Menceritakan tentang seorang putri kerajaan besar bernama Wang Ji Luzi yang mencintai jendral dikerajaannya sendiri Li Yuanji, sebuah cinta pertama yang membuat dirinya berubah total menjadi wanita yang tak disangka sangka.
Menjalani hidup ditengah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku menyesal karna terlambat menyadari cintaku yang begitu besar untukmu" Elawas
❄️❄️❄️❄️❄️
Kerajaan Wang.
Dalam sidang di aula kerajaan Permaisuri Ming akan dihukum mati karna telah mencoba membunuh putri dari kerajaan Liu dan juga telah berhasil membunuh putri dari Mentri Xin yang telah menjadi Mentri setia di kerajaan Wang.
Karna pengakuan besar dari permaisuri sendiri membuat Hua Jing dan kaisar tidak bisa berkutik lagi dan hanya pasrah dengan pilihan yang telah dipilih oleh Permaisuri.
Saat kedua tangan Permaisuri Ming diikat kasar oleh perajurit penjara bawah tanah, kasiar Wang dengan marah menggengam erat pinggiran singgasananya, ia sangat tidak terima permaisuri nya diperlakukan seperti itu, ditambah sebelum berbalik pergi Permaisuri tersenyum manis kepada kasiar Wang yang tanpa diduga membuat air mata kaisar Wang jatuh.
Heran dengan dirinya Kaisar Wang menyentuh bulir air yang jatuh dari matanya, menatap air itu dari tangannya dan memandang punggung permaisuri nya yang kian menjauh.
Tak terkecuali putra mahkota yang juga mendapat senyuman manis ibunya tak kuasa menahan air matanyanya yang kian mengalir deras.
Sebelum benar benar memasuki tahanan, kaisar mengizinkan Permaisuri untuk menikmati malam terakhir nya untuk menikmati hobinya di sebuah paviliun kayu dekat dengan penjara bawah tanah.
Dengan senang hati permaisuri mulai memainkan sebuah kecapi kesayangannya dan memetik senar mengalunkan sebuah lagu yang amat sangat menyayat hati.
Dari kejauhan kasiar datang berjalan mendekat melihat permaisurinya yang sedang mengalunkan sebuah lagu yang amat sangat menyesakkan didadanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa menggangu kaisar menikmati alunan dari petikan tangan permaisuri nya seraya memejamkan matanya dan lagi lagi tak terasa ia kembali mengeluarkan air mata.
