Menceritakan tentang seorang putri kerajaan besar bernama Wang Ji Luzi yang mencintai jendral dikerajaannya sendiri Li Yuanji, sebuah cinta pertama yang membuat dirinya berubah total menjadi wanita yang tak disangka sangka.
Menjalani hidup ditengah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak ada obat yang lebih manjur melebihi cinta keluargamu" Elawas
❄️❄️❄️❄️❄️
Kediaman Rajawali, Pangeran kedua. (20+)
Dengan tergesa gesa Wei Mei mei memasuki kamarnya yang masih gelap, ia menghentikan langkahnya saat mendengar suara desahan wanita yang tak jauh dari tempatnya berdiri, tak lama ia pun mendengar desahan seoarang pria yang sangat ia yakini adalah suara suaminya.
Dengan air mata yang menetes Meimei membatin seraya menekan dadanya yang kian sesak "lagi lagi seperti ini"
"Hhuaangg.....Akku...akhhhhhh"teriak wanita itu
"Sshhhhh...sedikit lagi sayang...ahh...shhhh...kau benar benar nikmat sshh..."
Suara ranjang dan desahan desahan kedua insan yang sangat dikenali meimei, mewarnai gelap nya Susana malam itu.
"Ahhh...aku akan keluar..."teriak si Huang yang membuat tubuh Meimei terjatuh ke lantai dengan perasaan yang semakin hancur.
"Oouhh...tidakkkk....ahhh....ahhh...ahh...ahhhhhh....."rancau tak jelas wanita itu yang menikmati kenikmatan diatas penderitaan sang istri sah yang sudah tak kuat menahan tangisnya.
"Kau mengeluarkan didalam Huang"teriak wanita itu kesal.
"Tak apa...bukankah bagus jika kau hamil anakku terlebih dahulu...ahh apa jangan jangan dia sudah terlebih dahulu membuahimu"
"Tidak...aku dan dia bahkan jarang bertemu dan sama sekali tidak pernah berhubungan intim lagi...kau tau dia sangat sibuk... lagi pula untuk apa aku melakukannya dengan dia jika aku hanya mencintaimu"
"Karna begitu kau harus hamil"
Mendengar percakapan kedua insan itu membuat Meimei menutup mulutnya seakan menyembunyikannya isakannya, dan juga ketidakpercayaan nya.
"Aku akan pergi...jika istrimu melihatku...akan terjadi kejadian seperti dulu"ucap wanita itu.
Sadar akan posisinya Meimei bangun dan meninggalkan kamarnya sebelum wanita itu melihatnya terlebih dahulu
Dengan hati yang hancur Meimei pergi meninggalkan kamarnya.
"Lagi lagi kalianmenghancurkanku"
Dengan langkah pelan Meimei pergi menuju ruangan bacaanya, air mata yang tak kunjung berhenti menjadi saksi kehancurannya yang kesekian kalinya.
