ELAWAS - Keluarga Iblis

38 2 0
                                    

Kediaman Phoenix, Permaisuri Ming.

Lama saling tatap kasiar Wang dan permaisuri Ming membuat luzi menguap besar "huaaaaahhhh"

Mendengar itu membuat suasana canggung kembali terjadi, kaisar yang mulai menggaruk kepalanya yang tak gatal itu pun mulai duduk di tepi ranjang Permaisuri seraya berkata "maafkan aku"

Tersenyum manis, permaisuri Ming bertanya "apa kau terluka yang mulia"

Menatap dalam manik permaisuri yang telah membuatnya jatuh hati ini, kasiar wang terseyum lembut "aku baik baik saja...lebih baik saat melihatmu membuka mata"

Merasa canggung setalah mengucapkan perkataan yang jauh dari sikap buasnya, kasiar Wang bangkit seraya berujar "baiklah...kau harus lebih banyak istirahat...dan luzi kau juga ikut pergi kekediamanmu...aku akan mengirim banyak pasukan penjaga disini agar membuatmu tenang...dan aku akan melanjutkan perkerjaanku"

"Pekerjaan apa itu yang mulia...bisakah kau tetap disini"tanya Permaisuri hati hati dengan menundukkan kepalanya malu.

"Aku akan tetap berjaga jaga...karna serangan susualan akan datang kapan saja"ujar kaisar Wang yang mulai berlalu dari dalam kamar Permaisuri Ming.

"Aku juga pamit ibu"

Tersenyum dan menganggukkan kepala, permaisuri Ming berujar "baiklah"

Berjalan keluar diikuti alin yang berjalan disampingnya, luzi terkejut kala kasiar Wang menarik tangannya "apa benar yang dikatakan tabib jika kau meminumkan darahmu kepada ibumu zi'er"

"Tidak ayah... aku tak sengaja menumpahkan darahku diatas mulut ibu"

Menganggukkan kepalanya, kaisar Wang menggores luka ditangan hingga mengeluarkan darah segar yang menetes membasahi tanah "apa yang kau lakukan ayah"

"Berikan tanganmu....maafkan aku"ujar kasiar kala menggores telunjuk luzi sedikit hingga darah keluar dari luka kecil itu, ia meneteskan darah luzi di sobekan lukanya, namun tak terjadi apa apa.

Dengan cepat ia menyedot telunjuk luzi dan membuang ludahnya kesembarang arah, setelah itu ia mencium tepat di luka luzi yang telah ia buat seraya berkata"maafkan aku"katanya tak memperdulikan luka yang ia dapat sendiri.

Berjalan menuju kediamannya, ia masuk kedalam kamarnya seraya mengambil pedang naganya dan langsung kembali berjalan keluar menuju benteng kerajaanya, guna berkumpul bersama para jendral lainnya, sesampainya disana ia duduk di tempat yang telah disediakan untuknya seraya mengangkat tangan kanannya hingga membuat sorakan para prajurit lainnya berhenti.

Saat duduk, ia hendak mengambil minum dimeja namun pandangan matanya berhenti saat melihat luka yang kini sudah mengering bahkan hampir tak berbentuk lagi, ia mengeryitkan kedua alisnya, namun segera kedua matanya membola sempurna kala mengingat luka yang ia dapat ialah luka yang ia buat guna percobaan darah dari luzi.

"Darahnya benar benar bisa menumbuhkan luka"gumam kaisar Wang tak percaya akan kenyataan yang ia dapatkan.

"Ada apa yang mulia"ujar jendral xu yang duduk tak jauh dari kaisar Wang itu mendengar gumaman kecil dari kaisarnya.

"Tidak ada"ujar kasiar Wang menutupi apa yang ia fikirkan "jika aku memberi tahu lainnya maka luzi akan menjadi incaran semua orang... mengeluarkan banyak darah untuk obat juga bisa membuatnya mati kehabisan darah"batin kasiar Wang.

Dengan tegas nan datar kaisar Wang tanya"kalian mungkin tadi dengar berita tentang darah putriku yang menyembuhkan Permaisuri Ming bukan"tanya kasiar Wang yang dijawab dengan anggukan para jendral serta prajuritnya, dengan tegas kaisar Wang berujar "itu semua bohong...aku sudah membuktikan nya, tentang kesembuhan Permaisuri itu karna keajaiban bukan karna darah putriku"

Enternal Love As White As Snow✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang