12

388 30 5
                                    

⚠️BERISI ADEGAN MATURE

===============================
"Tetap, diam. Ya ampun, Ji Naya, kali ini aku serius!"
===========================


Ji Na menelan ludah dengan susah payah ketika Min Tae Gu menyelinap keluar dari ruangan. Jantungnya bergemuruh dan kulitnya yang panas terasa terlalu kencang karena menunggu suatu kontak yang mengerikan.

Pintu terbuka. Terdengar suara lelaki terkekeh. Ada suara-suara orang masuk ke apartemen. Suara perempuan terkikik dan... suara-suara ciuman. Kening Ji Na berkerut. Sesuatu dalam tawa maskulin itu kedengarannya akrab.
Min Tae Gu akan sangat marah kepadanya jika dia bergerak, tetapi. dia tidak dapat menahan diri.

Ji Na mengintip dari balik sudut tepat pada waktunya untuk melihat Tae Ho benar-benar jatuh ke apartemennya bersama seorang perempuan yang sangat cantik.

Mereka bergumul.
Di dalam apartemennya.

Dengan murka, Ji Na berdiri nyaris bersamaan dengan Min Tae Gu yang melangkah dari balik sofa, dengan senjata terbidik ke arah dua penyusup itu.

Tak menyadari bahaya, Tae Ho menutup pintu dengan sebelah tangan, kemudian mengerang dan meremas bokong perempuan itu.
Bayangan menutupi mereka yang sedang saling memeluk, meraba, mencium, dan bergerak sambil bersandar ke dinding untuk saling menekan, kemudian menjauh lagi.

Amarah menggelegak dalam diri Ji Na, semakin dahsyat karena seluruh kejadian yang baru saja dia alami, dan setiap saat bisa meledak. Namun, dia menahan diri.

Dia bisa melihat kebingungan Min Tae Gu di belakang sofa. Min Tae Gu tidak menurunkan senjata, tetapi menyalakan lampu.
Saat itu juga, si perempuan memekik dan Tae Ho tersentak, memandang berkeliling. Mereka sama- sama memucat.

"Biarkan aku menebak," Min Tae Gu berkata. "Kim Tae Ho ssi?"

Mantan tunangan Ji Na yang idiot tergagap dan bersandar lemas ke dinding, menggunakannya sebagai tumpuan. Perempuan di sampingnya memeluk Tae Ho erat-erat, ngeri, tidak yakin. Mereka berdua kelihatan kacau. Mabuk minuman keras atau obat-obatan terlarang. Mungkin keduanya.

Ji Na berdeham. "Tae Gu ssi?"

Tanpa memandang Ji Na, Min Tae Gu menyahut, "Ya?"

"Sudah cukup aman bagiku, kan?"

Min Tae Gu tidak langsung menjawab. "Sebentar."

Tae Ho mengernyit ketakutan saat Min Tae Gu berjalan ke arahnya. Tae Gu mengulurkan tangan dan berkata, "Kunci-kuncinya."

Tae Ho segera menyerahkan kunci dengan gemetar. Setelah memasukkan kunci ke saku, ia menggeledah Tae Ho dengan menepuk-nepuk kasar punggung, bagian belakang, kaki, dan lengan Tae Ho.

Itu tidak perlu, Ji Na yakin, tetapi dia tidak menghentikan Min Tae Gu.

Tidak menemukan apa-apa, Min Tae Gu mendorong mantan kekasih Ji Na ke sebuah kursi.
Ji Na melangkah keluar dari dapur. "Apa yang kaulakukan di sini, Tae Ho ssi?"

Lega karena akhirnya melihat Ji Na, Tae Ho langsung berdiri. "Ji Na Ya, syukurlah!"

Min Tae Gu mendorongnya kembali ke kursi dengan sangat keras sehingga kursinya hampir terbalik. "Duduk."

Merasa takut, Tae Ho menatap Ji Na untuk meminta bantuan, dan melihat Ji Na tenang serta terkendali membantunya untuk tenang juga. Ketika kepanikannya mulai mereda, dia bisa memperhatikan keadaan sekeliling, dan menyadari keadaan apartemen Ji Na. "Astaga, Ji Na Ya. Apa yang kaulakukan?"

Min Tae Gu berkata kepadanya. "Tutup mulut." Dia menoleh ke arah si perempuan, memperhatikan dengan cepat.

Perempuan yang baru saja ditaklukkan oleh Tae Ho mengenakan gaun hitam yang sangat ketat dan mungil, hanya sejengkal, yang menunjukkan jelas belahan dada dan sepasang tungkai panjang dengan sepatu tinggi berlubang di bagian depan. Rambut berantakan khas gadis pantai serta bibir berwarna mencolok membuatnya seperti orang yang ingin menjadi bintang.  Min Tae Gu bergerak menghampiri.

HOT SAUCE (cinta penuh tantangan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang