bisa memaklumi. Tuan dan Nyonya Park tahu semua kelakuannya, Jimin suka mengkoleksi perempuan. Tapi yang namanya kasih sayang orang tua, dua orang tuanya tidak pernah menyalahkannya.

"Tidak apa-apa kamu punya banyak cadangan, asal nanti menikah hanya dengan satu."

Begitulah jalan hidup Jimin setelah mendapatkan kata-kata mutiara dari ayahnya. Dia tidak akan ragu. Mati satu tumbuh seribu.

Namun yang sekarang memerangkap hatinya adalah satu. Bukan perempuan, melainkan makhluk bertitid seperti dirinya. Sepupunya Jungkook, galak-galak Jimin tetap suka. Daripada diacuhkan, itu malah menyakiti hatinya. Malahan itu sisi gemas yang dia suka dari Yoongi. Sok tidak mau juga.

Sayangnya karena Yoongi tidak tinggal di dekatnya, dia tidak bisa banyak-banyak meluapkan rasa cintanya. Jangankan mau saling sentuh sampai menjalankan apa yang sering dia lihat di situs streaming berlatar hitam degan logo tulisan putih orange yang sudah dia bookmark dalam browsernya. Mau bertanya kabar juga jarang. Bukan Jimin yang enggan, dia rutin menanyakan kabar Yoongi tiga kali sehari. Tapi Yoongi yang cuek, membalas pesan Jimin juga kalau ingat ditelpon malah marah-marah. Padahal Jimin suka kangen ingin mendengar suaranya kalau sedang mengomel cepat dan panjang seperti kereta.

Tapi ada waktu dimana Jimin sudah tidak tahan. Bukan tidak tahan karena ingin praktek apa yang sudah sering dia lihat.

Kebelet ingin bertemu Yoongi maksudnya. Kalau nanti dapat lebih juga boleh, Jimin malah bersyukur.

Dia sudah memikirkan rencana untuk pergi ke tempat Yoongi, menyeberangi lautan di negeri sebelah yang tidak berapa jauhnya. Sayangnya dia tidak diijinkan pergi sendiri oleh Nyonya Park. Karena terlalu sayang dengan Jimin, takut ada apa-apa kalau pergi sendiri. Dia baru membolehkan jika Jimin pergi ada yang menemani.

Bersyukur dia memiliki sobat yang bisa diandalkan.

Niatnya kali itu ingin mengajak kompromi Jungkook, dengan datang pagi-pagi sekali ketika dia sendiri yakin jika sobatnya belum bangun. Benar ketika masuk hanya ada ibu Jungkook yang mempersiapkan banyak hal ketika pagi dan menyuruh Jimin untung langsung masuk ke kamar Jungkook sendiri.

TRAPPED [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang