22. S

825 157 9
                                    

ƈɧąɛŋŋıɛ
ıŋɬɛཞŋąɬıơŋąƖ Ɩơ۷ɛ
Just fanfiction, not real
Enjoy reading
Let's read!


Drrtt!!! Drrtt!!

Rose menatap hp ini. Kemudian dia angkat namun kaget saat Chae terbangun lagi kemudian berbalik dan menendangnya.

Dia tersungkur di tanah. Tapi masih bisa gerak, angkat badan buat nyandar. Saat itu Chae berdiri, mengambil hpnya dan dia angkat.

" Hallo?"

" Chae, dimana!? Krystal tidak bisa memotong kabelnya!"

" Bom apa?"

" Bom waktu. Di dalam taxi!"

Chae menatap Rose kemudian dia dekati.

" Kabel warna apa?" Tanya Chae. Pada Rose yang memberi gelengan.

" Kamu yang pasang! Jadi apa!?" Tanya Chae.

" Biarkan dia meledak!" Jawab Rose buat Chae menyeret badan Chae kemudian dia hantam ke tembok lagi dengan kuat.

Meski adek! Tetap, kesalahan bukan untuk dimanja!

" Jangan menyuruh aku untuk menghajarmu~" Ucap Chae, menatap intens mata Rose.

°°°

" Dia mematikan telponnya!" Kata Lisa barengan sama Krystal yang berdiri, menarik tangan Lisa untuk lari.

Dooaaarrr!!!!!!!!!!!!!!

Mobilnya terpental ke atas, hancur menyebar serpihan bakar.

Krystal termundur-mundur saat Lisa mendelalak melihat taxi itu benar-benar meledak. Untung tidak ada korban jiwa!

" FBI!?" Tanya polisi, mendekati mereka dengan terburu-buru.

" Yes!" Jawab Krystal sambil terengah-engah.

" Ada bom di gedung pasar ikan! Bom rakit!"

" What!?" Kaget Krystal, nganga lihat Lisa yang akhirnya jalan duluan, kemudian mereka lari kecil untuk masuk ke dalam mobil polisi, menuju TKP.

" Lisa!!" Panggil Krystal buat Lisa berhenti.

Dia ngeliat Krystal yang lari deketin pengendara motor untuk meminjam motornya. Akhirnya Lisa menutup kembali pintu mobil polisi. Datang lari mendekati dan dia langsung naik setelah Krystal di perbolehkan meminjam motornya.

Vrooommm!!!!!!!!! Ngebut sudah Lisa di jalanan ramai ini perihal masyarakatnya yang tidak tenang akibat bom dimana-mana.

°°°

Bruugg!!!!

Rose terguling di tanah. Chae jalan mendekat setelah dia habisi adeknya dengan pukulan.

Rose masih bisa berdiri. Dia menyaut potongan besi kawat yang ujung tajam.

Chae hanya memperhatikan dan membiarkan Rose menyerang dengan benda itu.

" Jika aku yang mati, apa kamu menangis?" Tanya Chae.

Rose memberi gelengan. Hati dan otaknya sudah keras sekarang.

" Biar orang tua melihat betapa bahagianya kita di kehidupan masing-masing." Jawab Rose yang berlari ke arah Chae.

Kakaknya tidak tinggal diam. Dia langsung lari kemudian menyeret kaki, menarik kaki kanan Rose kemudian dia kunci dan dia pukul wajahnya.

Benar-benar babak belur Rose di buatnya. Bahkan hidung sudah berdarah dan dia lemas disana dengan mata yang terpejam-pejam.

International Love [Cerita 2021] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang