ELAWAS - Pernikahan Dua Cinta

61 4 0
                                    

Beberapa Minggu Kemudian.

18+

Suara burung menyambut pagi menjelang siang hari ini, hari yang cerah juga suasana yang tentram, kain merah bergelantungan di seluruh penfuru Istana, diluar kerajaan pun para rakyat sedang menikmati perayaan yang dibuat kaisar khusus untuk para rakyat, tak lupa kaisar memberikan banyak emas, pakaian dan harga lainnya sepeti tanan, hewan dan lainnya.

Mereka sangat bahagia kala mendengar pernyataan jika hari ini adalah hari pernikahan tuan putri luzi, pernikahan yang membuat pelangi ikut menghiasi kerajaan ditengah terik matahari, sebuah pemandangan yang amat sangat mustahil namun nyata, semakin siang lebih bahagia pula kala mendapat kabar jika tuan putri dan jendral besar telah resmi menjadi suami istri, mereka pun bersiap berdiri disamping jalan guna menyambut iringan pengantar pengantin kearah kediaman jendral Li.

Cukup lama hingga suara terompet berbunyi cukup nyaring dan juga iringan musik klasik yang mengiringi setiap jalannya Tandu milik tuan putri, terlihat dengan jelas tandu yang dibawa oleh dua kuda, disampingnya ada kuda yang ditunggangi jendral Li yang kini berpakaian merah terang khas pengantin, dibelakangnya ada rombongan istana yang mengikuti tandu sang putri, terlihat juga para anggota kerajaan yang berdiri didepan gerbang istana dengan mata yang berkaca kaca.

"Dia hanya pindah bukan pergi"batin Meimei yang masih menangis sesegukan melihat Tandu luzi yang kian menjauh.

"Aku tidak akan meninggalkanmu ayah, apapun yang terjadi, pernikahanku bukan perpisahan untuk kita, karna kau adalah pria pertama pemilik hati terdalam ku"ucapan luzi menajdi penguatnya disela sela air mata yang kian menetes deras.

Didalam Tandu, luzi tak henti hentinya meneteskan air matanya, ia tak peduli dengan riasan wajahnya, ia begitu sedih saat melihat banyak orang yang menangisi nya, hari ini adalah hari bahagaia sekalian tersedih yang ia rasakan.

Kediaman Jendral Li.

Masuk kekediamann jendral Li, luzi keluar dengan menerima uluran tangan suaminya, tersenyum dibalik tudung merahnya, luzi menggenggam erat tangan suaminya itu, masih sempat tak menyangka jika ia menikah dengan orang yang selama suka dan duka mendapatkan pengorbanan nya, maju dan mundur rasa yang ia punya tak mampu menghapus rasa cintanya, menikah dengan cinta pertamanya termasuk impiannya.

Didalam mata jendral Li pun tak kalah memancarkan cinta yang begitu besar untuk wanita yang kini menjadi istrinya, ia mencintai junjungannya ini sudah begitu lama, ia menyimpan rasa ini sendiri hingga rapi didalam hatinya, rasa tak percaya diri membuatnya mundur berkali kali namun takdir mendorongnya tetap maju dan kini ia telah berhasil membawa cinta pertamanya itu masuk kedalam kediamannya, dan kedepannya akan menjadi permaisuri dan juga nyonya di kediamannya.

Menggandeng tangan suaminya dengan senyuman yang tak pudar hingga ia masuk kedalam kamar pengantin ya dan juga akan menjadi kamarnya dengan jendral Li kedepannya dan seterusnya.

Jendral Li mendudukkan istrinya di ranjangnya, dan segera membuka kain penutup diwajah luzi, terpampang sudah wajah cantik dengan mata yang sedikit membengkak, melihat itu jendral Li mencium kedua mata luzi "sudah cukup mengisinya....mulai besok isilah hatimu dengan kebahagiaan"ujarnya.

Melihat bibir luzi terseyum, membuat tangan jendral Li menyentuh bibir itu seraya berucap "aku pernah menyentuh bibir ini sekali"ujarnya yang membuat tubuh luzi bergetar.

Melihat respon dari luzi , jendral Li terseyum dan langsung mencium leher luzi lama, tak hanya mencium ia bahkan menjilat dan menyesap leher luzi, puas dengan leher ia turun kebawah hingga dibagi, tangannya pun membantu aksinya dengan membuka jubah luar bagian hanfu luzi, menatap manik mata luzi dan menatap tubuh luzi yang kini tertutup kain tipis berwarna merah membuat tubuhnya meremang "bukankah ini masih sore"tanya luzi hati hati dengan suara parau.

Enternal Love As White As Snow✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang