ELAWAS - Putri Mahkota Yang Baru

48 3 0
                                    

Tiga hari kemudian

Kediaman Mentri Wei.

Terlihat' pucat dibalik gaun putih bersihnya, Meimei tak bosannya menunduk didepan patung dewa, beberapa menit kedepan ia akan menyandang status resmi menjadi seorang istri, cinta dan pengorbanan untuk mendiang mantan suaminya sudah ia kubur dalam dalam namun menikah kembali bukanlah hal yang ia inginkan, ia hanya ingin menikmati hidup jauh dari keramaian, menikmati kesendirian dalam kesunyian itulah yang ia impikan, namun lagi lagi takdir berkata lain.

Suara langkah kaki membuyarkan lamunannya, terlihat dengan jelas orang orang kerajaan yang membawa gulungan besar yang ia junjunh diatas kepalanya "TITAH KAISAR"ucap pria itu yang langsung membuat semua orang yang berada didalam rumah ini pun bersujud.

"Putri Wei Meimei wanita suci dan bersih alami dengan keindahan dan keagungannya mendapat gelar lotus suci, dengan keindahan dan kesuciannya ia akan menyinari negara dengan keindahan dan kebaikannya tanpa memandang ras dan juga kasta, dengan sangat terhormat rombongan kaisar akan menuntun perjalanan putri Meimei sampai tiba di altar suci"

Deg..

"Menikah dengan anak jendral apakah sehormat ini"batin Meimei tak mengerti.

Menganggukkan kepala, para pelayan wanita mendatangi Meimei dengan membawa mahkota berlian, mereka pun memasangkan mahkota itu dengan teliti dan hati hati.

"Dengan ini Putri Mahkota yang baru akan memasuki kereta kuda kehormatan"

Degg...

"Putri mahkota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Putri mahkota....aku....Hua Jing....hah...benarkah"batin Meimei bertanya tanya disela langlah kakikanya berjalan menuju kereta kuda yang berhias emas, ia duduk diatas kursi didalam kereta yang tak berdinding, ia bisa melihat dengan jelas orang orang yang memperhatikan nya dengan jelas dan juga sebaliknya, dengan perasaan yang campur aduk Meimei memicit pangkal hidungnya seraya menghembuskan nafas berkali kali ke kembali mengingat senyuman di wajah luzi kala itu, sempat curiga kenapa luzi diam dan tak berbuat sesuatu kala keputusan dari kaisar keculai ia juga setuju dengan keputusan kaisar, terseyum miring Mei mei bergumam "kau adalah korban pertama yang akan kumakan luzi"

Kereta pun mulai berjalan, terlihat para rakyat menyambut dan menyirami Meimei dengan taburan bunga dan sorakan meriah, rakyat berdiri sepanjang jalan hingga didepan gerbang istana tak henti hentinya menyoraki kedatangan Meimei, cuaca yang cerah, angin yang segar ditambah burung burung yang bernyanyi membuat suasana indah dihari itu, saat kereta masuk kedalam gerbang istana sudah disambut dengan rakyat yang juga sudah berkumpul di halaman utama kekaisaran, halaman yang amat sangat luas kini penuh dengan rakyat yang memberikan jalan untuk kereta sang putri mahkota yang baru, hingga diujung kereta berhenti saat tepat didepan karpet berwarna merah yang membawa kealtar pernikahan, diatas terlihat para keluarga kerajaan sudah menunggu dengan terseyum lebar yang tak luntur diwajah mereka.

Enternal Love As White As Snow✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang