S2 18. RENJUN 🦊🎨

283 69 17
                                    

"Nggak papa hyung, ta-tapi Jin Ae... Jin Ae, Jason hyung, sama Andy, kita masih gak tau mereka ada di mana dan bagaimana keadaan mereka?" kata Jeno sambil menangis, Doyoung yang melihat itu juga malah ikut menangis, bukannya menjelaskan yang ingin Jeno ketahui. Jadilah mereka berdua menangis bersama.

"Kalian! Kami bertiga baik-baik saja! Jangan murung begitu!" teriak Mark dari kejauhan bersama dengan Jaemin dan Jisung. Tentu saja hal itu membuat Haechan, Chenle, dan Jeno langsung melepaskan pelukan dari hyung mereka dan berlari ke arah tiga orang yang selalu mereka pikirkan sejak sampai di pulau itu.

 Tentu saja hal itu membuat Haechan, Chenle, dan Jeno langsung melepaskan pelukan dari hyung mereka dan berlari ke arah tiga orang yang selalu mereka pikirkan sejak sampai di pulau itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huwaaaaaaaaa... Ini beneran kalian kan? Beneran kan?" tanya Chenle sambil sedikit menitikkan air mata. Padahal tadi dia bersikap biasa saja bahkan sampai seperti menganggap kalau mereka lagi liburan di pantai, tapi sebenarnya itu hanya pengalihannya saja agar tidak menangis.

"Tuh kan, firasat gua pasti selalu benar! Lu aja Le yang nggak percayaan..." kata Haechan sambil menangis.

"Jaemin, lu kenapa gak bilang dulu kalau mau nyusul Mark hyung sama Jisung?" lanjut Jeno yang juga menangis. Dia gak panggil nama samaran mereka karena tiga orang itu udah lepas penyamaran mereka. Sementara respon tiga orang yang menjadi objek kekhawatiran, malah tertawa karena ekspresi dari orang-orang yang ada di hadapan mereka.

"Udah-udah, jangan nangis lagi! Jelek ih kalian kalau nangis. Ngomong-ngomong, Ren-" belum sempat Mark menyelesaikan perkataannya, suara teriakan seseorang sudah menghentikannya.

"ISEUL! Iseul, kamu di mana?" teriak WinWin.

"Iseul, tolong jawab! Renjun, kamu ada di mana? Ini gege..." WinWin terus memanggil Renjun, bahkan menggunakan Bahasa Mandarin, tapi tetap tidak ada jawaban dari yang punya nama.

"Huang Renjun!" teriak lsgi WinWin.

"Ha, Iseul!" Haechan yang sadar langsung berlari ke tempat ia menyuruh Renjun untuk menunggu bersama Pembajak 1.

"Ayo ikut aku!" ajak Haechan disela larinya dan langsung diikuti oleh yang lainnya, tentu saja kecuali Taeyong, Doyoung dan Ten yang sedang berbicara dengan Taeil dan Yuta terkait pengevakuasian para penumpang pesawat, serta kelima anggota DREAM sisanya.

...

"Lah? Iseul!" kaget Haechan saat melihat Renjun tergeletak tidak sadarkan diri.

"Jun? Renjun, ayo bangun! Jangan tiduran di sini! Renjun!" kata WinWin sambil menangis dan menepuk-nepuk pipi Renjun, tapi hal tersebut tidak berguna karena Renjun masih saja tidak membuka matanya.

"Ini Renjun kenapa?" tanya Kun.

"Aku juga nggak tau hyung, terakhir pas aku pamit buat bikin tanda SOS dia masih baik-baik aja. Walaupun kondisinya kayak agak lemas siih, makanya aku suruh dia tunggu di sini biar dia bisa sekalian istirahat." kata Haechan, dia juga sangat khawatir dengan Renjun ditambah orang yang terakhir melihat Renjun dalam keadaan sadar adalah dirinya.

UNDERCOVER [NCT FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang